Berita Internasional
China dan WHO Diduga Bersekongkol, Taiwan Kecam Netralitas WHO yang Utamakan Kepentingan Politik
Kritik keras itu disampaikan Wakil Presiden Taiwan, Chen Chien-jen pada hari Kamis (14/5/2020) seperti dilansir Reuters.
TRIBUNJAMBI.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dianggap telah melupakan profesionalisme dan netralitasnya dengan mengunci Taiwan dari dunia luar karena alasan politik. Taiwan pun mengecam netralitas WHO.
Kritik keras itu disampaikan Wakil Presiden Taiwan, Chen Chien-jen pada hari Kamis (14/5/2020) seperti dilansir Reuters.
Taiwan menuding China dan WHO telah bersekongkol untuk tujuan politik agar Taiwan tidak dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan penting.
• Semakin Memanasdi Laut China Selatan, Kapal Perang Amerika Serikat Merapat ke Selat Taiwan
• Kabar Terbaru, WHO Sebut Virus Corona Tak Akan pernah Hilang: bisa Menjadi Virus Endemik yang Ada
Taiwan juga menuding kalau WHO belum merespons permintaan informasi virus corona dari Taiwan dan telah salah melaporkan jumlah yang terinfeksi di negara pulau tersebut.
WHO dan China telah membantah semua tuduhan itu dengan mengatakan Taiwan telah mendapat semua bantuan yang diperlukan.
Chen yang juga seorang ahli epidemiologi terlatih lulusan Amerika Serikat mengatakan, WHO telah menempatkan kepentingan politik di atas kesehatan.
"Sayangnya, karena alasan politik, 23 juta orang Taiwan telah menjadi yatim piatu dalam sistem kesehatan global," katanya kepada wartawan di kantor kepresidenan di Taipei.
• China Berang Setelah Tahu Selandia Baru Nyatakan Sikap Dukung Partisan Taiwan di WHO
• Cerita Penyerang AS Roma Edin Dzeko yang Pernah Berpuasa di Tengah Dentuman Bom dan Desingan Senapan
“WHO terlalu memperhatikan politik dan melupakan profesionalisme dan netralitas mereka. Ini sangat disesalkan," tambahnya.
Chen, yang adalah menteri kesehatan Taiwan selama krisis SARS 2002-2003, mengatakan dunia perlu berhati-hati dengan jumlah virus China, dan mendesak Beijing untuk lebih transparan.
Dia berharap China baik dalam pertarungannya.
Taiwan telah melobi agar dapat menghadiri pertemuan Majelis Kesehatan Dunia WHO yang mengambil keputusan pekan depan sebagai pengamat, tetapi China keberatan.
Di Beijing, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan, dasar Taiwan untuk berpartisipasi dalam WHO dirusak oleh penolakan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa untuk mengakui bahwa pulau itu adalah bagian dari China.
Tidak ada dasar hukum untuk "wilayah non-berdaulat" untuk berpartisipasi sebagai pengamat, tambah Zhao.
Amerika Serikat telah berulang kali berselisih dengan China atas penolakannya untuk mengizinkan Taiwan mendapat akses penuh ke WHO.
Sumber : Kontan.co.id