Ramadhan 2020

Cerita Penyerang AS Roma Edin Dzeko yang Pernah Berpuasa di Tengah Dentuman Bom dan Desingan Senapan

Penyerang AS Roma, Edin Dzeko, mengaku pernah menjalani puasa Ramadhan ketika hujan bom melanda di kampung halamannya, Bosnia-Herzegovina.

Editor: Deni Satria Budi
uefa.com
Penyerang AS Roma, Edin Dzeko (kanan) merayakan gol ke gawang Villarreal bersama Mohammed Salah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Penyerang AS Roma, Edin Dzeko, mengaku pernah menjalani puasa Ramadhan ketika hujan bom melanda di kampung halamannya, Bosnia-Herzegovina.

Mantan penyerang Manchester City itu terbiasa mendengar dentuman bom dan desingan senapan di Bosnia-Herzegovina pada masa lalu.

Kondisi tersebut dialami Edin Dzeko setelah Bosnia-Herzegovina mendapat kemerdekaan tanggal 1 Maret 1992 pasca-perang Yugoslavia.

Markas TNI AL Diguncang Dentuman Bom Kuat Kala Soekarno Ada di Sana, Sejarah Kopaska Terbentuk

Kronologi Bentrokan Pemuda 2 Dusun di Bungo Terungkap, Delapan Motor Dibakar

Deretan Cedera Pesepak Bola Paling Parah di Dunia, Pernah Dialami Pemain Ini Sampai Tengkorak Retak

Meski rakyat Bosnia-Herzegovina sudah Merdeka, kebebasan tersebut masih ditentang oleh sebagian etnis Serbia yang berambisi menguasai wilayah bekas Yugoslavia.

Perang pun tak terhindarkan di tanah Balkan selama bertahun-tahun pada saat itu.

Dzeko kecil yang kerap berlatih sepak bola di jalanan nyaris terkena ledakan bom andai tidak disuruh pulang oleh sang ibu.

Dilansir BolaSport dari ThePlayersTribune, dia terpaksa menuruti permintaan sang ibu untuk segera pulang meskipun sedang asyik berlatih sepak bola.

Rihanna Dinobatkan Jadi Musisi Wanita Terkaya di Inggris, Segini Kekayaan Pelantun Lagu Umbrella Ini

Pertarungan Kades vs Dua Perampok setelah Buka Puasa, Musuh Kabur dengan Darah Berceceran

Beberapa menit setelah itu, jalanan tempat Dzeko berlatih bola luluh lantak karena ledakan bom.

"Selama masa perang, terdapat momen ketika saya harus berhenti bermain sepak bola di jalanan karena ada suara sirene," ucap Dzeko.

"Itu tanda bahwa kami harus bersembunyi. Sebagai anak kecil, saya tahu bahwa sedang terjadi perang," ucapnya.

"Namun, sejujurnya saya tidak terlalu memikirkan itu. Orangtua saya yang selalu mengurus dan melindungi kami dengan baik," katanya.

Striker Edin Dzeko (kiri) saat masih berseragam Manchester City, berebut bola dengan striker Burnley, Ashley Barnes, pada lanjutan Premier League, di Stadion Turf Moor, Sabtu (14/3/2015).
Striker Edin Dzeko (kiri) saat masih berseragam Manchester City, berebut bola dengan striker Burnley, Ashley Barnes, pada lanjutan Premier League, di Stadion Turf Moor, Sabtu (14/3/2015). (AFP)

Dzeko merupakan pesepak bola Muslim taat sejak kecil, termasuk ketika menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Tak jarang Edin Dzeko tetap menjalankan ibadah puasa bahkan saat dentuman bom melanda Bosnia-Herzegovina sekalipun.

Edin Dzeko juga mengaku tidak memiliki banyak waktu untuk makan, termasuk salah satunya ketika sahur karena semua orang takut dan harus bersembunyi.

Menurut dia, pada saat itu setiap saat orang bisa saja tewas karena terkena tembakan atau ledakan bom.

"Tidak banyak waktu untuk makan, termasuk ketika sahur," ujar Dzeko. "Kami semua takut dan harus bersembunyi ketika terdengar suara tembakan dan bom," ucapnya. "Saat itu, Anda bisa tertembak kapan saja. Itu adalah pengalaman yang sangat mengerikan." katanya. (Eko Isdiyanto)

Sumber : Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved