Rekonstruksi Pembunuhan Inah

Terungkap Maksud Jahat Tersangka Ajak Inah Bertemu, Mengapa Tubuh Siswi SMP Itu Tinggal Kerangka?

Semua itu terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Polres Tanjabbar bersama dengan Kejaksaan Negeri Tanjabbar, Selasa (12/5) siang.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Samsul Bahri
Foto rekonstruksi pembunuhan Inah, siswi SMP 1 Betara, Kabupaten Tanjab Barat, Selasa (12/5/2020). 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Dari rekonstruksi pembunuhan Inah siang ini, akhirnya terungkap maksud awal dari tersangka F sebelum membunuh.

Lelaki bernama F itu sebelumnya kenalan dengan Inah melalui media sosial Facebook.

Ternyata tersangka sempat memiliki niat untuk melakukan tindakan tak terpuji kepada Inah, siswi SMP 1 Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Foto rekonstruksi pembunuhan Inah, siswi SMP 1 Betara, Kabupaten Tanjab Barat, Selasa (12/5/2020). Tubuh Inah ditemukan hanya tinggal kerangka.
Foto rekonstruksi pembunuhan Inah, siswi SMP 1 Betara, Kabupaten Tanjab Barat, Selasa (12/5/2020). Tubuh Inah ditemukan hanya tinggal kerangka. (Tribun Jambi/Samsul Bahri)

Semua itu terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Polres Tanjabbar bersama dengan Kejaksaan Negeri Tanjabbar, Selasa (12/5) siang.

Putrinya Berhubungan Badan di Luar Nikah, Sang Ayah Murka Berujung Penyanderaan dan Pembunuhan

Inilah Tempat Awal Pertemuan Inah dan Tersangka hingga ke Kebun Sawit, Korban Nurut Saja

3 Teka-teki Pembunuhan Inah Siswi SMP 1 Betara, dari Kerangka Manusia s/d Ceceran Darah

Tersangka F menyebutkan bahwa memang korban meminjam uang sebesar Rp 250 ribu, namun belum dikembalikan.

Kemudian, tersangka menagih uang yang dijanjikan korban akan dikembalikan dua hari setelah peminjaman.

Karena tidak kunjung dibayar, tersangka kemudian mengajak korban untuk bertemu di pinggir jalan dekat dengan Polsek Betara.

Kemudian dengan sepeda motor masing-masing, keduanya pergi ke areal perkebunan kelapa sawit di Jalan Pinang Merah, RT 01, Dusun Karya Jaya, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar.

Pengakuan tersangka, utang Rp250 ribu tersebut awalnya tidak dipersoalkan lagi asalkan korban bisa 'melakukan sesuatu' dengan tersangka.

Follow Instagram Tribunjambi.com

Namun, belum niat tersebut disampaikan, korban sudah mengeluarkan kata-kata kasar saat tersangka memulai pembicaraan untuk menagih utang.

Sesampai di areal perkebunan, korban dan tersangka duduk berdekatan dengan posisi saling membelakangi, namun masih tetap bersampingan.

Pada saat duduk tersebut, tersangka menanyakan kepada korban soal utang tersebut.

"Inah macam mana soal utang kemarin. Janjinya dua hari, saya chat dak dibalas-balas," kata F mempraktikkan pembicaraan keduanya.

"Kamu ni utang segitu aja ditagih-tagih, dungul kamu ni," jawab Inah sebagaimana dipraktikkan F saat rekonstruksi.

Pasien Positif Covid-19 Melahirkan di RSUD Raden Mattaher Jambi, Begini Kondisi Bayinya

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved