Rekonstruksi Pembunuhan Inah
Terungkap Maksud Jahat Tersangka Ajak Inah Bertemu, Mengapa Tubuh Siswi SMP Itu Tinggal Kerangka?
Semua itu terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Polres Tanjabbar bersama dengan Kejaksaan Negeri Tanjabbar, Selasa (12/5) siang.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Duanto AS
Atas perkataan yang keluar dari mulut Inah tersebut, kata tersangka, dirinya naik darah.
Inah yang masih duduk dekat, langsung dicekik tersangka menggunakan kedua tangannya.
Saat mencekik, posisi kedua jempol tangan tersangka menekan tenggorokan Inah.
Sebenarnya, diungkapkan F, dirinya tidak memiliki niat untuk membunuh Inah.
Awalnya niat F mengajak Inah supaya untuk tidak mempersoalkan utangnya, yang jika memang tidak bisa dibayar diganti dengan 'melakukan sesuatu'.
"Niatnya kek gitu. Tapi dari ucapan dia gitu (kasar), saya spontan marah. Dia bilang yang bodoh, yang bungul," katanya.
22 adegan rekonstruksi
Ada 22 adegan diperagakan tersangka dan pemeran pengganti Inah, dalam rekonstruksi pembunuhan Inah pada Selasa (12/5).
Rekonstruksi pembunuhan siswi SMP 1 Betara itu digelar di Jalan Pinang Merah, RT 01, Dusun Karya Jaya, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar.
Terungkap, pada awal kejadian tersangka F dan korban berjanji bertemu di pingir jalan, dekat Polsek Betara sekira pukul 14.00 WIB.
Tersangka menggunakan sepeda motor miliknya, sementara Inah menggunakan sepeda motornya sendiri.
Menggunakan kendaraan masing-masing, keduanya pergi ke perkebunan kelapa sawit dengan waktu tempuh sekira 30 menit dari titik awal mereka bertemu.
Korban Inah mengikuti sepeda motor tersangka dari belakang.
• Inilah Tempat Awal Pertemuan Inah dan Tersangka hingga ke Kebun Sawit, Korban Nurut Saja
Lokasi tersebut, berdasarkan pengakuan tersangka, dipilih secara tidak sengaja.
Tersangka dan korban kemudian memasuki areal perkebunan kelapa sawit yang berjarak sekitar 500 meter dari jalan as.