Virus Corona
Kurva Penyebaran Virus Corona Melambat, Apa Ada yang Salah dari Datanya? Begini Penjelasan Ahli
Laju kurva kasus virus Corona atau covid-19 di Indonesia cenderung melambat beberapa hari terakhir. Perlambatan kurva itu tampak di wilayah Jakarta.
Menurutnya, jika 486 kasus itu diletakkan pada grafik terakhir maka hasilnya menunjukkan peningkatan tajam.
Jika angka itu dibagi merata pada grafik setiap harinya, maka juga hasilnya tak mencerminkan situasi yang sebenarnya.
"Jadi hati-hati melihat kurva yang naik atau turun, harus dilihat dulu kelengkapan datanya, cara pelaporan, variabel yang digunakan," ujar Iqbal.

• Tak Disangka Pria ini Jadi Milyarder Karena ATM Eror, Jadi Suka Judi Karena Dapat 15 Miliar
• Pasien Positif Covid-19 Melahirkan di RSUD Raden Mattaher Jambi, Begini Kondisi Bayinya
• Suara Dentuman dari Langit Dikira Warga Asteroid Jatuh, Ternyata Begini Penjelasan BMKG
Menurut Iqbal, pemerintah juga tidak transparan mengenai jumlah pemeriksaan yang sudah dilakukan di setiap lab dan setiap daerah.
Intentitas pemeriksaan untuk mendekteksi orang yang positif juga terbilang rendah.
Padahal semakin banyak pemeriksaan terhadap orang yang berisiko tertular Covid-19, maka semakin baik kurva epidemi menjelaskan realitas yang sedang terjadi.
Salah satu contohnya adalah Vietnam, negara berkembang di Asia Tenggara yang sukses kendalikan penularan Covid-19.
Dari sekitar 8.000 orang yang diperiksa ditemukan 1 kasus positif. Sedangkan Indonesia, dari 7 orang diperiksa, 1 kasus positif langsung ditemukan.
Artinya, klaim bahwa kasus baru telah turun di Vietnam lebih meyakinkan karena mereka telah berusaha keras mencari satu kasus positif saja.
Sedangkan di Indonesia, satu kasus positif ditemukan cukup dengan memeriksa 7 orang.
"Dengan kata lain, masih banyak orang yang terinfeksi tetapi belum diperiksa," kata dia.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kurva Penyebaran Virus Corona di Indonesia Melambat, Apakah Pendemi Segera Berakhir? Ini Kata Ahli