Wisata Merangin
Jadi Landmark di Kabupaten Merangin, Jam Gento Kini Dijadikan Kantor Komifo, Begini Sejarahnya
Jam Gento merupakan sebuah menara jam yang menjadi tempat wisata favorite di Kota Bangko, Kabupaten Merangin.
Penulis: Rohmayana | Editor: rida
Seiring dengan berjalannya waktu, Jam Gento pun sempat terbengkalai dan tidak terawat.

Banyak bagian bangunan yang rusak, lampu-lampu tak menyala, serta jarum jam yang berhenti berputar.
Selain itu, sering dijumpai para pemuda yang berbuat mesum di sekitar menara jam dan juga warga yang menemukan pemuda mabuk-mabukan.
Namun kini, Jam Gento pun sudah berubah wajah setelah dilakukan renovasi yang menelan dana APBD mencapai Rp. 4 milliar pada tahun 2016 lalu.
Kesan terbengkalai dan remang-remang kini pun telah sirna, berganti menjadi sebuah bangunan menara baru yang memiliki 3 tingkatan.
Beberapa fasilitas baru pun mulai ditambahkan pada Jam Gento, yang akan membuat wisatawan merasa semakin nyaman. Pada lantai satu menara, wisatawan akan menjumpai pendopo.
Sedangkan pada lantai dua rencananya akan digunakan sebagai pusat informasi, museum dan toko souvenir.
Dan pada lantai paling atas, bisa digunakan wisatawan untuk menikmati pemandangan Kota Bangko dari ketinggian.
Bangunan Jam Gento baru terlihat lebih modern dari pada bangunan lama, namun sayangnya beberapa relief-relief di dinding kini tidak bisa dilihat lagi.
Dari atas menara Jam Gento, wisatawan bisa melihat berbagai pemandangan indah yang disajikan oleh Kota Bangko.
Seperti Jembatan Batang Merangin, Masjid Agung Baitul Makmur, deretan perbukitan hijau dan masih banyak lagi.
• 5 Orang Terinfeksi Virus Corona, Begini Kondisi Pasien 01 di Batanghari
Pengunjung bisa puas menikmati indahnya panorama sembari merasakan hembusan angin sepoi-sepoi yang menerpa.
Saat sore hari pun, pengunjung akan semakin banyak yang datang ke Jam Gento.
Seolah menjadi daya tarik baru di Kota Bangko, menara jam ini juga menjadi spot favorit untuk menyaksikan indahnya matahari terbenam.
Ketika bulan ramadhan, tempat ini juga dituju wisatawan untuk ngabuburit dan menunggu adzan Magrib berkumandang.