Berita Internasional

Wajar Saja AS-Tiongkok Bernafsu Mengusainya Laut China Selatan, 'Harta Karun' Ini Ada di Dalamnya

Wajar Saja AS-Tiongkok Bernafsu Mengusainya Laut China Selatan, 'Harta Karun' Ini Ada di Dalamnya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
REUTERS
Kapal-kapal pengeruk Tiongkok terlihat di sekitar karang di Kepulauan Spratly yang disengketakan di Laut China Selatan, dalam foto yang diambil oleh pesawat pengintai AS, Mei 2015. 

Apakah putusan Mahkamah Arbitrase ini menyelesaikan masalah? Nampaknya tidak , sebab China langsung menolak keputusan itu dan sepertinya sengketa ini akan memasuki sebuah level baru yang semakin panas.

Kasus Virus Corona Nasional Capai 14.265, Ini Sebaran Kasusnya di Seluruh Indonesia

Potensi Ekonomi

Mengapa Laut China Selatan ini menjadi begitu diperebutkan? Bukankan laut itu cukup luas untuk dibagi bersama keenam negara yang memperebutkannya?

Menurut data dari pemerintah AS, Laut China Selatan memiliki potensi ekonomi yang sangat luar biasa.

Laut ini merupakan lalu lintas perdagangan internasional yang bernilai tak kurang dari 5,3 triliun dolar AS setiap tahunnya.

Kobaran gas alam yang merupakan limbah adalah pemandangan baru di padang rumput Dakota. Di sini, tek
Zika Zakiya
Kobaran gas alam yang merupakan limbah adalah pemandangan baru di padang rumput Dakota. Di sini, tek

 

Bayangkan, satu potensi ekonominya saja sudah lebih besar dibanding PDB Indonesia tahun 2019 menurut IMF, yaitu 'hanya' mencapai 3,55 triliun AS.

Selain itu, menurut data Badan Informasi Energi AS, di kawasan ini tersimpan cadangan minyak bumi sebesar 11 miliar barel serta gas alam hingga 190 triliun kaki kubik (setara 57,9 triliun meter kubik).

Sementara cadangan minyak negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia (2017) saja, yaitu Venezuela, 'hanya' 300,878 barel.

Serupa dengan cadangan minyak, dalam hal gas alam, jumlah yang terkandung di Natuna mampu mengalahkan posisi Rusia sebagai pemilik cadangan gas alam terbesar di dunia pada 2017 (menurut BP Statistical Review of World Energy 2018) yaitu 'hanya' 33,6 triliun meter kubik.

Tak hanya itu, 90 persen lalu lintas pengangkutan minyak bumi dari Timur Tengah menuju Asia pada 2035 akan melintasi perairan tersebut.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Laut China Selatan, Perairan Menggiurkan Sumber Sengketa 6 Negara".

Artikel Ini Juga Telah Tayang di Intisari.Grid.ID

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved