Sains

Skyquake atau Tektonik? Ini 5 Teori Kemungkinan Suara Dentuman Misterius Terjadi Sebulan Ini

Dentuman misterius kembali terjadi pada Senin (11/5) di sejumlah daerah Jawa Tengah, sebulan sebelumnya Sabtu (11/4). Ini 5 teori asal mula dentuman.

Editor: rida
pixabay.com
Ilustrasi 

Di Bantul, setiap terjadi dentuman maka sensor seismik selalu mencatat sebagai event gempa, sementara saat terjadi dentuman kemarin sensor gempa BMKG tidak mencatat adanya gempa.

"Berdasarkan fakta ini maka rangkaian suara dentuman Sabtu pagi lalu tidak berkaitan dengan aktivitas gempa tektonik," tegas dia.

2. Peristiwa longsoran

Material longsor menutup akses jalan, poros Nosu-Pana

Longsoran yang dipicu oleh adanya deformasi batuan yang melampaui batas elastisitasnya akan menimbulkan pelepasan energi secara tiba-tiba hingga dapat mengeluarkan suara dentuman.

"Namun demikian, peristiwa longsoran tidak mungkin terjadi secara berulang-ulang, terus menerus sebanyak dentuman yang didengarkan masyarakat pagi itu," ujar Daryono.

3. Skyquake

Ilustrasi

Skyquake adalah istilah yang diciptakan oleh sekelompok komunitas untuk menyebut suara-suara yang datang dari langit.

Masyarakat awam pun kini banyak yang ikut-ikutan mengunakan istilah skyquake padahal belum memahami konsep ilmiahnya.

Padahal konsep yang sudah mapan terkait bunyi yang bersumber dari peristiwa atmosferik tersebut sudah ada, seperti acoustic wave, infrasonic wave, sonic boom, dll.

"Saat terjadi dentuman, tidak ada laporan dari stasiun pendeteksi sonic boom dan tidak ada pesawat terbang dengan kecepatan suara. Sehingga fenomena skyquake sebagai sumber dentuman saat itu terbantahkan," ungkapnya.

4. Aktivitas petir

ilustrasi petir

Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa pada kondisi atmosfer ideal suara petir paling jauh dapat terdengar 16-25 km.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved