Sains

Skyquake atau Tektonik? Ini 5 Teori Kemungkinan Suara Dentuman Misterius Terjadi Sebulan Ini

Dentuman misterius kembali terjadi pada Senin (11/5) di sejumlah daerah Jawa Tengah, sebulan sebelumnya Sabtu (11/4). Ini 5 teori asal mula dentuman.

Editor: rida
pixabay.com
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Suara dentuman misterius kembali terjadi pada Senin (11/5) di sejumlah daerah Jawa Tengah, sebulan sebelumnya bunyi dentuman misterius juga terdengar pada Sabtu (11/4) dini hari masih menjadi teka-teki.

Peristiwa tersebut terjadi sesaat setelah Gunung Anak Krakatau di Lampung, meletus pada Jumat (10/4/2020) malam.

Bahkan, warga Bogor di Jawa Barat, juga mengaku mendengar dentuman misterius tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, hingga saat ini belum ada satupun pihak yang dapat mengungkap penyebab sumber bunyi dentuman tersebut disertai bukti-bukti ilmiahnya.

Kendati demikian, dia mengungkap ada beberapa dugaan sumber dentuman dari beberapa ahli terkait suara dentuman misterius itu.

"Beberapa pihak sudah mengemukakan dugaan sumber dentuman, meskipun memiliki kelemahan," kata Daryono melalui keterangan resminya yag diterima Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Berikut beberapa analisis yang telah dirangkum Daryono dan penjelasannya:

1. Gempa tektonik

ilustrasi

Sebagai pakar kegempaan, Daryono menjelaskan bahwa gempa tektonik memang dapat mengeluarkan bunyi ledakan.

"Namun hal ini terjadi jika magnitudonya cukup signifikan dan hiposenter sangat dangkal," ungkapnya.

"Suara ledakan yang timbul saat gempa biasanya hanya sekali saja saat terjadi deformasi batuan utama, tidak seperti dentuman yang beruntun terus menerus seperti kemarin pagi."

Daryono berkata, ada masyarakat yang mengaitkan suara dentuman Sabtu dini hari itu mirip peristiwa dentuman gempa Bantul, Yogyakarta 2006.

Dalam beberapa kasus, gempa Bantul memang menyebabkan timbulnya suara dentuman, tetapi bunyi dentumannya tidak terus menerus, di mana satu gempa menghasilkan satu dentuman.

"Gempa Bantul dapat mengeluarkan bunyi karena sumbernya dangkal dan dekat zona karst yang bawah permukaannya berongga sehingga dapat menjadi sumber bunyi jika ada pukulan gelombang seismik," terangnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved