Human Insterest Story
Cerita Ramadan Mahasiswa Jambi di Mesir, dari Keseharian hingga Kuliner ala Negeri Piramid
"Biasanya mungkin salat tarawihnya berbeda-beda masjid, atau cari takjilnya yang sesuai selera, tapi sekarang semuanya di satu tempat. Kita ada...
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bulan suci Ramadan adalah saat yang dinanti-nanti umat Islam dari berbagai penjuru, termasuk di Mesir. Lalu bagaimana cerita Ramadhan di sana?
Tribunjambi.com berkesempatan mewawancarai Gubernur Keluarga Mahasiswa Jambi (KMJ) Mesir, dan menuliskan suasana Ramadan di sana.
Raden Irwansyah, Gubernur KMJ Mesir menceritakan suka duka berpuasa di negeri piramid itu. Mahasiswa Universitas Al-Azhar itu bilang, ada banyak keistimewaan yang dilakukan orang-orang Mesir pada pendatang di sana.
Pada tahun-tahun sebelumnya, jika masuk bulan Ramadan, seluruh mahasiswa asing pada saat Ramadan, tidak ada yang masak lagi. Ternyata, semua kebutuhan pangan sudah disediakan oleh orang-orang Mesir.
• Pencegahan Pelanggaran Bansos, Bawaslu Kota Jambi Segera Komunikasi dengan Walikota dan Tim Gugus
• Siapa Sebenarnya Brigjen Pol. R.Z. Panca Putra Simanjuntak? Kapolri Sampai Keluarkan Surat Ini
• Dendam Kesumat dengan Tiongkok, Amerika Serikat Buat Aturan Super Ketat Untuk Wartawan China di AS
"Orang-orang Mesir itu, ketika datang bulan Ramadan, mereka menyediakan maaidatul rahmat (makanan yang penuh rahmat), sahur gratis, takjil gratis. Itu dibuat di seluruh penjuru Mesir, baik di lapangan terbuka, di masjid-masjid, atau tempat lainnya," kata Irwan, mulai menceritakan, Minggu (10/5/2020).
Di sana disediakan meja-meja, disediakan makanan, buah-buahan, semuanya ada. Jadi, orang-orang yang berpuasa sampai di sana tinggal duduk.
Banyak dermawan Mesir yang ingin mendapatkan berkah Ramadan. Mereka bersedekah, beramal, hingga menyediakan kebutuhan orang-orang yang berpuasa.
Bahkan bukan cuma makanan yang dikasih sama orang Mesir selama bulan Ramadan, biasanya mereka juga memberikan sejumlah uang.
"Ada makanannya, ada duitnya," ujarnya.
Ada beberapa menu yang menemani ibadah puasa mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di sana. Makanan khas Mesir. Di antaranya makanan yang dinamai qatayef, panchake khas Mesir. Bentuknya mirip serabi.
"Hampir sama seperti serabi di Indonesia, tapi uniknya, itu keluarnya hanya pas bulan suci Ramadan saja," sela Irwan.
Ada juga menu susu kurma. Susu yang dipanaskan dicampur kurma kering. Bentuknya seperti bubur, dengan warna kecokelatan.
Menu lain yang jadi pilihan saat Ramadan adalah ruz billaban atau secara harfiah diterjemahkan menjadi nasi dengan susu.
"Jadi, itu bubur nasi, dicampur dengan susu. Itu manis. Orang mesir senang yang manis-manis," ungkapnya.
Tapi yang paling terkenal adalah kushari. Kata dia, makanan khas Mesir itu bahkan sudah dijual di beberapa tempat di Indonesia.