Berita Merangin

Oknum Kades di Merangin Nyaris Adu Jotos dengan Petugas di Posko Covid-19 Lantaran Salah Paham

"Saya tidak terima dengan cara yang dilakukan petugas tersebut dengan menunjuk muka saya dengan nada keras untuk membaca yang dipegangnya, kertas itu

Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Kolase
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Seorang oknum Kepala Desa dari Kecamatan Jangkat Timur, AP, Kamis (7/5/2020) bersitegang dengan petugas posko Covid-19 yang berada di Kecamatan Masurai Kabupaten Merangin.

Informasi yang didapat, keributan tersebut karena terjadi kesalahpahaman antara oknum kades dengan petugas. Kades tersebut dikabarkan tak terima ketika petugas melakukan pengecekan identitas dan cek suhu tubuh.

Selain itu, dirinya juga tak terima jika semua penumpang di dalam mobil yang dia kendarai tersebut keluar dari dalam mobil. Dalam peristiwa tersebut, oknum kades dan oknum petugas nyaris adu jotos.

Oknum Kades berinisial AP yang berhasil dihubungi membenarkan jika terjadi sedikit keributan antara dirinya dengan petugas posko Covid-19 di Kecamatan Masurai.

Sebelum Terjerat Kasus Narkotika, Roy Kiyoshi: Saya Melihat Publik Figur banyak Tertangkap Narkoba

Diduga Tersambar Petir Kanopi Indomaret di Talang Banjar Roboh, Timpa 13 Sepeda Motor

Malam Ini, Live Streaming Supermoon Terakhir 7 Mei 2020, Bulan Purnama Titik Terdekat dengan Bumi

"Sayo dari Bangko hendak menuju Desa. Sekitar jam 12.00 lewat. Saya sampe di pos Kecamatan Masurai, lalu Saya berhenti langsung menuju meja yang dijaga oleh dua orang wanita berjilbab. Mereka meminta KTP, lalu saya kasih dan dia tanya dari mana bang? Saya jawab dari Bangko, Sementara wanita yang tidak berjilbab memeriksa suhu saya sebanyak dua kali," kata Anton.

Dalam pengecekan suhu tubuh itu, pertama suhu tubuh kades tersebut tinggi dengan angka 38 derajat, namun dirinya tidak yakin jika suhu tubuh itu tinggi dan kembali dilakukan cek suhu. Pada cek suhu kedua, suhu tubuh kades tersebut hanya 36 derajat.

Setelah cek suhu tubuh, tak lama kemudian seorang putgas bertanya penumpang yang berada di dalam mobil, dan dirinya menjawab jika itu orang dusun kades itu sendiri.

"Dalam mobil ado istri, adik sayo dan bendahara desa," ujarnya.

Keributan memuncak setelah ada petugas yang memaksa semua penumpang turun dengan menyebut capek berjaga di sana.

"Langsung sayo jawab, abang tak usah ngomong capek abang abdi negara, sama sayo juga seperti itu, lalu berdiri satu petugas yang mengenakan rompi sambil mengabil edaran bupati yang sudah press dengan nada tinggi, petugas tersebut menyuruh saya baca edaran tersebut. Karena Dengan cara yang ditunjukan petugas tersebut saya tidak terima lalu saya jawab, sebelum edaran ini dipress saya sudah bahas duluan terkait edaran tersebut dengan perangkat desa saya," ungkapnya.

"Saya tidak terima dengan cara yang dilakukan petugas tersebut dengan menunjuk muka saya dengan nada keras untuk membaca yang dipegangnya, kertas itu hanya sekita 50 cm dari muka saya. Itulah yang membuat keributan," sambungnya.

Terpisah, Kapolsek Lembah Masurai Iptu E Sitepu, membenarkan ada keributan di pos pantau Lembah Masurai.

"Ya tadi ada oknum kades yang tidak terima di periksa suhu badanya dan suruh turun dengan alasan sang kades adalah warga setempat, namun kejadian itu sudah kita reda," ucap Iptu Sitepu.

Kapolsek juga menjelaskan jika sudah mengumpulkan anggotanya untuk mempertanyakan masalah tersebut.

"Sudah saya tanyakan dan tidak ada kejadianya seperti yang diucapkan sang kades jika anggota saya dan koramil berjaga arogan di lapangan, mereka menjalankan tugas sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan," pungkasnya. (Muzakkir)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved