Virus Corona
Singapura & Jepang Hancur Berantakan Ekonominya Dampak Corona, Cochrane: Jepang Masuk Jurang Resesi
Singapura & Jepang Hancur Berantakan Ekonominya Dampak Corona, Cochrane: Jepang Masuk Jurang Resesi
TRIBUNJAMBI.COM - Dua negara ini sangat terpuruk dampak dari virus corona.
Akibat pandemi virus corona (Covid-19), ekonomi Jepang dan Singapura merupakan yang paling terpuruk di Asia.
Prediksi ini dijabarkan oleh ekonom Moody's Analytics, Senin (27/4/2020).
• Efek PSBB Jakarta Mulai Terasa, Ada Penurunan Jumlah Penyebaran Virus Corona Covid-19
• Mengapa Kota Jambi Ditetapkan Jadi Zona Merah Corona? Ternyata Begini Kondisi Sebenarnya
• Dalam 24 Jam Ada 60 Ribu Kasus, UPDATE Corona 28 April 2020, di Indonesia, Ada 9.096 Terinfeksi
Tindakan penguncian yang lebih ketat yang diberlakukan untuk menahan penyebaran virus kemungkinan akan memperburuk masalah ekonomi mereka masing-masing.
Melansir CNBC, data resmi terbaru di Jepang menunjukkan ekonomi menyusut sebesar 6,3 persen dari tahun ke tahun dalam tiga bulan hingga Desember.
Sementara, perkiraan awal di Singapura menunjukkan bahwa ekonomi mengalami kontraksi 2,2 persen pada kuartal yang berakhir pada Maret.
• Sudah Dibuka Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang III, Ini 9 Syarat Swafoto Kartu Pra Kerja
• Diangkat Rini Soemarno, Refly Harun Dicopot dari Komut Pelindo I oleh Erick Thohir, Kini Dinyinyirin
• Meski Sama-sama Mantan Ariel Noah, Luna Maya Tak Gengsi Akui Langsung Kecantikan Sophia Latjuba
“Jepang sudah masuk ke jurang resesi; kuartal pertama untuk Singapura sangat lemah, saya pikir kuartal ini akan lebih sulit bagi Singapura mengingat kebijakan penguncian," kata Cochrane kepada CNBC.
Dia menambahkan, “Ada potensi di Jepang, jika virus corona menyebar lebih jauh, mungkin ada lebih banyak penguncian lebih luas lagi daripada jenis penguncian lunak yang diberlakukan di Jepang saat ini,” tambahnya.
Lonjakan kasus baru
Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, kedua negara telah melaporkan lebih dari 13.000 kasus infeksi. Ini merupakan yang tertinggi di Asia.
Tetapi tidak seperti China yang berhasil mengendalikan wabah dalam beberapa pekan terakhir, Jepang dan Singapura mengalami lonjakan kasus baru Covid-19.
Menanggapi wabah yang memburuk, pemerintah Singapura menerapkan bahkan memperpanjang kebijakan penguncian sebagian yang mencakup menutup sekolah dan tempat kerja yang dianggap tidak penting.
• Pemerintah Kabupaten Muarojambi Sudah Belanjakan Rp 1 Miliar Dana Penanganan Covid-19
• Agar Tetap Bahagia Sepanjang Traveling, Makanan Ini yang Selalu Dibawa Nicholas Saputra
• Hasil Uji Swab Warga Kerinci yang Dimakamkan dengan Protokol Covid-19 Negatif
Di Jepang, pemerintah menyatakan keadaan darurat nasional untuk mendesak orang agar tetap di rumah, tetapi masih membiarkan beberapa bisnis tetap buka.
Kondisi ekonomi yang memburuk seperti yang dihadapi Jepang dan Singapura adalah salah satu alasan mengapa Asia Pasifik akan mengalami kuartal kedua yang sulit, kata Cochrane.
Pernyataan Cochrane muncul seiring dirilisnya peringatan dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, Asia - salah satu kawasan yang tumbuh cepat di dunia - tidak akan mencatat pertumbuhan apa pun tahun ini karena pandemi virus corona.(*)