Virus Corona

China Sudah Kembangkan Vaksin Covid-19, Diperkirakan Siap pada Bulan September Tahun Ini

China Sudah Kembangkan Vaksin Covid-19, Diperkirakan Siap pada Bulan September Tahun Ini

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Fresh Daily
ILUSTRASI Vaksin virus corona - China mengklaim bisa membuat vaksin virus corona dalam waktu sebulan atau tak lebih dari 40 hari, ahli di Hong Kong pun membantah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sejak virus corona muncul dan telah menggerogoti negara-negara di dunia, para peneliti berlomba-lomba mencari vaksin akan virus tersebut.

Penelitian-penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan vaksin melawan penyakit mematikan ini.

Melansir scmp, Sabtu (25/4/2/2020), China kemungkinan dapat mempunyai vaksin Covid-19 pada September mendatang khusus digunakan dalam keadaan darurat.

Sementara, vaksin bagi masyarakat umum dikabarkan tersedia pada awal tahun depan, bergantung perkembangan yang dilakukan para peneliti.

Serta dapat tersedia pada saat potensi gelombang kedua wabah terjadi. Sementara, tiga vaksin di China telah menyelesaikan fase uji coba pertama.

"Kami berada di garis depan untuk pengembangan vaksin,dan kami mungkin memiliki vaksin yang siap untuk penggunaan darurat pada bulan September," kata Gao.

Vaksin yang masih dikembangkan tersebut dapat digunakan untuk beberapa kelompok khusus, seperti petugas kesehatan.

Tiga vaksin di China telah uji coba fase pertama

Hal ini merupakan pertama kalinya seorang pejabat China membuat perkiraan skala waktu untuk pengembangan vaksin virus corona yang diyakini sebagai kunci untuk mengendalikan pandemi global yang terjadi.

Hal itu juga lebih cepat dibandingkan perhitungan dari lembaga lainnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat meyakini bahwa vaksin di AS tersedia setidaknya setahun lagi.

Seorang paramedis Laboratorium memegang sampel virus di laboratorium Hengyang, Provinsi Henan, China, Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut.
Seorang paramedis Laboratorium memegang sampel virus di laboratorium Hengyang, Provinsi Henan, China, Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. (STR/AFP/China OUT)

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membutuhkan waktu 12-18 bulan.

Menurut ahli virus dari Institute of Microbiology, Chinese Academy of Sciences Shi Yi, tak seperti influenza yang mutasinya diantisipasi oleh pembuat vaksin yang bersiap untuk wabah musiman.

Misalnya, virus SARS-CoV-2 diyakini tidak bermutasi sesering virus influenza dan tidak mungkin menjadi norma baru seperti flu musiman.

"Saat ini tidak ada bukti bahwa virus corona baru memiliki variabilitas yang sama dengan virus influenza," ujar dia.

Download Lagu MP3 DJ Remix Full Bass Tik Tok Terbaru 2020, Ada Video DJ Slow, DJ Opus dan DJ Nanda

Tegas Larang Mudik, Akses Keluar Masuk Jabodetabek untuk Kendaraan Pribadi Ditutup Mulai 7 Mei 2020

Camat Alam Barajo Klarifikasi Video Viral Penolakan Mobil Ambulans Membawa Jenazah

Shi juga menolak kemungkinan Covid-19 menjadi penyakit kronis, mengingat bahwa virus berkembang biak terutama di saluran pernapasan pasien dan tak ada virus pembawa secara terus-menerus.

Ia menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada dua penyakit yang disebabkan dua virus corona jenis lain yaitu sindrom pernapasan akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).

6 vaksin potensial masuk uji klinis

Data yang disampaikan WHO, telah ada enam kandidat memasuki uji klinis dan 77 lainnya sedang dalam studi pra-klinis.

Terbaru, vaksin yang sedang diujicoba adalah vaksin vektor virus yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Oxford.

Pada Kamis (23/4/2020), vaksin disuntikkan ke dua sukarelawan pertamanya dan didasarkan pada teknologi yang digunakan untuk mengembangkan vaksin untuk penyakit MERS.

Pemimpin tim, Dr Sarah Gilbert menyatakan harapan bahwa satu juta dosis akan siap digunakan pada bulan September.

Perusahaan bioteknologi AS Moderna memulai uji klinis vaksin virus corona pertama di dunia pada Maret dengan vaksin m-RNA.

Peduli Covid-19, Ikatan Alumni Kedokteran Unja Berikan Bantuan APD ke RSUD Raden Mattaher

Perubahan Tanda Tangan Soeharto dari Seorang Letkol TNI hingga Jadi Presiden, Terlihat di Sisi Ini

Penyebar Berita Hoaks Diancam 10 Tahun Penjara, Polisi Temukan Berita Bohong Soal Covid-19 di Jambi

Sementara perusahaan AS lainnya, Inovia Pharmaceuticals, memulai uji coba manusia pertama terhadap vaksin DNA bulan lalu.

Sementara, tiga vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan dan peneliti China telah melewati tahap pertama uji coba.

Fase kedua dimulai awal bulan ini yang melibatkan ratusan hingga lebih dari 1.000 sukarelawan untuk menguji efektivitas dan para peneliti menilai dosis vaksinasi.

Ketiga vaksin tersebut, termasuk vaksin vektor-Adenovirus oleh Cansino Biological I yang berbasis di Tianjin dan Institut Bioteknologi Beijing.

Serta dua vaksin tidak aktif yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan dan Penelitian dan Pengembangan Sinovac di Beijing.

China telah mengalami pelonggaran epidemi Covid-19, setelah hampir lima bulan mengalami wabah, yang pertama kali dilaporkan terjadi di Kota Wuhan.

Pada Kamis, 23 April 2020, China melaporkan empat kasus transmisi lokal dan dua kasus impor, sementara jumlah pasien yang masih dalam perawatan telah turun menjadi di bawah 1.700 orang.

Namun, vaksin yang sedang dikembangkan akan membutuhkan populasi pasien yang efektif untuk uji coba fase ketiga.

Ini memungkinkan efektivitasnya diuji di lingkungan di mana virus masih menyebar.

Peduli Covid-19, Ikatan Alumni Kedokteran Unja Berikan Bantuan APD ke RSUD Raden Mattaher

Perubahan Tanda Tangan Soeharto dari Seorang Letkol TNI hingga Jadi Presiden, Terlihat di Sisi Ini

Penyebar Berita Hoaks Diancam 10 Tahun Penjara, Polisi Temukan Berita Bohong Soal Covid-19 di Jambi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Baik, Vaksin Covid-19 di China Diperkirakan Siap pada September",

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Vaksin Covid-19 di China Diperkirakan Siap pada September

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved