Kisah Miiter RI

Sejarah Mencatat, Marinir Indonesia Ditakuti & Jadi Angkatan Perang Terkuat di Bumi Bagian Selatan

Sejarah Mencatat, Marinir Indonesia Ditakuti & Jadi Angkatan Perang Terkuat di Bumi Bagian Selatan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
net
Ilustrasi Marinir TNI AL menggunakan senapan sniper SPR-2 buatan PT Pindad 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah perseteruan antara India dan Pakistan pernah jadi sejarah yang melibatkan Indonesia di dalamnya.
Kedua negara itu, India dan Pakistan memang tak pernah bisa benar-benar akur hingga kini.

Nyatanya beberapa waktu lalu keduanya sempat berseteru hingga melaksanakan perang modern hingga terjadi pertumpahan darah.

Tentu saja kejadian ini membuat mata seluruh dunia memperhatikan tingkah laku keduanya.

Dua negara ini memang ditakdirkan menjadi seteru abadi layaknya Korea Utara dan Korea Selatan.

Kopassus vs Marinir, Dua Elite TNI Ini Pernah Gegerkan Ibukota Jakarta, Berawal dari Saling Ejek

Tepat di Hari Kelulusannya Ibunya Meninggal, Calon Marinir Nangis Sambil Ditenangkan Gatot Hariyanto

Marinir Indonesia Ditakuti dan Jadi Angkatan Perang Terkuat di Bumi Bagian Selatan, Dua Negara Gugup

Kabar terakhir, dua jet tempur MiG-21 Bison India tertembak jatuh dan 1 F-16 Pakistan juga diklaim berhasil ditembak oleh India.

Rupanya perseteruan antar kedua negara sudah lama terjadi.

Mengutip Time, ketegangan antar kedua negara awalnya bermula pada tahun 1947.

Saat itu Pakistan menganeksasi sepertiga wilayah Kashmir dengan bantuan suku Pashtun.

Pernah Heboh Isu Wafatnya Ibu Tien karena Tertembak, Mantan Kapolri Zaman Soeharto Ini Buka Suara

Ngerinya Latihan SERE Paskhas TNI AU, Siswa Komando Sampai Pernah Hilang dan Masuk Alam Gaib

Tahu akan hal ini India mengirim pasukan ke Gurdaspur untuk merebut kembali Kashmir.

Sempat mereda, perang dahsyat kembali terjadi pada tahun 1965 antar keduanya.

Hal ini bermula saat pasukan Pakistan berusaha memasuki teritori Kashmir India untuk memicu pemberontakan oleh Kashmir.

Rencana ini gagal dan penyusup dapat ditemukan, sehingga India membalas hal ini.

Tiga Warga Merangin Positif Corona, Al Haris Minta Warga Terbuka Ini Bukan Aib

70 Orang Dinyatakan Positif Covid-19, Gegara Gadis 22 Tahun Nekat Mudik, Kota Pun di Lockdown

Pertumpahan darah seakan membayangi kedua negara.

Namun dalam hal ini Pakistan terdesak karena kalah dalam kekuatan militer.

Rakyat Indonesia melalui Soekarno merasa prihatin akan perang India-Pakistan.

Bagaimana tidak, Pakistan dan India adalah sahabat dekat Indonesia, apalagi pemimpin kedua negara saat itu Jawaharlal Nehru dan Mohammad Ali Bogra beserta Soekarno dan Ali Sastroamidjojo ikut mempelopori terbentuknya Konferensi Asia-Afrika.

Menguak Cara Sukses Swedia yang Tanpa Lockdown di Tengah Negara Lain yang Kelimpungan Atasi COVID-19

Aktivitas Bandar Udara Muara Bungo Diberhentikan Sementara, Putus Mata Rantai Covid-19

Pokoknya peperangan antar anggota KAA itu harus diakhiri.

Soekarno bersama para pemimpin negara-negara di dunia saat Konferensi Asia Afrika 1954 di Bandung.
newagbd
Soekarno bersama para pemimpin negara-negara di dunia saat Konferensi Asia Afrika 1954 di Bandung.

Soekarno kemudian memerintahkan satuan kapal selam Korps Hiu Kencana TNI AL untuk segera berlayar menuju Pakistan.

Maka dipersiapkanlah Kapal Selam (KS) RI Nagarangsang dan RI Bramasta bersenjata lengkap.

Kedua kapal selam itu diperintahkan untuk segera berlayar menuju Karachi.

Lagi, Dua Warga Merangin Dinyatakan Positif Corona, Ini Identitasnya

Jalur pelayaran mereka pun harus menghindari rute pelayaran kapal niaga.

Sumber: GridHot.id
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved