Kisah Militer RI

Trik Sniper Kopassus di Misi Perang Timor Timur, 50 Peluru Disediakan, 49 Buat Musuh, 1 Untuknya

Trik Sniper Kopassus di Misi Perang Timor Timur, 50 Peluru Disediakan, 49 Buat Musuh, 1 Untuknya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
lancercell.wordpress.com
Ilustrasi Sniper Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Jadi kisah yang pastinya sering didengar oleh para Komando atau anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus)

Kisah nyata ini menjadi sejarah kehebatan sniper dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Lewat bidikannya, secara sabar seorang penembak jitu atau sniper bisa berjam-jam menunggu sasarannya di suatu lokasi tanpa diketahui musuh.

Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Pasukan elite TNI AD ini juga memiliki andalan dalam melakukan tembakan jitu.

Prajurit Kopassus Penasaran Siapa Pemenang saat Guru Silat dan Karate Bertarung, Akhirnya Tumbang

Kisah Kelam Tahun 1958, Pasukan Kopassus Sampai Binasakan Teman Sendiri Karena Berkhianat ke Negara

Ingin Jadi Anggota Kopassus? Harus Lewati Latihan Mengerikan Ini, Media Asing pun Ngeri Lihatnya

Lewat jarak 600 meter, Sniper Kopassus bisa dengan muda membidik musur dengan teropong pada senapan laras panjangnya.

Penembak runduk alias sniper merupakan satu di antara andalan di tiap kesatuan. Selalu ada personel pasukan elite TNI yang memiliki kemampuan khusus ini.

Istilah sniper telah muncul sejak 1770-an. Itu sebenarnya berawal dari kata snipe, sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Akhirnya, orang yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.

Doa dan Amalan Sambut Puasa 1 Ramadhan 1441 H Sesuai Tuntunan Muhammad SAW

Hati-hati Bagi Napi Asimilasi yang Berulah Lagi, Kapolresta Daerah Ini Instruksikan Tembak di Tempat

Artis Sinetron Preman Pensiun Ini Kini Bak Seorang Bangsawan Usai Dinikahi Putra Siti Nurhaliza

Seorang Istri di Merangin Positif Corona, 2 Anaknya Negatif lalu Dititipkan di Rumah Singgah Dinsos

IndiHome Dukung Program Belajar & Bekerja dari Rumah Cegah Virus Corona di Indonesia

Sniper Kopassus masuk dalam unggulan di TNI. Personel ini memiliki kemampuan menghabisi musuh menggunakan senapan dari jarak jauh secara tersembunyi.

Indonesia memiliki sniper yang namanya masuk daftar kelas dunia.

Penembak runduk alias sniper Yontaifib Marinir. (gardanasional.id)
Penembak runduk alias sniper Yontaifib Marinir. (gardanasional.id) ()

Tatang Koswara, sniper atau penembak runduk TNI AD juga disegani dunia.

Inilah Doa Agar Dijauhkan dari Penyakit Berbahaya, Usaha yang Bisa Dilakukan Muslim Selain Berobat

Inilah Doa & Dzikir Usai Sholat Fardhu (Subuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya) Arab, Latin dan Artinya

Satu Pasien di Jambi Sembuh, Total Positif Corona 12 Orang Pada 21 April 2020

Nasib Teddy Ditinggal Lina, Angkat Kaki dari Rumah Ibu Rizky Febian Bersama Anaknya Gegara Ini

Kapten Teddy, Ajudan Ganteng Jokowi dari TNI AD Ini Punya Prestasi Gemilang di US Army Ranger AS

Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.

Nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.

Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.

Tatang mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan yang merupakan pasukan khusus AS dengan rekor 53, dan Tom Ferran, seorang Marinir AS.

Satu di antara misi tempur Tatang yang menghasilkan kill hingga 49 korban adalah ketika Tatang bertempur untuk mengadang serangan pasukan Fretilin di kawasan Remexio (1977).

Medan tempur Remexio yang bergunung dan terletak di belakang kota Dili memang dikenal sebagai kuburan bagi pasukan TNI mengingat begitu banyak prajurit yang gugur.

Tatang Koswara menjadi legendaris saat menyelesaikan misi di Timor-timur. Dia menghabisi 49 orang menggunakan 50 peluru yang tersisa 1 peluru untuk diri sendiri.

Melalui doktrin latihan sniper, Tatang ditekankan lebih baik seorang sniper mati bunuh diri daripada tertangkap musuh.

Prinsip menyediakan satu peluru untuk menembak dirinya sendiri, itu sebenarnya tidak asing di kalangan pasukan khusus.

I Nengah Tamat

Sniper andalan TNI AD lainnya adalah I Nengah Tamat.

Mengutip dari militermeter.com, awalnya, dia tak pernah menyadari bahwa ia memiliki bakat menjadi seorang penembak runduk (sniper).

Berpuluh-puluh tahun kemudian, kapten infanteri yang berdinas Kopassus ini dikenal sebagai satu di antara sniper terbaik di Angkatan Darat.

Pria yang biasa dipanggil Kapten Tamat itu merupakan pemegang rekor Museum Rekor Indonesia. Dia menembak dengan susunan sasaran tembak terjauh yang pernah ada.

Ilustrasi Sniper
Ilustrasi Sniper (Steyr Mannlicher)

Kapten Tamat berhasil menembak tepat 11 target dalam jarak 600 meter dengan sebuah peluru.

Perjuangan memperoleh kemampuan ini tak mudah.

Sejak bergabung Kopassus pada 1996, I Nengah Tamat sudah digembleng menjadi penembak runduk.

Dia lolos dalam seleksi tes keahlian sebagai penembak runduk. Pelajaran demi pelajaran pun dia peroleh. Tes demi tes juga sudah dilewati.

Ada seleksi dan pelatihan untuk menghasilkan seorang sniper, karena tugasnya berat.

Penembak runduk vs penembak jitu

Beberapa doktrin membedakan antara penembak runduk (sniper) dengan penembak jitu (marksman, sharpshooter, atau designated marksman).

Sniper terlatih sebagai ahli stealth dan kamuflase, sedangkan penembak jitu tidak.

Sniper merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai dan memberikan informasi lapangan yang sangat berharga, sniper juga memiliki efek psikologis terhadap musuh.

Sedangkan peran penembak jitu intinya adalah untuk memperpanjang jarak jangkauan pada tingkat regu.

Sniper pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sedangkan penembak jitu menggunakan senapan semi-otomatis, yang biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop.

Sniper telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan.

Ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu. Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan sniper pada tingkat batalion dan tingkat kompi.

Sniper menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka, agar tidak bisa dideteksi. Dia bisa bertahan berjam-jam dalam kondisi yang sulit.

Sniper modern juga harus memperhatikan kamuflase mereka jika dilihat dengan cahaya infra-merah, karena militer modern sudah menggunakan penglihatan suhu (thermal vision), menggantikan night vision, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya.

Bahan pakaian dan peralatan bisa muncul bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka sniper juga bisa memakai bahan lain seperti plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal, atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal vision.

Bagaimana, bisa membayangkan kondisi seorang sniper Kopassus di lapangan kan?

Kisah militer dan pasukan eliter TNI dapat dibaca di Tribunjambi.com.

KKB Papua Selalu KO Kendati Gunakan Senjata Rampasan dari TNI, Kenali Senjata Api TNI Polri di Sini

Vanessa Angel dan Suami Kini Jualan Kebab Dibantu Temannya, Ngaku sedang Alami Kesulitan Ekonomi

Kekurangan APD, Tim Covid-19 Puskesmas Parit Deli di Tanjabbar Buka Donasi

ATM Disebut Jadi Lokasi Rawan Penyebaran Covid-19, IDI Buka Suara: Inilah 5 Langkah Aman Pakai ATM

Suami Istri di Merangin Positif Corona, Dua Anaknya Negatif, Kini Diisoladi di Rumah Singgah

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved