Rukyatul Hilal Penentuan Awal Ramadan 2020 di Jambi Digelar Kamis Sore di Hotel Odua Weston
Rukyat akan dilaksanakan pada Kamis (23/4/2020) sore di puncak hotel ODua Weston Kota Jambi.
Penulis: Zulkipli | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
lihat foto
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rukyatul Hilal dalam rangka penentuan awal bulan suci Ramadhan 1441 H/2020 M, tetap dilaksanakan oleh Kanwil Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi, meski di tengah pandemi Covid-19.
Rukyat akan dilaksanakan pada Kamis (23/4/2020) sore di puncak hotel ODua Weston Kota Jambi.
Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Provinsi Jambi Zostafia mengatakan, karena saat ini tengah mewabah Virus Corona, kegiatan rukyat tetap dilaksanakan untuk dilaporakan ke Kemenag Pusat dalam rangka menetapkan awal bulan Ramadan.
• Inspektorat Tanjab Timur Sebut Masih Banyak ASN Belum Laporkan LHKASN
• Gara-gara Keluarga Pasien Tak Jujur, 21 Tenaga Medis di Cirebon Harus Diisolasi
• Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang II Dibuka Hari Ini Begini Cara Daftar di Prakerja.Go.Id
"Kita tetap mengacu pada protokol kesehatan, seperti menggunakan masker. Dan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, orang nya lebih sedikit, yang penting-penting saja, seperti tim Rukyat, perwakilan MUI dan lain-lain," kata Zos.
Selain itu dikatakan Zos, dipilihnya lokasi puncak ODua Weston sebagai tempat pemantauan bulan, karena lokasi itu merupakan, salah satu tempat tertinggi di Kota Jambi. Dan dianggap cukup untuk dilakukan rukyat.
Kemudian ala alat yang akan digunakan sama dengan saat penetapan awal Ramadan tahun lalu yakni tropong jenis Vixion monting HEQ 5 dengan aplikasi stelarrium dan Tropong Teodolit DT-205.
"Kita di Provinsi Jambi memang sejauh ini, belum pernah melihat hilal, karena mungkin faktor cuaca. Cuma ini harus kita laksanakan, sebagai tugas resmi kita. Untuk penentuan awal Ramadan tetap mengacu pada Sidang Isbat Kemenag RI. Dan kita berharap Insya Allah puasa tahun ini kita serempak semua," jelasnya.
Disamping itu, Zostavia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu mentaati imbauan pemerintah terkait pelaksanaan ibadah bulan suci ramadan. Seperti salat taraweh di rumah bersama keluarga.
"Pemerintah bukan melarang untuk neribadah. Silahkan beribadah masing-masing di rumah, untuk mencegah penularan Virus Corona," pungkasnya. (Zulkifli)
