Virus Corona

Misteri Laboratorium di Wuhan, Eropa dan AS Bersatu Membongkar Rahasia Tempat COVID-19 Itu Muncul

Misteri Laboratorium di Wuhan, Eropa dan AS Bersatu Membongkar Rahasia Tempat COVID-19 Itu Muncul

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AFP/STR/CHINA OUT
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. 

TRIBUNJAMBI.COM – Terkuak adanya laboratorium di Wuhan, China yang disebut sebagai tempat awal munculnya wabah virus corona membuat negara-negara Eropa dan AS bersatu.

Negara-negara itu ingin menguak rahasia dari laboratorium di Wuhan tersebut. 

Sejumlah negara yang terpapar wabah virus corona masih merasa belum puas tentang  asal muasal yang hanya menyebutkan Wuhan sebagai penyebabnya.

Saat ini virus corona telah menyebar ke seluruh dunia dan memicu ketakutan penduduk dunia.

Awalnya   seperti disadur dari  Intisari-online.com, menyebutkan, semua negara bersatu untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah global ini.

Namun, sikap ketidakterbukaan China dalam mengatasi virus ini, dan kurangnya transparansi dalam memberikan informasi soal awal mula virus ini.

Membuat banyak negara besar mulai geram dengan tingkah laku China.

Salah satunya yang saat ini melayangkan gugatan keras ke negeri Panda itu adalah Amerika Serikat dan Inggris.

Kedua negara tesebut menuduh banyak hal ditutupi oleh China terkait dengan pandemi virus corona.

Tak hanya Inggris dan Amerika, kini Prancis dan Jerman pun juga bergabung untuk menyelidiki borok China yang diduga menyembunyikan banyak hal.

Melansir Daily Express pada Minggu (19/4/20), negara-negara itu sepakat China masih merahasikan awal mula virus itu muncul.

Bersama dengan pejabat intelijen AS, Inggris sedang menyelidiki ke dalam Institute Virologi Wuhan yang meyimpan banyak rahasia besar.

Siapa Sangka Perkataan Ashraf Sinclair Ini Sampai Membuat Hati BCL Bergetar: Suatu Saat Akan Terjadi

Siapa Sebenarnya Han So Hee, Jadi Pelakor Cantik Yeo Da Kyung di Drakor The World of The Married

Peringatan! Bila Pasien Tak Jujur Berikan Keterangan, Dikenakan Denda Rp100 Juta dan Penjara 1 Tahun

Menurut catatan sejarah laboratorium itu melakukan banyak penelitian, salah satunya ekperimen pada virus kelelawar misterius.

Ini menimbulkan banyak spekulasi nahwa laboratorium itu memiliki peran dalam menyebarkan virus corona daripada tuduhan pasar hewan.

Menurut Sky News, Inggris telah bergabung dengan AS dan kelompok Intelijen lain untuk memastikan dugaan tersebut.

Mereka berupaya mencari tahu dan menetapkan sumber Covid-19 yang selama ini masih menjadi misteri.

Lebih dari 4 bulan sejak Desember 2019, asal mula virus itu masih menjadi misteri, setelah bukti yang menuduh pasar hewan di Wuhan dianggap tidak cukup kuat.

Seorang paramedis laboratorium menguji sampel virus di Laboratorium Hengyang, Provinsi Henan pusat Kota Cina. Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut.
Seorang paramedis laboratorium menguji sampel virus di Laboratorium Hengyang, Provinsi Henan pusat Kota Cina. Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. (STR/AFP/China OUT)

Minggu ini investigasi Fox News, mengungkapkan bahwa dokumen China yang diklasifikasikan menunjukkan pasar hewan itu munkin tidak pernah menjual kelelawar.

Sebaliknya, intelijen AS dan Inggris percaya pasar hewan hanya dijadikan pengalihan isu untuk menepis tuduhan yang dialamtkan ke laboratorium di Wuhan.

Komunitas intelijen AS semakin yakin wabah itu datanng secara tidak sengaja dari laboratorium Wuhan yang mempelajari penyakit pada kelelawar.

Sekretaris pertahanan AS Mark Esper mengatakan, "Ini adalah sesuatu yang telah kami perhatikan seksama selama beberapa waktu." 

Menurut laporan rahasia, virus itu bukan buatan manusia, dan tidak dimaksudkan sebagai bio-weapon, atau senjata biologis.

Lagi, Lima Warga Merangin Positif Rapid Test, Berikut Datanya

Menyamar jadi Polisi, Seorang Pria di Kanada Tembaki Warga dengan Brutal, 16 Orang Tewas

Gerakan #angkat1saudara sudah di 26 Provinsi, Salurkan Bantuan untuk Korban Covid-19

Jadwal Belajar dari Rumah Selasa 21 Maret 2020, Live Streaming TVRI Untuk PAUD, SD, SMP dan SMA

Sebaliknya dipahami bahwa penularan awal virus adalah dari kelelawar ke manusia.

Pasien nol yang masih disembunyikan China kemungkinan besar adalah, pegawai magang di laboratorium Wuhan yang tidak sengaja terinfeksi dan menyebarkannya ke populasi umum.

Penyelidikan Washington Post mengungkapkan bahwa pejabat kedutaan besar AS prihatin dengan prosedur keamanan di laboratorium itu sejak 2018 silam.

Laporan itu mengatakan, "selama interaksi dengan para ilmuwan di laboratorium Wuhan, mereka mencatatkan kekurangan serius dari teknisi yang terlatih hingga penyelidik yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan laboratorium dengan aman." 

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Eropa  dan AS Bersatu Bakal Bongkar Misteri Laboratorium di Wuhan

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved