Kisah Militer RI
Tidak sedang Perang, Tapi Navy Seal AS Sampai Dibuat Syok dengan Aksi Denjaka di Markas TNI AL
Tidak sedang Perang, Tapi Navy Seal AS Sampai Dibuat Syok dengan Aksi Denjaka di Markas TNI AL
TRIBUNJAMBI.COM - Pernah ada cerita di saat para pasukan khusus dari dua negara bertemu dan melihat kemampuan Pasukan Khusus dari TNI angkatan udara Indonesia.
Ya, semua itu ditampilkan oleh pasukan khusus TNI AL Detasemen Jalamangkara (Denjaka) yang berhasil membuat gentar pasukan-pasukan khusus lainnya termasuk Navy Seal dari AS.
Para anggota Navy Seal yang secara rutin melakukan latihan bersama Denjaka selalu dibuat geleng-geleng kepala mengingat latihan Denjaka tergolong ekstrem dan berbahaya.
Tak jarang aksi-aksi liar Denjaka ditunjukkan di Markas Besar TNI AL.
Misalnya, para personel Denjaka biasa melakukan latihan menembak sasaran dalam jarak dekat dan saling berhadap-hadapan menggunakan peluru tajam.
Mereka juga melakukan demo penerjunan dari udara untuk membebaskan teroris dengan cara terjun di atas atap gedung atau kapal kecil yang sedang melaju di tengah laut, dan lain sebagainya.
• PASUKAN Denjaka, Kopassus & Kopaska Bergabung Tumpas Bajak Laut di Somalia, Begini Aksinya
• Jenderal AS Sampai Ketar-ketir Lihat Aksi Denjaka Pakai Peluru Tajam, Tembak-tembakan di Hadapannya
• Perompak Filipina Main-main dengan Denjaka dan Kopassus Kala Sandera WNI, Presiden Turun Tangan
• KETIKA Hujan Peluru di Saparua, Sniper Terlatih Mengincar Kepala Sat-81 Kopassus, Denjaka & Paskhas
• Gabungan Kopassus Kopaska Denjaka Kejar Perompak sampai Pantai, Habisi, Mirip Film Captain Phillip
Sebagai pasukan khusus yang dibentuk oleh TNI AL, para personel Denjaka memang merupakan orang-orang pilihan dan terbaik di satuannya.
Para personel Denjaka bahkan berasal dari personel terbaik yang semula sudah bertugas di satuan pasukan khusus TNI AL.
Mereka berasal dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).
Eksistensi Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) sebagai satuan antiteror aspek laut TNI dimulai sejak diterbitkannya Surat Keputusan KSAL No.Skep/2848/XI/1982 tertanggal 4 November 1982.

• VIDEO: Sangat Ngerinya Latihan Kopassus, Tentara Asing Melongo Lihat Aksi Ditembaki dan Gigit Ular
• 30 Kutipan (Quotes) RA Kartini, Bisa Dibagikan Menjadi Status di Media Sosial Untuk Memperingatinya
• Begini Bacaan Niat serta Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan Dalam Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya
Isinya berupa pembentukan Pasukan Khusus Angkatan Laut (Pasusla) yang bertugas menanggulangi bermacam bentuk ancaman keamanan yang terjadi pada aneka wahana transportasi laut sipil, kapal perang TNI AL, maupun instansi penting yang berada di tepi pantai atau di tengah laut.
Ancaman dapat berupa aksi klandestin, sabotase, penyanderaan, maupun pembajakan konvensional.
Denjaka dipimpin perwira berpangkat letnan kolonel.
Di awal pembentukannya, pasusla beranggotakan 70 prajurit pilihan yang berasal dari Satuan Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalion Intai Amfibi Marinir (Yontaifib).
• Usai Dikritik Tak Beri Ungkapan Duka Untuk Glenn Fredly, Ini Jawaban Tersirat dari Dewi Sandra
• Kecurigaan Donald Trump Soal Laboratorium Wuhan, Ternyata Simpan 1500 Jenis Virus Mematikan di Sana
Pucuk kendali pembinaan menjadi tanggung jawab Panglima Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) dengan koordinasi bersama Komandan Korps Marinir.
Sementara wewenang penugasan ada di tangan KSAL. Pasusla memperoleh legalisasi lewat surat keputusan Panglima ABRI tahun 1984.
Sejak itu Pasusla menjadi satuan antiteror yang pembinaannya khusus di bawah Komandan Korps Marinir.
Secara resmi nama “Detasemen Jalamangkara” mulai dipakai sejak keluarnya Surat Keputusan KSAL No.Kep/42/VII/1997 tertanggal 31 Juli 1997.
• Download Lagu MP3 DJ SpongeBob Versi DJ Gagak Full Bass 10 Jam Non Stop, Sempat Viral Tahun 2019
• Peringatan! Dampak COVID-19, Polisi di Daerah Ini Akan Bubarkan Warga yang Gelar Buka Puasa Bersama
Namun hingga kini justru tanggal 4 November yang ditetapkan sebagai hari jadi satuan elite yang bermarkas komando merangkap pusat pendidikannya berada di Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.
Fasilitas pendidikan Denjaka di Bhumi Marinir itu merupakan fasilitas latihan yang lengkap karena terdapat bangunan yang bisa mensimulasikan lautan, kapal perang, kapal selam, hutan belantara, rawa-rawa, bangunan untuk latihan perang antiteror dan lainya.
Pada dasarnya, materi pendidikan antiteror dan antisabotase yang diterima calon anggota Denjaka tak banyak beda dengan yang disuguhkan pada unit-unit antiteror lainnya di jajaran TNI.
Hanya saja ruang lingkup operasi lebih banyak berkutat di laut.
Pasukan Khusus Denjaka, keberadaan dan penugasannya selalu misterius.
• SEMPAT Mengira Jabat Jaksa Agung, Mahfud MD Sudah Siapkan Jurus Ampuh Memperkuat KPK, Tapi Batal
• Siapa Sebenarnya Roy Geurts? Bule Ganteng yang Baru Jadi Mualaf dan Kekasih Penyanyi Cita Citata

Selain metode pencapaian sasaran lewat teknik lintas udara (combat free fall) juga ditekankan penguasaan metode bawah air (combat diving) dan lintas atas air senyap.
Baik dengan berenang (combat swimming) maupun memakai perahu karet.
Hal ini wajar mengingat pada praktiknya satuan Denjaka sedang menggabungkan ketiga macam teknik perlintasan guna mencapai sasaran yang dituju.
Alhasil, satuan elit ini bakal mengadakan program latihannya di tempat yang bermatra lautan.
Misalnya, kapal penumpang yang tengah berlayar, anjungan minyak lepas pantai, atau pulau terpencil di tengah laut.
• Nonton Streaming & Download Boruto Episode 153, Persaingan Tsubaki di Tim 15 dengan Iwabe dari Tim 5
Selain penguasaan ilmu bertempur, Denjaka juga dibekali ilmu kejiwaan dan analisa situasi khusus.
Sebelum melancarkan serangan, biasanya diajukan tim pendahulu yang bertindak sebagai negosiator dengan teroris.
Di samping agar tahu apa yang dituntut, dari negosiasi dapat juga diukur waktu yang cukup lama agar unit serbu sempat menyiapkan diri sebaik mungkin.
Tak hanya itu, para negosiator juga bertugas “membaca” kemampuan, kekuatan, tipu muslihat, sekaligus kelemahan teroris.
Bila upaya negosiasi berujung pada kebuntuan, unit serbu segera dikerahkan. Terbagi dalam tiga tim, yakni tim atas air, bawah air dan lintas udara.
• Promo Ngabuburics di #DiRumahAja Rp60.000/nett
Masing-masing tim beranggotakan selusin prajurit dengan spesialisasi beragam.
Mulai dari penjinakan bahan peledak, medis, komunikasi elektronik dan teknologi informasi. Ada banyak sandi yang dipakai dalam operasi Denjaka.
Isyarat operasi bisa disandikan dengan “KILAT”, penundaan dengan “MENDUNG”, dilanjutkan dengan “CERAH”.
Waktu yang dibutuhkan oleh ketiga tim serbu Denjaka sejak masuk ke lokasi sasaran, menggelar serangan dadakan hingga evakuasi personel biasanya tak lebih dari 15 menit.
Layaknya satuan antiteror, tim serbu mengandalkan persenjataan yang cukup mumpuni dalam pertarungan jarak dekat.
• Pertamina Belum Turunkan Harga BBM, Nicke: Ketetapan Ada di Pemerintah
Beragam pistol otomatis, granat asap, granat kejut hingga senapan mesin ringan, masuk dalam inventaris.
Misalnya, pistol otomatis SiG Sauer P-226/P-228 kaliber 9 mm, pistol mitraliur Uzi kaliber 9 mm, senapan otomatis MP5 dengan beragam variannya dan senapan tembak runduk SG-550 kaliber 5,56 mm.
Tim serbu juga memanfaatkan sejumlah peralatan pendukung.
Daftarnya cukup standar: perahu karet bermotor, peralatan selam lengkap, peralatan para lengkap, komunikasi elektronik, senter kedap air, navigasi GPS serta pengendus malam NVG.
Tak hanya operasi antiteror dan antisabotase, Denjaka dapat pula dilibatkan dalam operasi rahasia “jenis lain” berdasarkan perintah langsung Panglima TNI.
Hingga kini, keberadaan satuan ini terkesan dirahasiakan. Bahkan penugasannya pun acap kali tak diakui ataupun tercatat resmi oleh Markas Besar TNI.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: