Virus Corona

Angin Segar! WHO Telah Umumkan 3 Vaksin Corona Telah Diujicoba ke Manusia, Bagaimana Hasilnya?

Angin Segar! WHO Telah Umumkan 3 Vaksin Corona Telah Diujicoba ke Manusia, Bagaimana Hasilnya?

Editor: Andreas Eko Prasetyo
STR/AFP/China OUT
Seorang paramedis Laboratorium memegang sampel virus di laboratorium Hengyang, Provinsi Henan, China, Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. 

TRIBUNJAMBI.COM - Ada kabar baik dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengenai virus corona.

WHO mengumumkan telah mengujicoba 3 vaksin Corona ke manusia.

Upaya ini merupakan bagian dari menghentikan penyebaran virus Corona atau covid-19 di dunia.

Pengembangan vaksin ini dilakukan sangat cepat mengingat penyebaran virus Corona telah menjadi pandemi di seluruh dunia 

Hingga kini, setidaknya ada 70 vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan di dunia.

Menurut keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tiga di antaranya telah diuji pada manusia.

Upaya pengembangan vaksin ini terus dilakukan untuk menemukan obat bagi patogen berbahaya yang masih mewabah hingga kini.

Melansir Bloomberg (13/4/2020), perkembangan terdepan dari proses klinis saat ini adalah vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh CanSino Biologics Inc. yang terdaftar di Hong Kong dan Institut Bioteknologi Beijing.

Tunggu Belanjaan di Rumah Saja, Transmart Jambi Sekarang Bisa Delivery

Rekaman Detik-detik Polisi di Poso Ditembak, Korban Tidak Sadar Akan Ditembak saat di Bank

Minggu Ini Honor PPK se-Kota Jambi Dibayarkan, Ditransfer ke Rekening Masing-masing

Pengembangan vaksin tersebut berada telah memasukki fase kedua.

Sementara, dua lainnya yang telah diujikan pada manusia adalah pengobatan yang dikembangkan secara terpisah oleh produsen obat AS Moderna Inc. dan Inovio Pharmaceuticals Inc.

Percepatan pengembangan vaksin Kemajuan pengembangan vaksin dilakukan dengan sangat cepat lantaran patogen virus corona yang dihadapi belum dapat dihilangkan jika hanya melalui tindakan pengendalian saja.

Industri obat pun berharap dapat menekan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh vaksin ke pasar, yang biasanya sekitar 10-15 tahun.

Baik produsen obat maupun kecil telah turut mencoba untuk mengembangkan vaksin, yang akan menjadi cara paling efektif untuk menahan virus.

Perusahaan farmasi besar seperti Pfizer Inc. dan Sanofi juga telah memiliki kandidat vaksin yang tengah berada pada tahap praklinis.

Bulan lalu, CanSino mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima persetujuan pemerintah China untuk memulai uji coba vaksin pada manusia.

Sementara, Moderna, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, menerima persetujuan regulator untuk bergerak cepat dan melakukan uji coba ke manusia pada bulan Maret.

Pansus III Tinjau Ruas Jalan di Kabupaten Sarolangun dan Merangin

Direktur KKI WARSI: Putusan Majelis Hakim Mampu Memberi Rasa Adil Pada Kerusakan Lingkungan

Lama Tidak Tampak, Penampakan Menhan Prabowo saat Rapat dengan Luhut dan Terawan, Bahas COVID-19?

Tahapan percobaan terhadap hewan pun dilewati. Sedangkan Inovio memulai percobaan pada manusia minggu lalu. 

Tahapan pembuatan vaksin Umumnya, diperlukan waktu hingga 10 tahun dan biaya 1-2 milliar dollar AS untuk mencapai persetujuan akhir vaksin dengan tingkat kegagalan hingga lebih dari 90 persen.

Oleh karena itu, pengembangan vaksin menjadi sangat menantang.

Namun, selama pandemi, waktu ini ditekan. Setelah wabah virus corona pertama diumumkan, hanya diperlukan waktu 2,5 bulan bagi para ilmuwan untuk melakukan uji pertama vaksin pada manusia.

Melansir South China Morning Post (SCMP), biasanya, ada tiga fase pengujian berurutan. Fase pertama adalah uji yang biasanya dilakukan pada kurang dari 50 orang.

Uji ini dijalankan untuk melihat keamanan dan respons terhadap vaksin ditemukan. Kemudian, fase kedua berkembang lebih luas, dengan melihat secara kritis pada besar dan lama respons terhadap vaksin.

Terakhir, fase ketiga, yaitu pengujian nyata terhadap kemujaraban vaksin.

Fase ini dapat melibatkan hingga puluhan ribu relawan.

Fase pertama dan kedua dilakukan bersamaan Kondisi darurat saat ini membuat fase pertama dan kedua dijalankan bersamaan, yaitu menganalisis studi laboratorium dan keamanan secara paralel.

Jika kandidat vaksin menghasilkan respons imun yang sangat kuat dan berpotensi efektif, uji coba fase ketiga kemungkinan dapat dimulai sebelum fase kedua selesai.

Penyingkatan waktu uji vaksin ini juga menuai pro dan kotra. Jika fokus pengembangan adalah pada kecepatan, vaksin dapat diperoleh secara cepat, tetapi dikhawatirkan pendekatan tersebut membawa risiko.

Pasalnya, ada sejumlah hal yang belum diketahui pasti soal virus corona jenis baru ini. 

Namun demikian, pandemi yang terjadi membuat dunia harus menyeimbangkan keamanan dan kecepatan dari pengembangan vaksin ini.

Dana Desa Tak Jelas Penggunaannya, Mantan Kades di Sarolangun Ini Kini Menginap di Lapas

Uji coba vaksin sendiri memiliki dewan keamanan data dan pengawasan (DSMB) yang melakukan peninjauan secara berkala.

Jika DSMB menemukan bukti bahwa vaksin menawarkan tingkat perlindungan yang tinggi, kemungkinan uji coba akan dihentikan dan persetujuan vaksin akan dipercepat.

Begitu pula sebaliknya, apabila vaksin dideteksi menyebabkan bahaya, pengujian terhadap relawan pun akan dihentikan.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kabar Gembira, WHO Umumkan 3 Vaksin Corona Telah Diujicoba ke Manusia, Bagaimana Hasilnya?

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved