Keluarga Tak Boleh jenguk, Bagaimana Pengurusan Jenazah Korban Covid-19 di Jepang?

Bahkan anggota keluarga pasien dilarang bertemu atau menjenguk meskipun jenazah telah ditangani pihak perusahaan pemakaman di Jepang.

Editor: Suci Rahayu PK
mirror.co.uk
Nenek Ada Zanusso yang berusia 104 tahun dinyatakan sembuh dari virus corona. 

Lalu jenazah akan dibawa ke tempat kremasi di Jepang.

"Jangan mengajak teman apalagi pihak lain ke rumah sakit. Pihak keluarga terdekat pun tak akan bisa melihat jenazahnya karena akan dibungkus segera dengan sangat khusus dan rapi, disegel serta didisinfeksi," jelasnya.

Staf perusahaan pemakaman pun akan mengenakan pakaian pelindung, masker, sarung tangan, google (kaca mata khusus), gaun medis dan sebagainya.

Pada saat jenazah diangkut dari rumah sakit, pengemudi akan mengenakan pakaian alat pelindung diri.

Hanya fasilitas medis yang ditunjuk oleh pemerintah yang kemudian menunjuk perusahaan pemakaman yang bisa melakukan hal-hal tersebut.

Anggota keluarga tidak akan diizinkan naik kendaraan transportasi milik perusahaan pemakaman.

"Menahan jenazah untuk beberapa hari dilarang keras bagi yang meninggal karena Corona. Jadi dalam 24 jam harus segera dikremasi," tambahnya.

Di krematorium pun hanya untuk waktu tertentu saja yang telah dijadwalkan, tak bisa seenaknya.

Pada saat perpisahan, tidak boleh pula ada bunga.

Saat ini perusahaan pemakaman umumnya hanya bisa melakukan maksimum dua kali sehari.

Pada saat kremasi anggota keluarga terdekat tidak boleh mendekat tempat kremasi, hanya boleh di tempat bergerak yang telah ditentukan dan kemungkinan hanya melihatnya melalui layar televisi di ruangan tunggu tersebut.

"Tidak boleh ada pihak ketiga seperti pers. Hal itu tidak akan diizinkan, termasuk larangan peliputan juga," katanya.

Semua area yang dilalui jenazah akan didesinfeksi setiap saat.

"Saat ini sulit untuk mendapatkan pakaian pelindung dan perlengkapan pemakaman untuk penyakit menular. Jadi melayani jenazah yang meninggal karena corona juga agak repot juga saat ini di Jepang, karena semua serba khusus termasuk perlengkapannya," lanjutnya.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun.

Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

(Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengintip Pengurusan Jenazah Korban Covid-19 di Jepang, Harus Dikremasi Dalam Waktu 24 Jam,

Editor: Dewi Agustina

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved