Virus Corona
Sebut Kini Pemerintah Ketakutan, Refly Harun Singgung Peluang Kerusuhan akibat Virus Corona
Meksipun PSBB telah disetujui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Refly menyebut pemerintah perlu melakukan penanganan terhadap warga DKI Jakarta
TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona di Indonesia kini masih menjadi pekerjaan rumah utama pemerintah pusat.
Kini hampir setiap hari angka kasus virus corona semakin bertambah.
Tak sedikit angka kematian akibat virus corona terjadi setiap harinya.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun terang-terangan mengkritik pemerintah pusat soal penanagan virus corona.
• Tak Terima Disuruh Pakai Masker, Pria Paruh Baya Ditembak Mati Polisi, Presiden: Tembak Mati Mereka!
• Mendadak, 50 Pasien Sembuh dari Virus Corona Kembali Positif COVID-19, Kok Bisa? Ini Kata Ahli
• CEPAT Ketahui 5 Kelemahan Virus Corona, Untuk Cegah Penularan COVID-19, Satu di Antaranya Suhu Panas
• Cara Ajukan Permohonan Keringanan Cicilan Motor atau Mobil, Leasing Tetap Bisa Ditarik Kalau Begini
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menilai pemerintah terlalu berhitung pada nyawa manusia yang menjadi korban virus dengan nama lain Covid-19 itu.
Tak hanya itu, ia bahkan turut menyinggung ketakutan pemerintah jika terjadi kerusuhan akibat kebijakan yang dibuat.
Melalui tayangan 'FAKTA' dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (6/4/2020), Refly mulanya menyinggung soal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.
Meksipun PSBB telah disetujui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Refly menyebut pemerintah perlu melakukan penanganan terhadap warga DKI Jakarta yang sudah terinfeksi virus corona.
"Tapi orang DKI sudah ada yang terpapar virus ini. Nah mereka yang terpapar virus ini harus diisolasi, ada karantina sendiri," kata Refly.
"Entah itu barangkali karantina rumah, karantina di rumah sakit, istilahnya bukan karantina rumah sakit sih, mereka diisolasi di rumah sakit atau di rumah."
Terkait hal itu, Refly lantas secara gamblang menyampaikan kritikannya pada pemerintah pusat soal penanganan virus corona.
Bahkan, ia menyebut pemerintah terlalu berhitung pada nyawa manusia yang direnggut oleh virus corona tersebut.
"Saya juga mengkritik pemerintah pusat yang menurut saya terlalu berhitung terhadap nyawa manusia," jelas Refly.
Refly menduga, pemerintah kini juga merasa ketakutan jika wabah virus corona bakal menimbulkan kerusuhan masyarakat.
"Pemerintah sendiri punya ketakutan yang menurut saya enggak beralasan, yaitu ketakutan terjadi kerusuhan," ucapnya.