Investor Lokal Manfaatkan Peluang, Asing Lakukan Net Sell Terus-menerus

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (7/4) setelah menguat

Editor: Fifi Suryani
KONTAN/CHEPPY A. MUKHLIS
Ilustrasi: saham berhasil masuk ke daftar indeks The Financial Times Stock Exchange (FTSE). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (7/4) setelah menguat selama tiga hari berturut-turut, 

IHSG mencatatkan koreksi hingga 0,69% ke level 4.778,64.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan salah satu faktor yang menguatkan IHSG selama beberapa hari belakang adanya faktor window dressing kuartal I tahun 2020.

Menurutnya, sentimen dari window dressing ini masih sekuat tahun-tahun sebelumnya.

"Hanya bedanya, kali ini dengan net sell asing terus-terusan, biasanya tidak separah ini," jelas William ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (7/4).

Meningkat Drastis di Bulan Desember, 11 Ribu Investor Tercatat di BEI Jambi

Adapun momen window dressing ini dimanfaatkan oleh investor lokal.

Sebelumnya William sempat menjelaskan, net sell asing dipicu oleh keraguan asing terkait dampak corona terhadap pelemahan ekonomi di Indonesia.

Asal tahu saja, pada penutupan perdagan hari ini, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) hingga Rp 527,65 miliar.

Diperkirakan, sentimen dari window dressing ini akan bertahan dalam jangka waktu pendek saja. Adapun saham yang menarik selama sentimen ini berlangsung adalah saham dengan dividen yield yang besar.

"Akan diborong pelaku pasar dengan sendirinya," imbuh William.

Daftar Perusahaan Leasing yang Memberikan Keringanan Kredit Bagi Debitur

Di sisi lain, Head of Business Development Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya menjelaskan window dressing hanyalah salah satu yang menyebabkan IHSG menguat.

Menurutnya, faktor yang dominan karena investor yang mulai berpikir rasional.

"Tidak hanya didasari ketakutan semata, yang terlihat dari VIX indeks (Volatility index) di sekitar angka 40-an. Dibandingkan puncak tanggal 16 Maret 2020  lebih dari 80," kata Bernadus kepada Kontan.co.id, Selasa (7/4).

Sentimen dari window dressing pun tidak akan berpengaruh lama.

Sebab, kondisi ekonomi makro maupun mikro sangat terdampak dengan adanya penyebaran Covid-19 yang semakin masif, terutama di Jakarta dan sekitarnya.

IHSG Dibuka Melemah di Awal Perdagangan Rabu (8/4)

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved