Virus Corona

Update Virus Corona 7 April 2020 di Seluruh Dunia, 1,3 Juta Kasus dan 74.451 Meninggal

Kabar terbaru ini sejalan dengan meningkatnya angka jumlah pasien sembuh yang mencapai 278.164 orang.

Editor: Duanto AS
medscape.com
Coronavirus atau Covid-19 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini update virus corona 7 April 2020 di seluruh dunia, jumlahnya terus bertambah.

Jumlah kasus positif corona tercatat mencapai 1.340.458 orang.

Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia mencapai 74.451 orang.

Kabar terbaru ini sejalan dengan meningkatnya angka jumlah pasien sembuh yang mencapai 278.164 orang.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Kompas)

Antisipasi Penyebaran Covid-19 Mengancam Pekerja di Himalaya

Sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona / Covid-19, pemerintah Nepal menutup sejumlah spot wisata, satu di antaranya adalah sejumlah desa-desa di pegunungan Himalaya, desa terakhir menuju Gunung Everest.

Sebuah kota di Himalaya, tepatnya di Khumjung resmi ditutup untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Khumjung, sebuah kota perbukitan di Himalaya yang seharusnya ramai menjelang masuknya musim pendakian Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia, tutup mengikuti kebijakan negara Nepal yang menutup sejumlah spot wisata.

Tutupnya kota Khumjung ini mengancam mata pencaharian warga lokal sekitar yang dikenal dengan nama Sherpa / orang-orang Sherpa.

Sebuah pemandangan menunjukkan sepinya jalan dengan toko-toko dan restoran yang tertutup selama lockdown yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Lukla gerbang utama ke wilayah Everest, sekitar 140 km timur laut Kathmandu pada 28 Maret , 2020.
Sebuah pemandangan menunjukkan sepinya jalan dengan toko-toko dan restoran yang tertutup selama lockdown yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Lukla gerbang utama ke wilayah Everest, sekitar 140 km timur laut Kathmandu pada 28 Maret , 2020. (PRAKASH MATHEMA / AFP)

Belum Ada Kasus

Penutupan kota tempat pendakian Gunung Everest yang mempunyai tinggi 8.848 meter (29.029 kaki) ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya pandemi virus corona ke Nepal.

Kendati sementara tidak ada kasus yang dilaporkan di dalam kota tersebut, pegunungan Himalaya resmi ditutup.

Tutupnya Himalaya mencakup perbatasan dan perjalanan udara dari berbagai negara.

Mengancam Mata Pencaharian

Sejumlah tali dan pick terlihat masih digantung di rumah-rumah di Khumjung yang memiliki atap batu berwarna hijau.

Hostel-hostel dan sejumlah kedai teh di wilayah yang sering digunakan para pendaki melakukan aklimatisasi (penyesuaian fisiologis / adaptasi terhadap suatu ketinggian tertentu) ini mulai kosong.

Seorang pemandu pendaki, Phurba Nyamgal Sherpa mengaku khawatir mata pencahariannya terancam.

"Kami tidak pergi ke gunung karena kami harus melakukannya, itu (Everest) adalah satu-satunya pilihan kami untuk bekerja," kata Sherpa kepada AFP, Rabu (1/4/2020) di rumahnya di Khumjung, di mana ia tinggal bersama istrinya dan seorang putra berusia enam tahun.

Ia yang telah mendaki Gunung Everest dan gunung-gunung lain sejak berusia 17 tahun ini dilaporkan tidak mendapat permintaan dari para pendaki.

 

Sebuah pedesaan di kaki Gunung Everest
Sebuah pedesaan di kaki Gunung Everest (PRAKASH MATHEMA / AFP)

Bersama ratusan pemandu, porter pembawa barang, dan pekerja lainnya, nasib pekerjaannya terancam.

Bagi para warga Sherpa dan para pekerja lainnya, aktivitas pendakian di Gunung Everest merupakan satu-satunya lumbung pemasukan mereka.

Sejumlah warga mengaku bahwa dirinya adalah tulang punggung keluarga.

Aktivitas pendakian Gunung Everest yang berlangsung dari April hingga akhir Mei ini merupakan pemasukan utama bagi para warga Sherpa.

Mereka mengaku bahwa pada periode tersebut, mereka dapat memberi makan keluarganya selama setahun penuh.

Setiap pemandu diperkirakan akan menghasilkan antara 5000 hingga 10.000 dollar selama periode pendakian tersebut.

Kebijakan Nepal

Tercatat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Nepal menangguhkan izin untuk semua pendakian gunung sejak 12 Maret 2020.

Sejumlah basecamp juga secara efektif menutup kegiatan pendakiannya.

Akibat kebijakan ini, kerugian ditaksir mencapai hampir 4 juta dollar, di mana satu izin pendakian Gunung Everest seharga 11.000 dollar.

 

Desainer kondang Anne Avantie, ikut berperan melawan pandemi Covid-19 dengan menjait baju APD dan akan menyumbangkannya ke rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan.
Desainer kondang Anne Avantie, ikut berperan melawan pandemi Covid-19 dengan menjait baju APD dan akan menyumbangkannya ke rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan. (Instagram/@anneavantieheart)

Bantuan Masyarakat Internasional untuk Indonesia

Pandemi corona yang berdampak pada ketidakstabilan kondisi kesehatan dan perekonomian masyarakat Indonesia terus meningkat.

Berbagai jenis bantuan baik berupa alat kesehatan hingga donasi terus disalurkan untuk memperkuat 'amunisi perang' terhadap virus corona.

Pada Senin, (6/4/2020), seperti yang diberitakan oleh Kompas TV, di Indonesia tercatat terjadi penambahan sebanyak 218 kasus.

Penambahan tersebut membuat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 2.491 orang.

Dari jumlah tersebut, seperti yang diinformasikan oleh jubir penanganan virus corona, Achmad Yurianto, terdapat 209 kasus pasien yang meninggal dunia.

Sementara itu, 192 pasien lainnya kini dinyatakan telah sembuh dari Covid-19.

Kepedulian masyarakat internasional pada kasus Covid-19 cukup tinggi.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).KOMPAS.com/Dian Erika
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).KOMPAS.com/Dian Erika (KOMPAS.com/Dian Erika)

Diinformasikan oleh Achmad Yurianto, pemerintah RI telah menerima sumbangan dari masyarakat di seluruh dunia.

Tak tanggung, bantuan yang diserahkan untuk penanganan Covid-19 di Tanah Air mencapai nominal Rp 82,5 miliar.

Hal tersebut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Senin (6/4/2020).

"Partisipasi masyarakat dari seluruh penjuru dunia telah kami terima Rp 82,5 miliar, sudah disumbangkan untuk penanganan (Covid-19)," ujar Yuri seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Yuri mengatakan, uang hasil sumbangan tersebut dipertanggungjawabkan secara baik dan terbuka.

Menurut dia, dalam penanganan Covid-19 ini, masyarakat menjadi ujung tombak berhasilnya melakukan pencegahan.

Oleh karena itu, pihaknya pun mendorong agar masyarakat tetap melakukan langkah-langkah dasar pencegahan corona.

Yaitu dengan menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan.

"Itu adalah hal-hal penting dan mendasar. Ingatkan semuanya. Ini kunci keberhasilan kita sehingga mari kita berkomitmen untuk melaksanakan tugas-tugas ini," kata Yuri.

Sumbangan dari masyarakat Indonesia

Tak hanya dari masyarakat internasional, donasi juga terus mengalir dari masyarakat Indonesia.

Donasi senilai lebih dari Rp 66,5 miliar telah diterima oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per Rabu (1/4/2020).

Hal itu disampaikan oleh Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

"Kepedulian masyarakat baik secara individu maupun kelompok telah mendonasikan lebih dari Rp 66,5 miliar sampai dengan saat ini kepada rekening gugus tugas dalam rangka untuk menangani permasalahan ini secara komprehensif," kata Yuri 

Dengan jumlah tersebut, terjadi peningkatan penerimaan donasi senilai lebih dari Rp 26,5 miliar dalam sehari.

Pasalnya, pada Selasa (31/3/2020), Yuri menyebutkan bahwa rekening Gugus Tugas Penanganan Covid-19 telah menerima sumbangan sebesar Rp 40 miliar.

Seluruh donasi yang diterima akan digunakan gugus tugas untuk mempercepat penanganan pandemi virus corona.

Yuri pun mengucapkan syukur dan berterima kasih.

"Kami bersyukur," ujar Yuri.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar/Magi, KOMPAS/Mega Purnamasari/Fitria Chusna)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah RI Terima Sumbangan Rp 82,5 Miliar dari Dunia untuk Tangani Covid-19" dan di Tribunnews.com dengan judul Update Pasien Virus Corona hingga 7 April 2020 di Seluruh Dunia, Total Tembus 1.340.458 Kasus

China Mendadak Lockdown Lagi, Belum Sebulan Kasus Virus Corona Muncul Lagi Gelombang ke 2 Dimulai

Mata Merah Gejala Corona, Peneliti Amerika Paparkan Hasil Temuannya, Anda Sebaiknya Tahu Ini

Apa Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum, dari Kehilangan Indera Perasa hingga Masalah Pencernaan

 
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved