Virus Corona

Kisah Pilu Petugas Medis di Italia Dihantui Trauma Setelah 80 Dokter Meninggal Akibat Covid-19

Sebuah kisah pilu dialami hampir seluruh tim medis yang menangani pasien Covid-19.

Editor: Heri Prihartono
EPA-EFE/NICOLA FOSSELLA
Orang-orang dan petugas kesehatan memakai masker wajah pelindung di luar rumah sakit di Padua, wilayah Veneto, Italia Utara 

"Jika menyatukan semua itu, beban kerja, kelelahan, kelelahan ... itu cukup menuntut secara psikologis," ungkapnya.

Ketika dokter dan perawat berjuang untuk menjaga pasien tetap hidup, mereka membawa rasa takut akan paparan Virus kepada mereka sendiri.

Seorang tenaga medis menghibur rekannya saat pergantian jam kerja di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA
Seorang tenaga medis menghibur rekannya saat pergantian jam kerja di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA (AFP/PAOLO MIRANDA)

Dalam kunjungan ke satu dari enam rumah sakit khusus COVID-19 baru di Roma.

Terlihat rumah sakit belum pada puncak kapasitasnya, tetapi staf di Rumah Sakit sudah terlalu banyak bekerja.

Direktur kesehatan Antonino Marchese menunjukkan unit perawatan intensif dan mengatakan situasinya berat.

Tetapi ketika ia menggambarkan hari-hari tanpa henti dari 14 jam shift dan rasa takut tertular, jelas itu adalah deskripsi yang sederhana.

Mr Marchese mengatakan pekerjaannya saat ini seperti militer dalam memerang wabah Corona.

"Ini adalah pekerjaan yang kami lakukan dengan sangat sukarela, kami berusaha memberikan yang terbaik."

"Tentu dengan sangat hati-hati dan berusaha untuk tidak mencemari Virus ke diri sendiri."

"Terlepas dari semua tindakan pencegahan, pada awalnya tidak semua dari kita merasa kita harus berperilaku dengan cara yang ketat, seperti militer," tuturnya. 

Para tenaga medis memakai alat pelindung diri (APD) sebelum bekerja menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA
Para tenaga medis memakai alat pelindung diri (APD) sebelum bekerja menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA (AFP/PAOLO MIRANDA)

Jelas di sini staf medis sekarang tidak mengambil risiko, semua orang memakai pakaian pelindung karena rasa takut tertular sangat bisa terasa.

Kekurangan alat pelindung diri (APD) pada tahap awal wabah, menjadi penyebab tertularnya petugas kesehatan.

Pandemi ini sering digambarkan oleh para dokter sebagai bencana "seperti tsunami".

Dan pada saat wabah, mereka sudah terlambat untuk mempersiapkan.

Ketika para ahli terus bekerja untuk memahami COVID-19, bukti muncul untuk menunjukkan bahwa petugas kesehatan garis depan lebih dalam bahaya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved