Virus Corona

Kisah Pilu Petugas Medis di Italia Dihantui Trauma Setelah 80 Dokter Meninggal Akibat Covid-19

Sebuah kisah pilu dialami hampir seluruh tim medis yang menangani pasien Covid-19.

Editor: Heri Prihartono
EPA-EFE/NICOLA FOSSELLA
Orang-orang dan petugas kesehatan memakai masker wajah pelindung di luar rumah sakit di Padua, wilayah Veneto, Italia Utara 

Hingga Senin (6/4/2020) Italia mencatat 128.948 kasus Covid-19 dengan kematian 15.887 orang.

Namun Minggu (5/4/2020), angka kematian di Italia 525 orang.

Sebelumnya Sabtu (4/4/2020) Italia mencatatkan 681 kematian. 

Menghadapi tsunami korban Covid-19, petugas medis di Italia trauma lantaran pada Minggu (5/4/2020) malam, 80 dokter dan 21 perawat telah kehilangan nyawanya karena COVID-19 sejak Februari lalu.

Bahkan ada dua perawat lainnya memilih untuk mengakhiri nyawa mereka sendiri.

Ketika petugas medis berduka atas kehilangan rekan kerja mereka, mereka juga dituntut bekerja di garda terdepan untuk merawat orang yang telah terinfeksi dan berada dalam karantina.

Di Italia, lebih dari 12.000 petugas kesehatan telah dites positif untuk virus corona.

Di satu rumah sakit saja di Bresica, Lombardy, lebih dari 300 staf telah terinfeksi.

Walikota Lombardy meminta lebih banyak dukungan setelah tempat tidur di perawatan intensif Spedali Civili harus kosong karena kurangnya staf yang sehat.

Dikutip dari Sky News, Profesor Francesco Castelli, direktur Unit Penyakit Infeksi di Spedali Civili, menggambarkan dampak psikologis para stafnya.

Seorang tenaga medis menggunakan alat pelindung diri membawa alat kesehatan darurat saat akan menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA
Seorang tenaga medis menggunakan alat pelindung diri membawa alat kesehatan darurat saat akan menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA (AFP/PAOLO MIRANDA)

 "Kami saling bertanya siapa yang akan menjadi (korban kematian -red) berikutnya."

"Tentu saja secara psikologis kami terkena dampak, karena selain rekan kerja, kami adalah teman," katanya.

Di atas tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di tempat kerja, staf sangat takut menularkan Virus ke keluarga mereka sehingga mereka merasa terisolasi di rumah.

"Kita semua memiliki kekhawatiran jika membawa penularan ke rumah kita," kata profesor itu.

"Kami hidup selama satu bulan terisolasi di rumah."

"Karena kami juga takut untuk mentransfer penularan kepada orang yang kita cintai," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved