Virus Corona
Begini Pengakuan Relawan yang Rela Disuntikkan Vaksin Virus Corona, Suhu Tubuh Tiba-tiba Naik
Begini Pengakuan Relawan yang Rela Disuntikkan Vaksin Virus Corona, Suhu Tubuh Tiba-tiba Naik
TRIBUNJAMBI.COM - Hingga kini, negara-negara di dunia masih berjibaku menahan penyebaran pandemi virus corona.
Seperti yang kita tahu, virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 belum ada obatnya hingga saat ini.
Melihat hal ini, para dokter, ahli, hingga ilmuwan pun berupaya mencari cara untuk mengobati pasien.
• BREAKING NEWS Masih Berstatus Positif Corona, Pasien 01 RSUD Raden Mattaher Malah Pulang
• Petugas Medis di Italia Dihantui Rasa Trauma, Sudah 80 Dokter Meninggal Tangani Pasien COVID-19
• Semakin Eksis, Ini Deretan Sumber Penghasilan Mantan Istri Gading Marten, Gisella Anastasia
Nah, dilaporkan sebuah perusahaan farmasi China tengah mengembangkan vaksin untuk mengobati virus corona.
Dilansir dari South China Morning Post, scmp.com, CanSino Biologics adalah perusahaan farmasi yang mengembangkan produk vaksin ini.
Mereka bekerja sama dengan militer China dan sudah mendapat izin dari pemerintah di Beijing.
Dilaporkan vaksin tesebut di uji coba dengan cara disuntikkan ke manusia.
Tercatat uji coba berlangsung di beberapa kota selama tiga hari.
Menurut informasi yang diterbitkan dalam daftar uji klinis China, para sukarelawan berusia 18 hingga 60 tahun dan dalam kondisi sehat.
• Pria Ini Tega Tebas Kepala dan Leher Ibu Angkatnya dan Seorang Bocah Pakai Parang, Satu Korban Tewas
• BREAKING NEWS 1 PDP Dirawat di RS Daud Arif, Miliki Riwayat Perjalanan dari DKI Jakarta
• Dihujat Media Asing, Pemerintah Indonesia Dianggap Lambat Tangani Corona, Jumlah Kematian Terus Naik
Lalu mereka dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 36 orang. Total ada 108 sukarelawan yang ikut uji coba ini.
Kemudian mereka diberikan dosis vaksin rendah, sedang, atau tinggi.
Dalam sebuah laporan oleh Science Daily, Wang Junzhi, seorang rekan di Akademi Teknik China, mengatakan bahwa setelah mereka disuntik, para sukarelawan akan menghabiskan 14 hari di karantina di bawah pengawasan medis yang ketat.

Lalu beberapa sukarelawan turun ke media sosial untuk menceritakan pengalaman mereka kepada publik.
“Saya agak naif tanpa rasa takut ketika mendaftar,” kata seorang wanita muda dengan julukan Xiao Mi, yang berada dalam kelompok dosis rendah.
"Hanya butuh satu hari dari saya diberitahu untuk mendapatkan suntikan," katanya di Weibo, platform seperti Twitter di China.