Virus Corona
Kisah Kakak dan Adik Pilih Karatina Mandiri di Sebuah Gubuk, Agar Virus Corona Tak Nular ke Keluarga
Kisah Kakak dan Adik Pilih Karatina Mandiri di Sebuah Gubuk, Agar Virus Corona Tak Nular ke Keluarga
Ayahnya, Sultan sekaligus Kepala Desa Tappilina mengiyakan.
Sang ayah sekaligus kepala pemerintahan desa paham apa yang harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
"Kami karantina mandiri bukan karena kami punya gejala atau sakit, tapi kami lakukan karantina mandiri di gubuk empang yang jauh dari pemukiman karena kami dari tempat yang sudah ada terinfeksi virus Corona, selama dimakassar kami juga melakukan social Distancing jadi sebenarnya kami tidak punya masalah dgn covid, kami lakukan ini karena kami sayang keluarga, dan semuanya," tulis Dwi Reskiyah Fajriyanti Sutandi di akun Facebooknya, Ahad tengah malam sambil menanti matanya terlelap.
Tetap Enjoy
Dwi Reskiyah Fajriyanti Sutandi tak kaget ketika diminta mengisolasi diri di alam bebas sebab dirinya sudah terbiasa beraktivitas di alam bebas sejak duduk di bangku sekolah.
Dia pernah aktif di organisasi Pramuka.
"kami berdua enjoy aja, karena kami memang sudah biasa hidup di alam bebas maklum kami dulu adalah anak Pramuka, inilah salah satu hasil dari kegiatan ekstrakurikuler, jadi buat para orang tua jangan larang anaknya untuk kegiatan ekstrakurikuler, setiap keadaan usahakan berfikir positif karena pikiran positif akan menghilangkan aura negatif, semangat karantina mandiri.," tulisnya di Facebook.
Dengan mengendarai mobil Daihatsu Gran Max, Selasa (31/3/2020), mereka pun meninggalkan Makassar.
Di mobil itu, ada 3 orang.
Selain Dwi Reskiyah Fajriyanti Sutandi dan Tri Buana Lestari Sutandi, ada seorang pria sopir sekaligus teman mereka dari Mamuju Tengah.
Dalam perjalanan, mereka mampir membeli kebutuhan makan dan minum selama setengah bulan di tempat karantina.
"Kami sudah beli air (air mineral) 2 dos, beli camilan. Bapak (ayah) bawakan kami beras dan sayur. Kalau ikan banyak di empang," kata Dwi Reskiyah Fajriyanti Sutandi.
Rabu (1/4/2020) pagi, mereka tiba pun di Mamuju Tengah.