Citizen Journalism

Meneladani Sikap Nabi Muhammad SAW Dengan Penuh Kesyukuran, Halal dan Beristiqamah

Kata syukur dengan berbagai bentuknya disebut dalam Alquran sebanyak 44 kali. Syukur terdiri dari 3 hal yaitu : ilmu, kondisi batin, dan amal ...

Editor: Duanto AS
Tribunjabar.id/Kisdiantoro
Ilustrasi membaca Alquran 

"Makanan terbaik yang dimakan seseorang adalah makanan yang diperoleh dari hasil usaha sendiri. Sungguh, Nabi Dawud makan dari hasil usahanya sendiri."

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, halal adalah lawan dari haram.

Sebab-sebab keharaman dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1. Haram li zatihi (haram karena zatnya haram) seperti babi, bangkai, darah, dan sebagainnya.

2. Haram li ghairi (haram karena sebab diluar zatnya)

3. Haram karena tidak sempurnanya akad transaksi (seperti rukun dan syarat).

Persoalannya bukan sekedar tidak mengonsumsi yang haram, tetapi juga mencampur yang halal dan yang haram.

Allah berfhirman: "Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan Janganlahb kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]:42)

Ayat ini memberikan gambaran yang jelas bahwa yang haram harus benar-benar ditinggalkan. Tidak boleh melakukan atau mengonsumsi sesuatu yang terdapat unsur haram di dalamnya meskipun sedikit, karena itu berarti mencampur sesuatu yang halal dengan yang haram.

Yang halal haruslah murni halal dan tidak dicampur dengan sesuatu yang haram.

Istiqamah (Teguh Pada Prinsipnya)

Istiqamah merupakan salah satu konsep yang penting dalam islam.

Istiqamah mempunyai beberapa makna, Istiqamah dapat diartikan sebagai tetap di jalan yang lurus, mengikuti jalan yang lurus, tetap memegang prinsip dan tidak goyah oleh berbagai kesulitan dan tantangan. Istiqamah dapat diartikan pula sebagai ketulusan dalam melakukan sesuatu.

Nabi Muhammad merupakan sosok yang selalu istiqamah dalam perkataan dan perbuatannya. Beliau melaksanakan apa yang dikatakannya (walk the talk), menegakkan keputusan yang telah ditetapkan, tidak kompromi terhadap kemunkaran dan kezaliman, tidak goyah oleh godaan dan bujukan diplomatis kaum musyrikin dan musuh-musuh Islam lainnya.

Salah satu contoh sikap istiqamah Rasulullah adalah tidak mau kompromi dalam hal akidah dengan orang-orang kafir. Berkali-kali utusan kaum musyrik datang kepadanya untuk membujuknya agar mau menghentikan dakwahnya. Namun beliau tidak dapat dibujuk dengan berbagai tawaran yang disampaikan para utusan itu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved