Virus Corona
Wajib Baca! Ini Kata Ustaz Abdul Somad soal Banyak Penolakan Pemakaman Jenazah Korban Virus Corona
Wajib Baca! Ini Kata Ustaz Abdul Somad soal Banyak Penolakan Pemakaman Jenazah Korban Virus Corona
TRIBUNJAMBI.COM - Berseliweran kabar soal penolakan jasad korban virus corona untuk dimakamkan.
Beberapa pihak menyayangkan soal itu dan satu pendakwah kondang pun ikut angkat suara.
Beredar kabar bahwa di sejumlah tempat warga menolak jenazah orang positif Covid-19 dimakamkan di TPU setempat.
Bahkan tersebar luas video bagaimana warga menyoraki iring-iringan mobil jenazah dan petugas dengan makian.
Menanggapi hal ini, Ustaz Abdul Somad memberikan pandangan.
• Reaksi Ustaz Abdul Somad Soal Penolakan Warga pada Jenazah Virus Corona: Tunggulah Kehancuran
• Meninggalkan Salat Jamaah dan Jumaatan saat Wabah Penyakit, Ustaz Abdul Somad: Hukumnya Sunat
• Kini Sudah Ada Bilik Sterilisasi untuk Warga di Pasar Angso Duo Jambi
Seperti diketahui marak penolakan jenazah terkait virus corona di berbagai daerah.
Penolakan dikarenakan warga takut jenazah tersebut bisa menularkan virus corona.
Ia mengingatkan bahwa ada empat kewajiban fardhu kifayah seorang muslim terhadap saudaranya seiman yang meninggal dunia.
Empat kewajiban itu adalah memandikan, mengkafankan, mensalatkan, dan memakamkan.
Tapi dalam kasus ini, jenazah menderita penyakit corona yang dapat menular sehingga ada warga yang menolak untuk dimakamkan di lingkungannya.
• Ibu Rumah Tangga Ini Divonis Dua Tahun Penjara Gara-gara Tak Kembalikan Mobil Rental
• 22 Santri Ponpes Lirboyo Asal Bungo Dipulangkan Akibat Covid-19
• Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkot Jambi Berlakukan Jam Malam, Pedagang Diminta Tutup Jam 21.00 WIB
"Nah yang jadi masalah yang keempat ini memakamkan. Apa yang jadi kendalanya mengapa jenazahnya mesti ditolak di pemakam umum tersebut. Tentu saja karena dikhawatrikan akan menyebarkan wabah penyakit," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Kamis (2/4/2020).
Ustaz Abdul Somad menjelaskan dalam permasalah ini harusnya warga ikut dengan pernyataan dokter yang lebih mengetahui tentang virus ini.
Menurutnya sudah jelas perkataan dari dokter bahwa jenazah sudah ditangani secara medis dengan ditutup plastik.
Sehingga tidak ada potensi penyebaran virus ini karena plastik membutuhkan waktu bertahun-tahun agar hancur.
"Tidak ada yang paling mengerti mengenai penyakit ini kecuali dokter. (Dalam Al-quran dikatakan) Kalau diserahkan perkara kepada yang tidak pada ahlinya tunggulah kehancuran."
"Karena itu kita tanyakan ke dokter yang amanah, dokter yang ngaji, dokter yang dekat dengan kiai."