Virus Corona

Instruksi Mengerikan Presiden Filipina, Tembak Mati Orang-orang yang Melanggar Lockdown di Negaranya

Instruksi Mengerikan Presiden Filipina, Tembak Mati Orang-orang yang Melanggar Lockdown di Negaranya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AFP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte 

Petugas keamanan desa dan polisi mendesak warga untuk kembali ke rumah mereka, tetapi mereka menolak, kata laporan polisi.

Polisi membubarkan protes dan menangkap 20 orang, tambah laporan itu.

Otoritas kesehatan di Filipina telah mencatat 2.311 kasus COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus. Setidaknya 96 orang tewas.

Benarkah Jenazah Pasien Positif Corona Setelah Dikubur Bisa Menular? Begini Penjelasan Dokter

Guna Penanganan Wabah Covid-19, Pemkab Tanjabtim Anggarkan Rp3,3 Miliar

Jocy Lopez, 47, yang memimpin kelompok penduduk, mengatakan mereka dipaksa untuk menggelar protes karena mereka tidak memiliki makanan karena dikunci.

"Kami di sini untuk meminta bantuan karena kelaparan. Kami belum diberi makanan, beras, bahan makanan atau uang tunai. Kami tidak punya pekerjaan. Kepada siapa kami berpaling," katanya sebelum ditangkap.

Kelompok-kelompok aktivis mengecam penangkapan itu dan mendesak pemerintah untuk mempercepat pembebasan bantuan tunai yang dijanjikan di bawah program perlindungan sosial 200 miliar peso (4 miliar dolas AS).

Bantuan itu untuk membantu keluarga miskin dan mereka yang kehilangan pekerjaan di tengah masa lockdown.

22 Napi Korupsi yang Dibebaskan Yasonna - Termasuk OC Kaligis, Suryadharma Ali, Setya Novanto

Daftar Koruptor di Indonesia yang Peluang Bebas Jika Wacana Menkumham Jadi Direvisi, Versi ICW

"Menggunakan kekuatan berlebihan dan penahanan tidak akan memadamkan perut kosong orang Filipina yang, sampai hari ini, tetap membantah ... bantuan uang tunai untuk orang miskin," kata kelompok hak asasi perempuan Gabriela.

Penduduk lain kemudian mengadakan rapat umum untuk menuntut pembebasan mereka yang ditahan, memegang poster yang bertuliskan "tes massal, bukan penangkapan massal".

Wilayah utama Filipina utara Luzon adalah rumah bagi lebih dari 50 juta orang dan yang kini berada dalam penguncian (lockdown) selama sebulan.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul PERINTAH Tembak Mati Pelanggar Lockdown Disampaikan Presiden Filipina Kepada Polisi dan Militer.

(*)

Artikel Ini Juga Telah Tayang di GridHot.ID

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved