Kebijakan Cegah Penyebaran Corona
Walau Jadi Camat Tertua, Mursida Tetap Kerja Bubarkan Kerumunan di Tengah Merebaknya Virus Corona
Mengingat virus corona ini sangat berbahaya, dan tidak keluar rumah serta tidak berkumpul-kumpul adalah salah satu cara untuk memutus mata rantai...
Penulis: Rohmayana | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Camat Pasar Jambi yang dikenal dengan nama Bunda Mursida, saat ini sedang genjar membubarkan kerumunan di saat merebaknya virus corona di Jambi.
Setidaknya sudah 10 titik kerumunan yang ia bubarkan sejak sepekan terakhir pada malam hari.
Sebagai camat yang paling tua di antaranya camat yang lainnya, namun Bunda Mursida enggan jika hanya bekerja di kantor dan hanya melihat hasil kinerja para stafnya.
Ia juga turun ke wilayah pasar untuk membubarkan kerumunan di setiap cafe, tongkrongan, warung kopi, dan pinggir jalan.
Bahkan dari beberapa video di media sosial yang beredar, Mursida tampak berteriak-teriak untuk membubarkan kerumunan.
• Jumlah ODP dan PDP Virus Corona di Jambi Menurun, ODP Jadi 1091, PDP 16 Orang
• Dewan Potong SPPD Rp 2 Miliar untuk Penanggulangan Corona di Kota Jambi
• Segera Cek! Ini Layanan Terbaru Akses Internet Gratis dari Telkomsel, Bermanfaat saat di Rumah Aja
Malah ketika dibubarkan ada juga warga yang tidak peduli, mengganggap remeh, bahkan malah mentertawakan Bunda Mursida dengan gaya marahnya yang khas.
“Kenapo ketawo-ketawo. Dak tau kamu virus corona ini sangat berbahaya. Ngapo masih ngumpul-ngumpul di sini. Apo kamu punyo cadangan nyawo, punyo nyawo duo kamu.!!!!,” ujar Mursida saat melakukan patroli mengusir para warga yang masih saja nekat nongkrong-nongkrong di warung kopi.
Mursida mengatakan bahwa untuk warga yang masih saja membandel, memang harus diperingatkan dengan cara yang sedikit keras.
Mengingat virus corona ini sangat berbahaya, dan tidak keluar rumah serta tidak berkumpul-kumpul adalah salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Karena masih banyak warga yang menganggap virus ini remeh dan sepele. Tapi ketika dibubarkan Alhamdulillah semua paham dan langsung bubar,” sebutnya, Rabu (1/4/2020).
Dari beberapa video yang sering di-upload oleh warga ketika dirinya sedang teriak-teriak membubarkan warga, dirinya tak pernah menyangka bahwa hal tersebut akan menjadi viral.
Namun Bunda Mursida menegaskan kalau dirinya bukan mencari ketenaran atau ingin menjadi viral.
“Saya kerja ikhlas untuk pengabdian ke masyarakat. Karena sebelum saya menjadi camat, sewaktu masih honor, saya kerja selalu maksimal, dan sudah dididik seperti ini,” katanya.
Bahkan di usianya yang sudah tak muda lagi, membubarkan kerumunan di tengah pandemi virus corona memang membahayakan untuk dirinya. Namun menurutnya menjadi seorang camat merupakan panggilan jiwa.
“Karena kepanjangan camat itu adalah cari amal menuju akhirat. Sehingga semuanya harus dilakukan dengan ikhlas,” ujarnya.