Kisah Militer
TIGA Sosok Misterius Selamatkan Prajurit Kopassus, Setelah Sempat Hilang 18 Hari di Hutan Papua
TRIBUNJAMBI.COM - Sepak terjang Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memang tidak diragukan lagi.
TRIBUNJAMBI.COM - Sepak terjang Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memang tidak diragukan lagi. Salah satu pasukan elite Tentara Nasional Indonesia (TNI), kerap diterjunkan dalam berbagai medan tempur dan pembebasan teroris.
Keterampilan dalam taktik dan intelektualitas pasukan Kopassus menjadi bekal mereka untuk terjun langsung di meda pertempuran.
Belakangan ini operasi militer yang diikuti Kopassus adalah operasi pengamanan wilayah Papua dari serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
• Imbas Corona, Sri Mulyani: Rupiah Bisa Tembus Rp17.500 - Rp20.000, Pemerintah Tetap Jaga Ekonomi
Maraknya aksi KKB Papua yang didalangi oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini membuat Kopasus harus diterjunkan langsung ke lokasi.
Pada saat berlangsungnya operasi penggerebekan markas KKB Papua pada Oktober 2018 lalu, Kopassus bersama timnya melakukan operasi jalan kaki dari pos Timika.
Melansir dari Surya.co.id Jumat (28/6/2019), seorang prajurit Kopassus telah menceritakan pengalamannya mengikuti operasi tersebut.
• Link Cerita Horor Pembantu Digaji Rp 5 Juta karena Lahir Jumat Kliwon, Rahasia Keluarga Kaya Raya
Kisah tersebut dituliskan dalam buku 'Kopassus untuk Indonesia' karangan Iwan Santosa dan E.A Natanegara.
Arus sungai yang deras, cuaca musim penghujan menjadi tantangan para prajurit.
Pada saat perjalanan hari ke lima, mereka harus menyeberangi arus sungai yang deras.
Mereka hanya menggunakan tali untuk mengarungi derasnya air sungai.
Saat itu, salah satu prajurit berpangkat kopral masuk dalam pusaran air dan hanyut.
• Nama Asli Titi Kamal yang Tak DIketahui Orang, Alasan Tak Ganti Gaya Rambut 22 Tahun Terungkap
Spontan sang komandan yang merupakan prajurit Kopassus itupun menyelam untuk menolongnya.
Namun sampai suatu titik, sungai itu malah berujung menjadi air terjun.
Sang komandan pun menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.
Karena terus berusaha mencari prajuritnya yang hilang sang komandan tersesat di dalam hutan belantara papua yang masih rapat.
• Siapa Sebenarnya Aurellia Margaretha Yulia? Cewek Sopir Brio Maut Kecelakaan di Lippo Karawaci
Dia pun berusaha mencari arah untuk kembali ke Timika dengan harapan melaporkan anak buahnya yang hilang kepada atasan untuk selanjutnya mencari kembali.
Sampai hari keenam, prajurit Kopassus itu tak kunjung sampai di tujuan dan sudah berada di ambang sadar.
Namun ternyata prajurit tersebut masih selamat setelah dibawa arus deras sungai.
Ia menceritakan ketika sadar, semua perlengkapan termasuk sepatu sudah hanyut terbawa arus sungai yang deras.
• Wakil Bupati Muarojambi dan Gubernur Jambi Cek Posko Covid-19 di Perbatasan Jambi-Palembang
Di tengah hutan belantara, ia mengalami pengalaman yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat.
Ia mengaku melihat alam lain yang tak masuk dalam akal sehat.
Dalam keadaan setengah sadar, prajurit tersebut tetap terus berjalan untuk kembali menemukan rombongan.
Di hari kesebelas, ia akhirnya berhasil menyeberangi sungai yang lebarnya 200 meter sebelum akhirnya kembali tiba di Timika.
Selama 18 hari tersesat di dalam hutan akhirnya prajurit tersebut ditemukan oleh warga dalam kondisi selamat.
• Thahir Rahman Ajukan Peninjauan Kembali Kasus Korupsi Asrama Haji Jambi
Saat itu kondisi tubuhnya hanya tinggal tulang berbalut kulit, mata yang terus berputar liar dan telapak kaki yang bengkak akibat tertancap potongan kayu.
Yang membuat merinding, ternyata prajurit kopassus itu mengaku selama tersesat di hutan Ia merasa dirinya diikuti oleh tiga sosok tak terlihat yang selalu membantunya.
Ia mengaku selama tersesat, dirinya ditemani ketiga sosok misterius tersebut.
Pada saat matahari sudah terbenam, tiga sosok tersebut memberikan bantuan padanya.
• Pemerintah Siapkan 5 Insentif dan Stimulus Perpajakan Hadapi Covid-19
• Pengurusan Online e-KTP dan KK di Dukcapil Kota Jambi Diperpanjang, Urus Via WA, Begini Caranya
• Panduan Pengurusan Jenazah Covid-19 untuk Muslim Sesuai Fatwa MUI, Boleh 1 Liang Lahat.
Satu memijati kakinya, satu memijat pundak, dan yang satu lagi berbagi rokok dengannya.
Setelah berhasil diselamatkan dan mengisahkan pengalamannya selama 18 hari tersesat di tengah hutan belantara, prajurit tersebut pun mendapat perawatan dari dokter.
Meski kondisinya memprihatinkan, dokter yang memeriksanya menyatakan bahwa prajurit tersebut bebas dari penyakit malaria dan cacing tambang.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/kopassus_20181021_212004.jpg)