Virus Corona

Panduan Pengurusan Jenazah Covid-19 untuk Muslim Sesuai Fatwa MUI, Boleh 1 Liang Lahat.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan pedoman pengurusan jenazah ( Tajhiz Al JanaIz ) muslim yang menjadi pasien virus corona atau Covid-19.

Editor: Duanto AS
Kompas.com/Garry Lotulung
Foto Ilustrasi Pemakaman 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Berikut ini panduan pengurusan jenazah muslim sesuai fatwa MUI. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan pedoman pengurusan jenazah ( Tajhiz Al JanaIz ) muslim yang menjadi pasien virus corona atau Covid-19.

Pedoman tersebut diumumkan melalui fatwa MUI terbaru bernomor 18 Tahun 2020, yang diterbitkan Jumat, 27 Maret 2020.

Hypermart Sudah Siapkan Beragam Produk Untuk Sambut Puasa, dari Biskuit Hingga Kurma Tersedia

Dokter Tirta Sarankan Masyarakat Gunakan Masker Kain Untuk Cegah Virus Corona, Ini Alasannya!

Dokter Tirta Ngaku Tobat Usai Lihat Foto Rontgen Paru-parunya, Sempat Dikira Terinfeksi Covid-19

Pertama, petugas yang menangani adalah petugas muslim yang melaksanakan pengurusan jenazah.

Kedua Syahid Akhirat adalah muslim yang meninggal dunia karena kondisi tertentu (antara lain karena wabah [tha’un], tenggelam, terbakar, dan melahirkan), yang secara syar’i dihukumi dan mendapat pahala syahid (dosanya diampuni dan dimasukkan ke surga tanpa hisab), tetapi secara duniawi hak-hak jenazah-nya tetap wajib dipenuhi.

 
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh, MA dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (19/3).
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh, MA dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (19/3). (Tribunnews.com)

"Yang terakhir adalah APD (Alat Pelindung Diri) adalah alat pelindung diri yang digunakan oleh petugas yang melaksanakan pengurusan jenazah," kata Asrorun dalam keteranganya.

Berikut pedoman memandikan jenazah yang terpapar Covid-19 seperti disampaikan dalam fatwa MUI:

a. Jenazah dimandikan tanpa harus dibuka pakaiannya.

b. Petugas wajib berjenis kelamin yang sama dengan jenazah yang dimandikan dan dikafani.

c. Jika petugas yang memandikan tidak ada yang berjenis kelamin sama, maka dimandikan oleh petugas yang ada, dengan syarat jenazah dimandikan tetap memakai pakaian.

Jika tidak, maka ditayammumkan.

d. Petugas membersihkan najis (jika ada) sebelum memandikan.

Proses pemakaman korban corona di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020).
Proses pemakaman korban corona di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

e. Petugas memandikan jenazah dengan cara mengucurkan air secara merata ke seluruh tubuh. 

Jika atas pertimbangan ahli yang terpercaya bahwa jenazah tidak mungkin dimandikan, maka dapat diganti dengan tayamum sesuai ketentuan syariah.

Yaitu, dengan cara:

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved