Selain Bantu Pencegahan Virus Corona, Penyakit Ini Juga Bisa Dicegah dengan Cuci Tangan

Untuk membantu penyebaran virus corona alia Covid-19 yang saat ini sedang mewabah, masyarakat dianjurkan untuk sering mencuci tangan.

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
benefitsbridge.unitedconcordia.com
Ilustrasi mencuci tangan dengan sabun 

TRIBUNJAMBI.COM - Untuk membantu penyebaran virus corona alia Covid-19 yang saat ini sedang mewabah, masyarakat dianjurkan untuk sering mencuci tangan.

Tenryata selain untuk mencegah penularan virus corona, cuci tangan juga bisa mencegah deretan penyakit lho.

Dari laman Klikdokter.com, Tribunjambi.com mengutip daftar penyakit yang bisa dicegah dengan cuci tangan.

Ilustrasi mencuci tangan
Ilustrasi mencuci tangan (PEXELS.COM/Burst)

Diare

Bakteri salmonela, E. coli, virus hepatitis A, atau telur cacing yang menjadi penyebab tersering diare bisa ikut masuk ke dalam tubuh bersama makanan, khususnya jika Anda tidak menjaga kebersihan tangan dengan baik.

Karenanya, bagi Anda yang tidak ingin mengalami diare, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir wajib dilakukan di waktu-waktu penting, seperti sebelum makan, setelah dari toilet, atau seusai beraktivitas.

Menteri Keuangan Negara Bagian Hesse Jerman Bunuh Diri Karena Khawatir Dampak Ekonomi Covid-19

Mengenal Jenis Masker dan Cara Membedakan Masker Kesehatan Asli dan Palsu

Pneumonia

Infeksi saluran napas akut dan pneumonia dapat memicu kematian pada anak di bawah 5 tahun.

Kabar baiknya, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dapat mengurangi angka kejadian infeksi saluran pernapasan hingga 25 persen.

Tak hanya pneumonia, common cold atau pilek juga bisa ditangkal dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Pencegahan Wabah

Dengan mencuci tangan, Anda bisa ikut membantu program pemerintah dalam mencegah wabah penyakit, seperti ebola maupun kolera.

Keduanya merupakan penyakit yang menjadi fokus pemerintah agar bisa segera tereliminasi.

Infeksi Nosokomial

Kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir perlu diterapkan oleh para tenaga medis. Hal ini bisa mencegah infeksi nosokomial (berkaitan dengan rumah sakit), yang merupakan penyebab resistensi antibiotik dan membuat pasien rawat inap membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Infeksi Parasit

Selain dapat mengurangi risiko timbulnya penyakit kulit dan mata, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir juga bisa diandalkan untuk mencegah infeksi cacing pada saluran pencernaan.

Selain kelima penyakit yang telah disebutkan, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir juga bisa disebut bisa mencegah penyakit infeksi virus corona alias coronavirus.

Ilustrasi pakai hand sanitizer
Ilustrasi pakai hand sanitizer (shutterstock)

Cuci Tangan Dengan Air, atau Sabun, atau Hand Sanitizer?

Mencuci tangan tidak ahnya dengan air mengalir saja, namun juga sabun.

Nah yang jadi pertanyaan kita mana yang lebih ampuh basmi bakter, cuci tangan dengan air, sabun atau hanya hand sanitizer?

Seperti dikutip dari laman Hellosehat.com

Seperti apa cara mencuci tangan yang ampuh membunuh bakteri?

Mencuci tangan dengan cara apapun lebih baik dari tidak cuci tangan sama sekali.

Tapi jika ingin tuntas menyingkirkan kuman dan bakteri, ada beberapa cara yang lebih ampuh dibanding cara lainnya.

Yuk, kita bandingkan di bawah ini.

1. Cuci tangan dengan air mengalir

Sebagian besar orang, termasuk Anda mungkin lebih sering cuci tangan dengan air mengalir saja.

Ini biasanya terjadi saat sabun tidak tersedia atau Anda sedang terburu-buru sehingga air hanya membasahi tangan saja.

Perlu Anda tahu bahwa air mengalir memang bisa membersihkan kuman yang menempel pada tangan, tapi hanya sebagian saja.

Jika Anda tidak menggosokkan jari dengan benar saat mencuci tangan, kuman yang menempel erat pada sela-sela jari atau kuku tentu tidak akan ikut terbawa.

2. Cuci tangan pakai sabun biasa

Sabun biasa dirancang untuk mengurangi tegangan permukaan air sehingga kotoran yang ada di permukaan kulit jadi lebih mudah dibersihkan.

Sebenarnya, sabun biasa juga efektif untuk menyingkirkan bakteri.

Namun, kadang produk sabun biasa lebih diformulasikan untuk menghilangkan bau pada tangan saja sehingga belum tentu efektif membunuh bakteri.

Sabun biasa yang wangi mengandung parfum tambahan yang kemungkinan bisa membuat kulit jadi kering.

Bagi bayi dan juga orang yang memiliki kulit sensitif, sabun yang mengandung parfum sebaiknya dihindari.

Imbas Covid-19, Arakan Sahur dan Festival Takbir Idul Fitri di Tanjabbar Ditiadakan Tahun Ini

Daftar 5 Daerah yang Terapkan Karantina Terbatas hingga Lockdown, Update Senin (30/03)

3. Cuci tangan pakai sabun antiseptik

Sabun antibakteri adalah produk pembersih yang mengandung tambahan bahan antimikroba, seperti alkohol, benzalkonium klorida, dan bahan antibakteri lainnya.

Produk pembersih ini efektif untuk membunuh bakteri sehingga sering digunakan pada rumah sakit, klinik, puskesmas, atau kantor lainnya.

Selain bakteri langsung menempel pada tangan Anda, hewan peliharaan berbulu, seperti kucing atau anjing juga bisa menjadi perantara perpindahan kuman ke tubuh Anda.

Jenis bakteri yang menempel pada hewan peliharaan memang tidak menyebabkan kudis, tapi bisa membuat kulit Anda gatal.

Nah, untuk mengatasinya Anda bisa menggunakan sabun antibakteri ini.

4. Cuci tangan pakai hand sanitizer

Cuci tangan dengan air dan sabun memang harus diutamakan.

Namun, saat air dan sabun tidak ada, bukan berarti Anda tidak perlu cuci tangan.

Caranya mudah kok, dengan menggunakan hand sanitizer.

Produk pembersih ini tersedia dalam kemasan kecil yang praktis dibawa ke mana-mana, misalnya saat bepergian.

Ketika sedang berada di dalam mobil dan hendak ngemil, Anda tentu tidak akan berhenti sebentar hanya untuk cuci tangan, kan?

Nah, inilah keunggulan dari hand sanitizer yang mudah digunakan kapan pun dan di mana pun.

Kandungan hand sanitizer tidak dapat membersihkan minyak atau kotoran seperti halnya mencuci tangan dengan sabun.

Sayangnya, tidak semua jenis kuman dapat dibasmi oleh hand sanitizer.

Jadi, sebaiknya pilih hand sanitizer yang berbasis alkohol sekitar 60 persen.

SUMBER: KLIKDOKTERHELLOSEHAT

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved