Virus Corona
Setelah Pangeran Charles, Secara Mengejutkan PM Inggris Boris Johnson Terjangkit Virus Corona
Wabah virus corona menyerang siapa saja dari berbagai kalangan di belahan dunia dalam waktu yang singkat begitu cepat penyebarannya.
TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona menyerang siapa saja dari berbagai kalangan di belahan dunia dalam waktu yang singkat begitu cepat penyebarannya.
Terbaru kabar datang dari Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Sebelumnya, pewaris takhta Kerajaan Inggris, yang juga putra tertua Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles, dilaporkan positif terkena virus corona.
Setelah dinyatakan positif terjangkit Covid-19 alias virus corona, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyatakan bahwa dirinya melakukan isolasi diri di rumahnya dan bekerja dari sana.
• Dikabarkan Meninggal, Ternyata Wakil PDIP Jabar Masih Hidup, Keluarga Sebut Ada Denyut Jantung
Gejala ringan yang dialami Johnson berlangsung dalam kurun waktu 24 jam.
Yaitu, demam dan batuk yang terus menerus.
• Begini Reaksi Mengejutkan Driver Ojol Saat Dapat Tips Rp 1 Juta Dari Nikita Mirzani
Dilansir Kompas.com, dia kemudian dianjurkan Otoritas Kesehatan Inggris untuk melakukan tes.
Ternyata, hasil tes menunjukkan Johnson terjangkit Covid-19.
Juru bicara Downing Street mengatakan bahwa Johnson (55) mengalami gejala ringan pada Kamis (26/3/2020).
Yaitu, sehari setelah dia menghadiri pertanyaan mingguan di salah satu ruang di House of Commons.
• Di Jember, Remaja 13 Tahun Digrebek Hubungan Badan Dengan Pria Dewasa, Terungkap Tarifnya!
Juru bicara itu mengatakan pada e-mail kepada Aljazeera, "Perdana Menteri telah dites untuk virus corona berdasarkan saran pribadi kepala otoritas kesehatan Inggris, Profesor Chris Whitty."
Dia menjelaskan bahwa tes virus itu dilakukan oleh Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) dan hasilnya positif.
Pada awal Februari, ketika Inggris masih melakukan strategi go-it-alone, Boris Johnson masih bertemu banyak orang dan menyalami mereka.
Bahkan ketika berada di rumah sakit, di mana terdapat banyak pasien yang dirawat akibat terinfeksi virus corona.
Tiga pekan kemudian, Inggris mengubah aturan go-it-alone menjadi semi-lockdown, dengan anjuran kepada setiap warganya untuk bekerja dari rumah.