Polisi Kalbar Malah Jadi Bahan Bercandaan saat Peringatkan Bahaya Corona, di Solo Juga Ada
Anggota polisi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat ditertawakan saat mengimbau warga mematuhi social distancing.
Polisi Kalbar Malah Jadi Bahan Bercandaan saat Peringatkan Bahaya Corona, di Solo Juga Ada
TRIBUNJAMBI.COM - Niat dan tindakan baik belum tentu disambut baik. Sekelompok polisi ditertawakan saat memberi tahu bahaya virus corona.
Hingga Selasa (24/3/2020) sore, pemerintah mengonfirmasi 686 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Dari angka tersebut, 55 orang di antaranya meninggal dunia.
• Pembelaan Raul Lemos Soal Krisdayanti Banjir Kritikan Karena pergi ke Eropa, Beri Klarifikasi Begini
• Pola Tidur Betrand Peto Diungkap Ruben Onsu, Anak Sarwendah Sempat Kekurangan Asupan Gizi
• Kekhawatiran Jokowi Soal Skenario Terburuk Akibat Virus Corona: Harapan di Skenario Sedang
Melansir pemberitaan Kompas.com, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan enam dokter di Indonesia meninggal dunia, lima di antaranya terjangkit Covid-19.
Enam dokter tersebut adalah tim medis yang bertugas menangani wabah virus corona.
Namun rupanya, fakta itu belum cukup membuat seluruh warga memiliki empati.
Masih ada warga yang menganggap wabah corona sebagai candaan.
Anggota polisi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat ditertawakan saat mengimbau warga mematuhi social distancing.
Peristiwa itu terjadi di seputaran jalan menuju Bandara Supadio, Pontianak.
Polisi mendapati sejumlah kafe dan warung kopi yang masih ramai dikunjungi.
Bahkan, ketika dibubarkan segerombolan warga yang mayoritas pelajar tersebut tidak pulang dan malah pindah ke lokasi lainnya.
Ironisnya, ada yang menertawakan saat polisi memberikan imbauan.

"Saya sampai mengatakan akan sujud itu karena kami sudah imbau berkali-kali tapi mereka tetap duduk. Bahkan, ada yang tertawa saat kami menyampaikan imbauan," ungkap Kapolres Kubu Raya AKBP Yani Permana.
Anggota polisi merasa kecewa lantaran mereka berjuang keras menertibkan warga di tengah pandemi namun tak semua orang memahami bahaya Covid-19.