Inggris Lockdown Perdana Menteri Sebut Tinggal di Rumah atau Didenda, Apakah Lockdown Langkah Tepat?

Akan tetapi, dia terpaksa mengubah taktik karena diproyeksikan sistem kesehatan Inggris dapat kewalahan jika tidak dilakukan lockdown.

Editor: Suci Rahayu PK
Iristimes
Ilustrasi kota yang berlakukan lockdown 

Inggris Lockdown, Perdana Menteri Sebut Tinggal di Rumah atau Didenda, Apakah Lockdown Langkah Tepat?

TRIBUNJAMBI.COM, LONDON - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memerintahkan warga Inggris pada hari Senin untuk tinggal di rumah demi menghentikan penyebaran virus corona.

Semua toko, kecuali toko-toko yang menjual barang kebutuhan penting harus segera ditutup.

Selain itu, orang-orang tidak boleh lagi bertemu keluarga atau teman atau berisiko didenda.

Johnson dalam pidatonya yang disiarkan dalam jaringan televisi nasional mengatakan, sebelumnya dia menolak tekanan untuk memberlakukan kuncian penuh bahkan ketika negara-negara Eropa lainnya melakukannya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. (Paul Ellis/Pool via REUTERS)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. (Paul Ellis/Pool via REUTERS) ()

Akan tetapi, dia terpaksa mengubah taktik karena diproyeksikan sistem kesehatan Inggris dapat kewalahan jika tidak dilakukan lockdown.

Melansir Reuters, tingkat kematian akibat virus di Inggris melonjak 54 menjadi 335 pada hari Senin ketika pemerintah mengatakan militer akan membantu mengirimkan jutaan item alat pelindung diri (PPE) termasuk masker kepada petugas kesehatan yang mengeluhkan kekurangan pasokan.

"Mulai malam ini saya harus memberikan instruksi sederhana kepada rakyat Inggris - Anda harus tinggal di rumah," kata Johnson dalam pidato yang disiarkan televisi.

Mereka hanya akan diizinkan meninggalkan rumah untuk berbelanja kebutuhan dasar, olahraga, untuk kebutuhan medis, untuk memberikan perawatan atau bepergian ke dan dari tempat kerja jika benar-benar diperlukan.

"Itu saja - ini adalah satu-satunya alasan Anda harus meninggalkan rumah," katanya. Dia menambahkan, orang tidak boleh bertemu teman atau anggota keluarga yang tidak tinggal di rumah mereka.

"Jika Anda tidak mengikuti aturan, polisi akan memiliki kekuatan untuk menegakkannya, termasuk melalui denda dan membubarkan pertemuan," katanya memperingatkan.

Langkah-langkah baru di sini akan ditinjau dalam tiga minggu.

"Aturan-aturan ini bukan opsional," kata Walikota London Sadiq Khan.

Selasa (24/3) - Rupiah di Level Rp 16.650 per Dolar, Emas Naik Rp 30 Ribu Jadi Rp 891.000 per Gram

Bocor Rekaman Video Call Sule dengan Pramugari Fany Kurniawaty, Padahal Dikabarkan Tak Jadi Nikah

Pemimpin Partai Buruh oposisi Jeremy Corbyn mengatakan dia mendukung langkah-langkah itu, dan kepala polisi mengatakan langkah itu masuk akal, dan bahwa mereka akan bekerja dengan pemerintah tentang cara menegakkannya.

Pemerintah akan menutup semua toko yang menjual barang-barang yang tidak penting, kata Johnson, termasuk toko pakaian, serta tempat-tempat lain termasuk perpustakaan, taman bermain dan gym terbuka, dan tempat-tempat ibadah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved