Kenapa Korban Meninggal Virus Corona di Italia Lebih Banyak dari China?4.032 Kasus Kematian Covid-10

Dengan data tersebut, Italia menjadi negara dengan kasus virus corona terbesar kedua setelah China. Italia melaporkan 4.032 kasus kematian akibat viru

Editor: Suci Rahayu PK
Sky News
Iring-iringan kendaraan militer ketika membawa peti jenazah korban meninggal virus corona di kota Bergamo, Italia. 

Mobilitas tinggi Warga Italia yang lebih muda cenderung memiliki interaksi tinggi dengan orang tua mereka. Sebab, banyak dari mereka tinggal di rumah yang sama dengan orang tua dan kakek nenek mereka.

Data keluarga menunjukkan, banyak dari mereka yang tinggal bersama orang tua bepergianke kota-kota, seperti Milan.

Para peneliti Oxford tersebut juga bependapat bahwa seiring perjalanan antara kota-kota dan rumah-rumah di perdesaan mungkin telah memperburuk penyebaran virus.

"Orang-orang muda yang bekerja dan berinteraksi di kota-kota mungkin tertular virus corona di sana dan membawanya pulang ke orang tua mereka," jelas Beam.

Jika mereka tidak memiliki gejala, tak ada yang tahu jika mereka telah menginfeksi para orang tua.

Iring-iringan kendaraan militer ketika membawa peti jenazah korban meninggal virus corona di kota Bergamo, Italia.
Iring-iringan kendaraan militer ketika membawa peti jenazah korban meninggal virus corona di kota Bergamo, Italia. (Sky News)

Merokok

Seorang dokter penyakit menular di Hospital of Central Connecticut Dr Sarah Banks menyebutkan, faktor risiko lain yang mungkin berhubungan dengan tingginya angka infeksi di Italia adalah merokok.

Menurut dia, Covid-19 merupakan penyakit pernapasan yang menyebabkan pneumonia, kegagalan pernapasan, dan dalam kasus terburuk bisa menyebabkan kematian.

"Merokok dapat merusak fungsi paru-paru dan sistem kekebalan tubuh serta berkontribusi terhadap penyakit pernapasan yang lebih parah," kata Sarah, dilansir dari ABC News.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 21 persen warga Italia adalah perokok.

Iring-iringan kendaraan militer ketika membawa peti jenazah korban meninggal virus corona di kota Bergamo, Italia. Kendaraan Angkatan Darat Italia membawa itu membawa peti menuju kawasan setelah krematorium setempat kewalahan mengurusi jenazah. (Daily Star)
Lockdown

Selama hampir dua minggu, Italia telah menerapkan penguncian atau lockdown untuk menghentikan laju penyebaran virus.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte berencana akan memperpanjang masa penguncian yang seharusnya berakhir pada 3 April mendatang.

"Aturan yang kami terapkan, seharusnya diperpanjang dari tanggal sebelumnya. Kami telah menghindari keruntuhan sistem berkat tindakan pengetatan yang dilakukan," kata Conte dikutip Corriere della Sera via AFP, Kamis (19/3/2020).

Menurut Conte, puncak virus corona di Italia akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved