Kenapa Korban Meninggal Virus Corona di Italia Lebih Banyak dari China?4.032 Kasus Kematian Covid-10
Dengan data tersebut, Italia menjadi negara dengan kasus virus corona terbesar kedua setelah China. Italia melaporkan 4.032 kasus kematian akibat viru
Kenapa Korban Meninggal Karena Virus Corona di Italia Lebih Banyak dari China? 4.032 Kasus Kematian Covid-10
TRIBUNJAMBI.COM, ITALIA - Italia melaporkan 4.032 kasus kematian akibat virus corona per 21 Maret 2020.
Angka kematian ini melampaui jumlah korban meninggal dunia di China.
Jumlah kasus di Italia mencapai 47.021 kasus.
Badan Perlindungan Sipil Italia menyebutkan, angka pertumbuhan itu menjadi yang tercepat dalam tiga hari terakhir.
Dengan data tersebut, Italia menjadi negara dengan kasus virus corona terbesar kedua setelah China.
Apa yang menyebabkan Italia mencatatkan lonjakan kasus dan tingkat kematian yang tinggi?
Populasi orang tua Virus corona diketahui lebih rentan mengancam orang tua atau orang-orang dengan kondisi kesehatan yang lemah.
Berdasarkan data dari China, sekitar 80 persen orang dewasa yang meninggal berusia di atas 60 tahun.
Sebuah jurnal yang ditulis oleh para peneliti di Oxford University menyebutkan, Italia memiliki populasi tertua kedua di dunia.
Sekitar 23,3 persen orang Italia berusia di atas 65 tahun.
• Pesan Nikita Mirzani untuk Wanita yang Dekati Adiknya: Jangan Diporotin, Uang Kamu Itu Uang Kakak!
• NAIK DRASTIS, Update Virus Corona Jambi Sabtu Pagi, Jumlah ODP 132 Orand dan PDP 11 Orang
"Menjadi jelas bahwa perkembangan dan dampak pandemi tersebut mungkin sangat terkait dengan komposisi demografis populasi, khususnya struktur usia populasi," tulis para peneliti, dilansir dari Express.
Dalam hal ini, para lansia lebih rentan dan berisiko terkena virus karena sistem pernapasan yang lebih lemah. Sementara, anak-anak lebih kebal karena mereka cenderung memiliki paru-paru yang masih baik.
Meski demikian, suatu negara yang memiliki populasi orang tua tinggi tidak selalu menjamin angka infeksi dan kematian tinggi.
"Salah satu poin yang ingin kami sampaikan adalah bahwa itu tidak hanya tentang mengisolasi populasi yang lebih tua. Tetapi kami mengidentifikasi bahwa mereka yang paling rentan. Jarak sosial umum diperlukan untuk menekan kurva," kata Jennifer Beam Dowd, ahli demografi dan epidemiologi Oxford University.
