Cerita Duka Dokter RSUP Persahabatan Saat Tangani Pasien Virus Corona: Kita Juga Manusia!
Dokter Paru di RSUP Persahabatan yang selama ini menangani pasien virus corona, dr. Mia Elhidsi mengungkap dukanya merawat para pasien Covid-19.
TRIBUNJAMBI.COM - Cerita Duka Dokter RSUP Persahabatan Saat Tangani Pasien Virus Corona: Kita Juga Manusia!
Dokter Paru di RSUP Persahabatan yang selama ini menangani pasien virus corona, dr. Mia Elhidsi mengungkap dukanya merawat para pasien Covid-19.
Dilansir TribunWow.com. hal itu diiungkapkan dr. Mia Elhidsi melalui sambungan telepon di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (20/3/2020).
Mia menduga, menghadapi virus corona ini akan banyak suka dukanya.
Di saat orang-orang diimbau untuk saling menjauh dan mengisolasi diri, para tenaga medis justru harus merawat para pasien positif virus corona.
• Tak Rela Anaknya Diasuh Ibu Tiri, Sandra Dewi Ngaku Takut Mati dan Tinggali Suaminya yang Kaya Raya
• Siapa Sebenarnya Ignaz Semmelweis? Tokoh Google Doodle yang Cuci Tangan Hari Ini
• Kekayaan Bos Perusahaan Rokok Anjlok, Rp 71,3 Triliun Melayang, Rugi Bandar Akibat Virus Corona
• Emosi Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan seusai Kunker dari Lombok: Kamu Pejabat Enggak?
"Suka dukanya lebih kuat sepertinya, seperti kita kan tahu masyarakat dalam menghadapi Corona Covid-19 ini kan justru diimbau untuk social distancing, jaga jarak, ya working from home."
"Justru tenaga kesehatan, kami, setiap hari justru dengan sadar, dengan sengaja kami mendatangi pasien-pasien yang memang positif Corona," ujar Mia.
Namun, bagaimanapun itu sudah menjadi bagian yang harus dilakukan untuk menyelamatkan masayarakat.
"Orang menghindar tapi yang sudah positif kami memang tangani, kita kontak, kita sapa, kita periksa bagaimana keadannya dan lain sebagainya, memang seperti itu," katanya.
Mia mengaku senang dengan penghormatan masyarakat.
Namun, di sisi lain ia merasa khawatir.
Ia khawatir akan tertular Covid-19 hingga bisa menularkan ke keluarganya.
"Di satu sisi seperti yang saya bilang kehormatan dan itu amanah."
"Padahal di sisi lain kita juga manusia, kita punya keluarga di rumah kita punya risiko tinggi tertular. Kalau kita positif kan keluarga di rumah juga berisiko positif," ungkap Mia.
Sehingga, Mia mengatakan bahwa menangani Covid-19 harus memiliki strategi-strategi khusus.