Breaking News:

Human Interest Story

Abu Syamsudin Jalan Kaki dari Jepara ke Gunung Kerinci Jambi, Kaget saat Sampai Puncak

"Sebelum ke Gunung Kerinci, mendaki dulu ke gunung yang dilewati. Gunung Cikurai, Gunung Guntur, Gunung Salak, Gunung Karang, Gunung Rajabasa...

Penulis: Herupitra | Editor: Edmundus Duanto AS
Tribunjambi/Heru
Abu Syamsudin mulai melakukan perjalanannya pada 11 November 2019 dari Jepara, Jawa Tengah menuju Kabupaten Kerinci, Jambi. 

"Sebelum ke Gunung Kerinci, mendaki dulu ke gunung yang dilewati. Gunung Cikurai, Gunung Guntur, Gunung Salak, Gunung Karang, Gunung Rajabasa, Tanggamus, Seminung dan Gunung Pesagi," tutur Abu Syamsudin.

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Ini kisah kebulatan tekat seorang pemuda dari Jepara bernama Abu Syamsudin.

Pemuda ini menempuh perjalanan ribuan kilometer hanya dengan berjalan kaki.

Itu dilakukan Abu Syamsudin karena ingin mencapai puncak Gunung Kerinci di Provinsi Jambi.

Abu Syamsudin memulai perjalanannya dan pamit dari rumah pada 11 November 2019.

Dia menginjakkan kaki di puncak Gunung Kerinci pada 16 Maret 2020 pukul 06.35 WIB.

Namun sebelum menginjakkan kaki di puncak Gunung Kerinci, pemuda kelahiran 1991 itu melakukan pendakian beberapa gunung yang dilewatinya sebelum sampai ke Kerinci, Jambi.

Mendadak Najwa Shihab Ragukan Data Virus Corona Anies Baswedan: Saya Tahu Anda Tidak Akan Mau Jawab!

Ibu Sutinah Masukkan Bayi ke Mesin Cuci hingga Meninggal, Ratu Tega Bunuh Anaknya

Mengapa Prabowo Subianto Hilang saat Jokowi Gelar Rapat? Ternyata Begini Kondisi Kesehatannya

"Sebelum ke Gunung Kerinci, mendaki dulu ke gunung yang dilewati. Gunung Cikurai, Gunung Guntur, Gunung Salak, Gunung Karang, Gunung Rajabasa, Tanggamus, Seminung dan Gunung Pesagi," tuturnya.

"Sebelumnya saya gak kepikiran. Saat itu saya pikir mustahil bisa sampai di Kerinci. Tapi saya coba jalan akhirnya sampai Jambi," tuturnya saat ditemui Tribunjambi.com, Rabu (18/3).

Perjalanan ke Kerinci hanya dilakukannya dengan bermodalkan sandal sederhana dan pakaian seadanya.

Pengalaman di perjalanan

Dengan logat khas Jawa Tengah, pria yang terlihat pemalu ini menceritakan pengalaman selama perjalannya.

"Selama perjalanan saya memang tidak ada mengontak keluarga. Tapi sekarang kakak saya sudah tahu saya sudah di Kerinci," kata anak ke lima dari enam saudara ini.

Pria kelahiran 1991 menyebutkan, perjalanan mulai dari Jepara hingga Lampung full dilakukannya dengan jalan kaki.

Selama perjalanan dia merasa aman dan tidak ada gangguan yang dialaminya.

"Hanya saat menyerang saya naik kapal," ungkapnya.

Setelah dari Lampung, lanjutnya, Abu sesekali dapat tumpangan mobil dan motor.
Dan itu juga baru dilakukannya jika ada orang yang menawarkan.

"Memang banyak yang nawarkan tumpangan, tapi saya baru mau saat merasa lelah. Mobil yang sempat saya tumpangi jenis pikap," jelasnya.

Pemandangan dari puncak Gunung Kerinci.
Pemandangan dari puncak Gunung Kerinci. (Istimewa)

Abu mengatakan membawa perlengkapan pendakian, termasuk peralatan untuk memasak.

"Kalau malam saya istirahat, tidur di masjid, SPBU, kebun, bangunan kosong dan lainnya," ujar pria yang tidak menyukai pakaian kemeja ini.

Bahkan, Abu mengatakan juga sering tidur di hutan dan kuburan selama perjalanannya.

"Kalau di kuburan itu mudah, pasang matras," tutur pria yang terakhir kerja di cucian motor ini.

Pengorbanan yang terbayar

Pengorbanan Abu Syamsudin akhirnya terbayarkan.

Pada 16 Maret 2020. Tepat pukul 6.35 WIB, ia menginjakkan kaki di puncak Gunung Kerinci ditemani oleh beberapa pendaki lainnya.

Pemandangan dari puncak Gunung Kerinci.
Pemandangan dari puncak Gunung Kerinci. (Istimewa)

Sesampai di Kerinci, Abu Syamsudin ia disambut warga dengan antusias.
Bahkan saat melakukan pendakian ia juga didampingi pemandu pendakian yang ada di Kerinci.

Mulai dari tahap awal, kemudian sampai shelter 3 dan akhirnya di puncak.

Begitulah kearifan lokal Kerinci yang memegang teguh budaya penuh keramah-tamahan dalam menyambut tetamu, terlebih yang memberi apresiasi pengorbanan nan luar biasa.

Lihat saja. Tak hanya rakyat, anggota dewan pun cukup tanggap dalam mengapresiasi.

Bahkan setelah turun dari puncak Gunung Kerinci, Abu juga disambut oleh Bupati Kerinci dan diberi penghargaan.

Abu Syamsudin mengaku senang bisa sampai di puncak Gunung Kerinci.

Ia menyebut bahwa Gunung Kerinci sangat luar biasa.

Gunung Kerinci, sebutnya, memiliki track yang indah, yang tak ditemui di gunung yang pernah ditaklukkannya.

Abu juga menyebut bahwa berada di Gunung Kerici lebih dingin dari gunung-gunung lainnya.

"Awesome awe full," ucapnya.

Karena itulah, ia berharap suatu saat nanti bisa kembali ke Kerinci melakukan pendakian.

Ia juga berpesan agar alam Kerinci tetap dilestarikan.

"Karena orang mancanegara datangnya untuk melihat alam. Kita harus peduli," pesannya. (Herupitra)

Profesor Kristian Menguak Asal Usul Virus Corona, Hal Seperti Ini yang Sebenarnya sedang Terjadi

Kabar Baik! Rektor Prof Nasih Klaim Universitas Airlangga Surabaya Segera Temukan Vaksin Covid-19

Soal Salat Jumat Tak Biasa di Tengah Virus Corona, Aa Gym: Jangan Bingung Broadcast Orang Tak Jelas

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved