Profesor Kristian Menguak Asal Usul Virus Corona, Hal Seperti Ini yang Sebenarnya sedang Terjadi

Para ilmuwan di seluruh dunia mencoba membuktikan asal-usul virus corona, SARS-CoV-2 yang diklaim berasal dari rekayasa genetika.

usa today
Ilustrasi virus corona 

Profesor Kristian Menguak Asal Usul Virus Corona, Hal Seperti Ini yang Sebenarnya sedang Terjadi

TRIBUNJAMBI.COM - Dari mana asal usul virus corona? Tulisan ini tentang studi menguak asal usul virus yang telah banyak memakan korban jiwa.

Para ilmuwan di seluruh dunia mencoba membuktikan asal-usul virus corona, SARS-CoV-2 yang diklaim berasal dari rekayasa genetika.

Namun, studi yang dilakukan membuktikan virus penyebab penyakit Covid-19 ini berasal dari epidemi alami.

BREAKING NEWS Pasien RS Baiturrahim Jambi Berhamburan Lari, Ada yang Bawa Infus

Pasien yang Diduga Virus Corona di Jambi Memaksa Keluar Ruang Isolasi, Hasil Uji Lab Belum Keluar

Farah Salwani Paparkan Rasanya 12 Hari Dikarantina karena Tertular Corona, Ternyata Seperti Ini

Seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research, Kristian Andersen, PhD, melakukan penelitian gabungan bersama sejumlah peneliti dari berbagai lembaga.

Melansir Science Daily, Rabu (18/3/2020), berdasarkan analisis sekuensing genomik mereka, Andersen dan timnya menyimpulkan kemungkinan asal SARS-CoV-2 mengikuti salah satu dari dua skenario yang mungkin terjadi.

Skenario pertama

Skenario pertama, yakni virus berevolusi di keadaan patogen saat ini melalui seleksi alam di inang non-manusia, kemudian melompat ke manusia.

Pada skenario ini menunjukkan bagaimana wabah virus corona sebelumnya muncul, dengan transmisi penularan manusia dari musang (SARS) dan unta (MERS).

Para peneliti mengusulkan kelelawar sebagai reservoir yang paling mungkin untuk SARS-CoV-2, karena virus ini sangat mirip dengan virus corona pada kelelawar.

Pihak bandara Sultan Thaha Jambi melakukan rekayasa pembatasan jarak antrian atau optimal distancing untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Pihak bandara Sultan Thaha Jambi melakukan rekayasa pembatasan jarak antrian atau optimal distancing untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. (ist)

Kendati demikian, tidak ada kasus penularan langsung dari kelelawar ke manusia yang terdokumentasi, hal ini menunjukkan kemungkinan perantara yang terlibat antara kelelawar dan manusia.

Dalam skenario ini, kedua spike protein SARS-CoV-2 bagian RBD yang mengikat sel dan situs pembelahan yang membuka celah untuk virus, akan berevolusi ke kondisi saat ini sebelum memasuki manusia.

Dalam kasus ini, epidemi saat ini mungkin akan muncul dengan cepat segera setelah manusia terinfeksi.

Sebab, virus telah mengembangkan fitur yang membuatnya menjadi patogen dan dapat menyebar di antara manusia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved