Virus Corona
Akankah Ramadhan & Idul Fitri 2020 Ini Bakal Puncak Virus Corona di Indonesia, Ini Analisa Intelejen
Akankah Ramadhan & Idul Fitri 2020 Ini Bakal Puncak Virus Corona di Indonesia, Ini Analisa Intelejen
Akankah Ramadhan & Idul Fitri 2020 Ini Bakal Puncak Virus Corona di Indonesia, Ini Analisa Intelejen
TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona telah menyebar ke beberapa wilayah di Indonesia. Hingga kini jumlah pasien positif corona bertambah menjadi 134 orang per Senin (16/3/2020).
Hal itu diungkapkan juru bicara pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto di RSPI Sulianti Saroso Senin (16/3/2020) sore.
"Ada penambahan kasus sebanyak 17 kasus confirm positif yang baru, rinciannya berasal dari Provinsi Jawa Barat 1, dari Provinsi Banten 1, dari Provinsi Jawa Tengah 1, dari DKI 14, " kata Yuri dalam keterangannya seperti disiarkan Kompas TV.
Sebelumnya pada Minggu (15/3/2020) pasien positif corona di Indonesia tercatat 117 yang terkonfirmasi. Namun demikian, Badan Intelejen Negara atau BIN memerkirakan jumlah ini belum mencapai puncaknya.
Terkait penyebaran virus corona, tidak lama lagi, umat Muslim akan menjalankan ibadah Ramaadhan, dan setelah itu merayakan Idul Fitri. Di prediksi berdasarkan analisa intelejen, warga Indonesia bakal merayakan Idul Fitri di puncak seerangan virus corona.
Berdasarkan analisa intelejen, puncak penyebaran covid-19 terjadi Mei mendatang, atau dekat dengan hari raya Idul Fitri.
• Pariwisata Anjlok Akibat Virus Corona, Rocky Gerung Sindir Pemerintah: Rakus, Semua Mau Ditelan!
• Awalnya Sempat Diragukan, Ternyata Obat Tradisional Sembuhkan 85 Persen Pasien Corona di China
Presiden Joko Widodo memastikan ketersediaan stok bahan pokok atau sembako akan tetap terjaga menjelang puncak persebaran virus corona atau covid-19 di Indonesia pada Mei mendatang.
“Kita memang sudah berhitung mengenai puncak itu,” ujar Jokowi saat menggelar konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020).
Menurut Jokowi, dirinya sudah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perdagangan dan Badan Urusan Logistik ( Bulog) untuk menjaga ketersediaan stok sembako.
Terlebih, puncak persebaran virus corona bertepatan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.
“Sekali lagi saya sudah perintahkan ke Menko Ekonomi ke Menteri Perdagangan, Bulog, untuk menjaga agar stok sembako itu benar-benar tersedia dan siap.
Terutama melalui bulog,” kata Jokowi.
“Baik itu berupa beras, bawang putih, gula, semuanya sudah saya siapkan dan saya perintah dua minggu yang lalu,” tutur dia.
Sebelumnya, Badan Intelijen Negara ( BIN) memprediksi masa puncak penyebaran virus corona di Indonesia terjadi pada Mei mendatang.
Deputi V BIN Afini Noer mengatakan, prediksi tersebut berdasarkan hasil simulasi pemodelan pemerintah terhadap data pasien covid-19.
"Kalau kami hitung-hitung, masa puncak itu mungkin jatuhnya di bulan Mei, berdasarkan pemodelan ini," ujar Afini dalam diskusi "Bersama Melawan Corona" di Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Ia menjelaskan, hasil simulasi pemodelan menyatakan bahwa masa puncak penyebaran virus corona di Indonesia terjadi dalam 60-80 hari sejak kasus pertama terkonfirmasi.
Kasus positif virus corona pertama di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020.
• Pariwisata Anjlok Akibat Virus Corona, Rocky Gerung Sindir Pemerintah: Rakus, Semua Mau Ditelan!
• Ingat Petenis Cantik Anna Kournikova? Setelah Pensiun Begini Kondisinya Sekarang, Jangan Kaget
Maka, berdasarkan simulasi, masa puncak terjadi pada Mei 2020.
"Dari pemodelan yang ada, kami memperkirakan bahwa masa puncak di Indonesia itu akan berlaku 60 sampai 80 hari sejak infeksi pertama," kata Afini.
Dia menjelaskan, pemodelan yang dibuat pemerintah ini merujuk pada pemodelan pemerintah China dan Inggris.
Afini memaparkan pemodelan dibuat berdasarkan data pasien suspected (terduga), infected (terinfeksi), dan recovered (sembuh).
Menurut Afini, melalui hasil simulasi pemodelan ini, pemerintah bisa menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar persebaran virus corona tidak meluas.
"Kalau langkah-langkah maksimal, bisa tidak mencapai itu dan grafiknya tidak terlalu tinggi," ujarnya.
"Tentu kami berharap dengan model ini bisa membuat langkah-langkah antisipatif," kata Afini.
Jokowi Diminta Jangan Pikirkan Omnibus Law
Presiden Joko Widodo diminta fokus menangani penyebaran virus corona atau covid-19.
Jokowi diminta tidak fokus dulu pada perekonomian, melainkan fokus penanganan Virus Corona.
Pemerintah diminta tidak perlu memikirkan kerugian ekonomi terkait dengan penanganan Virus Corona atau covid-19 di Indonesia.
Saat ini, pemerintah harus memikirkan semua upaya untuk menghilangkan virus tersebut di Tanah Air.
• Mengenali Ciri-ciri, Penyebaran dan Gejala Virus Corona (Covid-19), Ini yang Harus Dilakukan
• Misi Kopassus di Thailand, dari 17 Peti Mati yang Disiapkan yang Terisi hanya 5 Peti
"Kerugian-kerugian ekonomi tidak usah dipikirkan sekarang, pasti rugi.
Yang penting sekarang adalah bagaimana menghilangkan virus itu," ujar Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio, kepada Kompas.com, Senin (16/3/2020).
Agus mengatakan, seluruh negara yang terkena wabah covid-19 pasti akan merugi.
Oleh karena itu, saat ini menurutnya Presiden tak perlu lagi membicarakan soal sejumlah rancangan omnibus law, investasi, dan hal-hal lainnya di luar penanganan covid-19.
"Sekarang bagaimana selesaikan ini saja.
Semua akan rugi, pasti.
Itu nanti belakangan, yang penting selesaikan dulu," kata dia.
Salah satu cara yang tepat, kata Agus adalah kebijakan penanganan covid-19 hanya dilakukan oleh pemerintah pusat melalui satuan tugas yang telah terbentuk.
Sebab, hal ini merupakan masalah nasional yang memerlukan satu komando dari pemerintah pusat saja.
"Ini masalah nasional.
(Seharusnya) pemerintah daerah hanya diminta data-data real time," kata dia.
• Daftar Makanan yang Bisa Tingkatkan Imunitas atau Daya Tahan Tubuh, Sup Ayam Termasuk?
• Tak Perlu Repot datang ke Kantor, Begini Cara Lapor SPT Wajib Pajak Secara Online, Mudah dan Simpel
Bahkan, Agus memprediksi sudah banyak yang terpapar covid-19 tapi tidak terdeteksi.
Dengan demikian, hal ini merupakan persoalan serius yang harus diselesaikan oleh pemerintah.
"Pemerintah, politisi bahas soal kerugian pasti rugi yang penting sekarang mau hilangkan ini.
Nanti baru kita pikir bagaimana memulihkan kondisi itu," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Puncak Persebaran Virus Corona, Jokowi Pastikan Stok Bahan Pokok Terjaga", https://nasional.kompas.com/read/2020/03/16/16065341/jelang-puncak-persebaran-virus-corona-jokowi-pastikan-stok-bahan-pokok?page=all#page3.