Virus Corona

Wanita Ini Berhasil Sembuh dari Virus Corona Hanya dengan Melakukan Perawatan Sendiri di Rumah

Wanita Ini Berhasil Sembuh dari Virus Corona Hanya dengan Melakukan Perawatan Sendiri di Rumah

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tangkap layar via NY Post
Pasien Virus Corona yang Berhasil Sembuh 

Wanita Ini Berhasil Sembuh dari Virus Corona Hanya dengan Melakukan Perawatan Sendiri di Rumah

TRIBUNJAMBI.COM - Jadi momok bagi dunia, wabah virus corona sudah menyebar ke beberapa negara lainnya selain China.

Virus Corona yang kini sudah menyebar ke berbagai negara membuat banyak yang panik dan berusaha menjaga kesehatan.

Meskipun orang yang terjangkit jumlahnya banyak, tak sedikit pula korban virus Covid-19 yang berhasil sembuh.

Salah satunya kisah Elizabeth Scheneider, wanita 37 tahun asal Amerika Serikat yang sembuh dari virus corona dengan melakukan perawatan di rumah.

Terkait Corona, Provinsi Jambi Belum Ambil Langkah Liburkan Sekolah dan Tutup Tempat Keramaian

Dua Pasien Suspect Corona Dirawat di RS Abdul Manap, Begini Kondisi Terkininya

Antisipasi Virus Corona, Kapolres Tanjabbar Periksa dan Berikan Pemaparan di Pelabuhan Roro

Schneider, yang memiliki gelar doktor di bidang bioengineering, seperti dilansir AFP menyebut, kisahnya dibagikan untuk memberi sedikit harapan kepada orang-orang yang sedang dilanda kepanikan.

Kisahnya lebih umum daripada yang orang mungkin pikirkan.

Sebab otoritas kesehatan AS mengatakan, 80 persen kasus yang terjadi di sana merupakan kasus ringan.

Puasa Paling Disukai Allah SWT, Simak Niat dan Tata Cara Mengerjakan Puasa Daud

Latar Belakang Keluarga Desta Club 80s, Kakeknya Kho Ping Hoo Penulis Cerita Silat Legendaris

Terkait Corona, Provinsi Jambi Belum Ambil Langkah Liburkan Sekolah dan Tutup Tempat Keramaian

Sisa kasus yang memerlukan rawat inap terutama dialami warga di atas usia 60 tahun dan orang-orang dengan masalah kesehatan lain, seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit paru-paru.

Schneider mengungkapkan bagaimana dia pertama kali mulai mengalami gejala mirip flu pada 25 Februari lalu.

Gejala tersebut muncul tiga hari setelah dia menghadiri pesta. Belakangan, setidaknya ada lima orang lainnya di tempat tersebut yang diidentifikasi terkena virus corona.

Indonesia Ketahuan Beli Senjata Ini dari Israel di Tahun 2019, Lembaga Asal Swedia Bocorkan Hal Ini

Puluhan Peserta Ikuti Pelatihan Pengisian e-SPT dan e-Form di Tribun Jambi

Diam-diam Direkam Senior Lakukan Ini di Sel Tahanan, Polisi Ini Dipanggil Kapolri, Mau Dimutasi?

"Ketika bangun aku merasa lelah, tetapi itu tidak lebih dari apa yang biasanya dirasakan ketika harus bangun dan pergi bekerja, dan aku pun sangat sibuk di akhir pekan sebelumnya," kata dia.

Dia merasakan sakit kepala muncul di siang hari, bersama dengan demam dan sakit-sakit pada tubuh.

Ia lalu tidur siang dan bangun dengan suhu 39 derajat celcius pada malam itu.

Pochajjang Jambi Hadirkan Makanan dan Suasana Warung Tenda Khas Korea

Nikmati Korean BBQ Berkosep All You Can Eat di Pochajjang Jambi

Ada Musuh Dalam Selimut! Oknum TNI Ini Jual Senjata ke KKB Papua, Begini Nasibnya saat Negara Tahu

"Saat itu aku mulai menggigil tak terkendali dan merasa kedinginan serta kesemutan parah. Itu cukup mengkhawatirkan," ujar Schneider.

Dia kemudian mengambil obat flu yang dijual bebas dan memanggil seorang teman untuk berjaga-jaga jika dia perlu dibawa ke rumah sakit.

Namun, demamnya mereda pada hari-hari berikutnya.

Antisipasi Virus Corona, Kapolres Tanjabbar Periksa dan Berikan Pemaparan di Pelabuhan Roro

Genderang Perang Ditabuh Keluarga Lina ke Teddy, Tagih Semua Harta Miliknya, Sule Tak Tinggal Diam

Ibunda Inul Daratista Seakan Lupa Anaknya Artis Tajir, Lakukan Hal Ini Saat Bertemu Raffi Ahmad

Schneider sebelumnya tak mengira terjangkit virus corona, karena tidak mengalami gejala gejala seperti batuk atau sesak napas.

Dia melakukan suntikan flu, tetapi mengira penyakitnya disebabkan oleh strain yang berbeda.

Ketika mengunjungi dokter, dia diperintahkan untuk pulang, beristirahat dan minum banyak cairan.

Orang-orang ini pergi ke dokter dan dinyatakan negatif terkena flu, tetapi tidak ditawari tes virus corona.

Sebab, mereka tidak menunjukkan gejala umum seperti batuk dan kesulitan bernapas.

Bupati Safrial Sambangi Kantor Tribun Jambi

Lihat Mobil Bergoyang Warga Curiga, Oknum Dokter dan Perawat Ini Kepergok Mesum di Areal Bandara

Schneider kemudian mendaftarkan diri dalam sebuah program penelitian yang disebut Seattle Flu Study dengan harapan dapat mengatasi penyakitnya.

Dia dikirimi kit swab oleh para peneliti, yang kemudian ia kirimkan kembali. Setelah beberapa hari, tepatnya pada 7 Maret, Schneider mendapat kabar buruk. Dia dinyatakan positif Covid-19.

Anehnya, Schneider justru merasa lega.

"Aku sedikit terkejut, karena kupikir itu agak keren," kata dia.

Lowongan Kerja - PT Eigerindo MPI Rekrut Karyawan untuk 29 Posisi, Lulusan SMK D3 S1 Daftar Disini

Ia merasa kejadian ini menarik dari perspektif ilmiah.

Sebab gejalanya sudah mereda pada saat dia didiagnosis.

Otoritas kesehatan setempat kemudian memintanya untuk tinggal di rumah selama setidaknya tujuh hari setelah timbulnya gejala, atau hingga 72 jam setelah gejala berhenti.

BREAKING NEWS Tahanan Kasus Pencabulan di Lapas Bangko Tewas setelah Kerokan

Kisah Schneider tentang kondisinya sebetulnya tidak unik.

Misalnya, laman The Post melaporkan pada hari Rabu, dokter gawat darurat Dr. Yale Tung Chen dari Madrid, Spanyol, bahkan mengunggah Tweet berseri tentang infeksi virus corona.

Kicauan itu berisi pengalamannya setelah terinfeksi, ketika merawat pasien di rumah sakit tempat ia bekerja. Dia saat ini dikarantina di rumah.

Ibunda Inul Daratista Seakan Lupa Anaknya Artis Tajir, Lakukan Hal Ini Saat Bertemu Raffi Ahmad

Sementara itu, Schneider yang telah merasa lebih baik selama seminggu terakhir telah mulai berkeliaran di luar.

Dia masih menghindari pertemuan besar dan memilih bekerja dari rumah. "Jika kalian pikir terkena virus ini, kalian mungkin memang kena," kata Schneider.

"Tetapi jika gejala kalian tidak mengancam jiwa, cukup berdiam di rumah, berobat dengan obat-obatan yang dijual bebas, minum banyak air, banyak istirahat, dan lihat perkembangannya."

Meski begitu, Schneider tetap mengingatkan pentingnya mempertimbangkan individu berisiko tinggi dan tinggal di rumah jika merasa sakit. (*)

Artikel Ini Telah Tayang di Grid.ID

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved