Berita Nasional
Kriminolog Tanggapi Petugas Tembak Mati Pria Ngamuk di Kantor Polisi: Dilumpuhkan Bukan Dimatikan
Kriminolog Tanggapi Petugas Tembak Mati Pria Ngamuk di Kantor Polisi: Dilumpuhkan Bukan Dimatikan
Kriminolog Tanggapi Petugas Tembak Mati Pria Ngamuk di Kantor Polisi: Dilumpuhkan Bukan Dimatikan
TRIBUNJAMBI.COM - Sedang ramai jadi pembahasan, soal pengendara yang mengamuk di Markas Kepolisian Resort Meranti Riau.
Sosok pengendara itu harus meregang nyawa saat oknum polisi melepaskan tembakan ke arah pria tersebut.
Menanggapi itu, Kriminolog dan Kompolnas meminta pihak internal Polri atau Propam mengusut petugas kepolisian yang menembak mati pria yang mengamuk di markas kepolisian resort Meranti Riau.
• Marah-marah dan Serang Polisi Pakai Badik, Pria Ini Ditembak Hingga Tewas, Berikut Kronologinya
• Kronologi Seorang Warga Tewas Ditembak KKB Papua Joni Botak karena Dikira Mata-mata TNI-Polri
• Heboh Driver Ojol Terkapar Diduga Ditembak Debt Collector di Jalan, Benarkah?
Tak terima ditilang, seorang pria tak dikenal mengamuk dan menyerang anggota polisi dengan senjata tajam jenis badik di Polres Kepualaun Meranti, Riau, hingga akhirnya ia tewas ditembak, Rabu (16/3/2020) sore.
Guru Besar Kriminolog Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) Muhammad Mustofa mengatakan, kalau melihat konteks informasi tersebut, dalam kadar tertentu dapat dimaklumi.
• Kabupaten Muarojambi Kekurangan Puskesmas Pembantu, Banyak yang Rusak Termakan Usia
• Ingat Pedangdut Mansyur S? Kini Ngaku Banyak Nganggur, Bayar Listrik Bulanan Saja Sampai Bingung
"Pertama kali dalam situasi seperti itu, tindakan polisi seharusnya bersifat melumpuhkan, bukan langsung bersifat mematikan.
Oleh karena itu, dengan atau tanpa laporan masyarakat, perlu dilakukan pemeriksaan oleh Propam Polri," singkatnya melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
• SEBENTAR LAGI Live Streaming TVRI All England 2020, 9 Pebulu Tangkis Indonesia Tanding
• Optimalkan Pelayanan, Puskesmas Pembantu di Muarojambi Akan Direhab
Sedangkan, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI Poengky Indarti mengatakan, karena ada orang yang meninggal akibat ditembak anggota Polri, maka Propam diharapkan memeriksa anggota tersebut
untuk melihat apakah penggunaan senjata api oleh anggota sudah sesuai prosedur atau tidak.
Hal itu juga sekaligus dapat menggali peristiwa dan sebab-sebab mengapa anggota harus menembak.
"Jika anggota menembak untuk membela diri dan melindungi orang-orang agar nyawanya atau nyawa orang lain dalam bahaya jika diserang oleh yang ditembak, maka penembakan tersebut dibenarkan," katanya melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
"Tetapi, jika dalam pemeriksaan nantinya ditemukan bahwa pelaku penyerangan tidak membahayakan nyawa polisi dan orang-orang lain, maka anggota tersebut harus diproses hukum lebih lanjut," sambungnya.
Dijelaskannya, berdasarkan Peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2009 tentang Implementasi HAM, ada kewajiban bagi Propam untuk memeriksa anggota yang menggunakan senjata api.
• Banyak Kendaraan Angkutan Lebihi Dimensi, BPTD Jambi Ancam Potong Kedaraan yang Masih Nakal
• Tak Bisa Diremehkan, Kapal Perang Indonesia Satu Ini Pernah Buat Angkatan Laut Malaysia Kelabakan
Selain itu, sambungnya, ada kewajiban-kewajiban bagi anggota yang diberi kewenangan membawa senjata api untuk mematuhi aturan-aturan dalam Peraturan Kapolri nomor 1 tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dan Peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2009 tentang Implementasi HAM.
Ketika ditanya apakah Kompolnas akan mengawasi peristiwa itu, ia pun menegaskan akan mengawasinya.
"Tentu saja. Kompolnas akan berkoordinasi dengan Pengawas Internal Polri," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria tak dikenal menyerang anggota polisi di Polres Kepulauan Meranti, Riau, karena tak terima ditilang.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengatakan, pelaku menyerang anggota polisi dengan menggunakan senjata tajam jenis badik.
"Pelaku terpaksa dilumpuhkan karena membahayakan keselamatan petugas yang berada di ruang penjagaan. Pelaku MD (meninggal dunia) di tempat," kata Sunarto dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (12/3/2020).
Dijelaskan Sunarto, awalnya pria berjaket hitam dan membawa tas hitam itu membuat resah masyarakat dengan cara menghadang setiap pengendara sepeda motor yang melintasi Jalan Insit.
• Sosok Menteri Jokowi Ini Dulunya Bolak-balik Gagal Tes CPNS, Kini Berulang Duduki Kursi Menteri
• Jadi Sorotan, Ahok dan Anies Baswedan di Satu Acara yang Sama Tapi Dapat Perlakuan Beda, Lagi Viral
Pria itu juga menghadang anggota SPK Polres Meranti bernama Brigadir Rizki Kurniawan yang saat itu kebetulan hendak berobat.
"Karena meresahkan masyarakat, kemudian laki-laki tak dikenal tersebut dibawa ke Mapolres Kepulauan Meranti," katanya.
Saat berada di Mapolres Meranti, petugas menanyakan alamat dan alasan pria tersebut melakukan keributan di Jalan Transit.
Ia kemudian menjawab beralamat di Jalan Perjuangan.
Dia juga menjawab dengan nada keras bahwa tidak senang sepeda motornya ditilang.
Kemudian petugas meminta tas yang dibawa pria itu untuk diperiksa.
Namun, pria tersebut menolak dan marah-marah.
• Bangun Pasar Sengeti, Pemkab Muarojambi Siapkan Anggaran Rp 5 Miliar
• Mengaku Berpangkat Sersan Satu, TNI Gadungan Ini Ditangkap Usai Menipu Korbannya Puluhan Juta
"Yang bersangkutan marah dan memukul meja piket SPK yang mengakibatkan monitor komputer terhempas," katanya.
Melihat aksi pria tersebut semakin emosi, petugas jaga memanggil anggota piket Reskrim untuk menenangkan pria itu.
Namun, pria itu tidak bisa mengontrol emosi dan mengajak piket Reskrim untuk berduel. Akan tetapi, tidak dilayani petugas.
"Dia mau menyerang anggota dengan menggunakan paralon. Melihat situasi tersebut, petugas mencoba menenangkannya.
Namun, yang bersangkutan malah mengejar petugas di ruang penjagaan sambil mengeluarkan badik dari pinggangnya dan mencoba melukai petugas," jelasnya.
Karena membahayakan keselamatan petugas, lanjutnya, pria tersebut terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan hingga meninggal dunia di tempat.
• Cara Bungkam KKB Papua Diungkap Tito Karnavian, Bocorkan Strategi Saat 2 Tahun Jadi Kapolda Papua
• KRONOLOGI Perampokan di Muara Bungo, Pelaku LepaskanTembakan, Polisi Tahu Eksekutornya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Petugas Tembak Mati Pria Ngamuk-ngamuk di Kantor Polisi, Kriminolog : Dilumpuhkan Bukan Dimatikan
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:
Satu Anggota KKB Papua Berhasil Dilumpuhkan TNI Saat Coba Ganggu Aktivitas Tentara Indonesia Itu |
![]() |
---|
SBY Dituding Tak Berdarah-darah Bangun Partai Demokrat, Jhoni Allen Disindir: Tinggal di Mars Kali! |
![]() |
---|
Usai Gilir Siswi SMP di Kebun Sawit, 5 Pria Ini Masuk Jebakan Polisi, Ajak Rudapaksa Kawan Korban |
![]() |
---|
Artidjo Alkostar, Hakim Agung Yang Sempat Salah Jurusan, Sudah Tangani 19.708 Perkara di MA |
![]() |
---|
3 Kelebihan Gibran Putra Presiden Jokowi Sebagai Wali Kota, Yang Tidak Dimiliki Kepala Daerah Lain |
![]() |
---|