Kisah Militer RI

Ngerinya Misi Super Rahasia dari Soeharto Ini, Benny Moerdani Ancam Cabut Kewarganegaraan Bila Gagal

Ngerinya Misi Super Rahasia dari Soeharto Ini, Benny Moerdani Ancam Cabut Kewarganegaraan Bila Gagal

Editor: Andreas Eko Prasetyo
net
Soeharto saat dilantik jadi Presiden 

Setelah beberapa kali ganti pesawat, mereka tiba di bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Israel.

Di sana, para pilot itu langsung digiring petugas tanpa sempat menyerahkan surat jalan.

"Betapa hebatnya agen rahasia Mossad (intelijen Israel) yang dapat cepat mengenali penumpang gelap tanpa paspor" kata Djoko dalam bukunya.

Misi super rahasia Operasi Alpha berakhir pada 20 Mei 1980.

Siswi SMA Diperkosa Tukang Ojek di Kuburan, Korban Didorong ke Jurang Hingga Alami Patah Tulang

11 Desa se-Kabupaten Muarojambi Ikut Lomba Evaluasi Desa

Tim ini kemudian pulang ke Indonesia melalui Washington.

Kemudian mereka ke Arizona, masuk ke pangkalan US Marine Corps

Selama tiga hari mereka menjalani pelatihan versi Marine Corps, dan pada hari terakhir mereka diwajibkan berfoto dengan A-4E Skyhawk milik AS.

"Ini sebagai kamuflase intelijen" kata Djoko dalam bukunya.

Selundupkan 2000 Senjata ke Afganistan

Di samping itu, Soeharto juga pernah memerintahkan misi rahasia lain yakni menyelundupkan 2000 senjata ke Afganistan.

Hal ini berawal saat pasukan Uni Soviet akan menduduki Afganistan, sehingga membuat Amerika Serikat yang sedang perang dingin pun mulai gusar.

Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto yang saat itu memang dekat dengan Amerika Serikat, lantas memutuskan untuk membantu.

Soeharto mengutus Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan, Benny Moerdani untuk bertemu dengan kepala intelijen Pakistan.

Begini Tanggapan Dewan Soal Rencana Perubahan Nama Kota Sungai Penuh Jadi Kota Kerinci

Begini Nasib Polisi yang Nyamar Pakai Jilbab Demi Jebak Perampok yang Paksa Adiknya Foto Mesum

"Pertemuan itu membahas permintaan pejuang Afganistan dan intelijen Pakistan untuk penyediaan logistik, obat-obatan, dan persenjataan buat pejuang Afganistan" kata Marsekal Madya (Purn) Teddy Rusdy yang saat itu menemani Benny.

Lalu, disepakatilah operasi bersama yang diberi nama Babut Mabur atau permadani terbang.

Ilustrasi senjata
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Ilustrasi senjata
Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved