Hari Ini 6 Tahun Lalu, Pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines MH370 Hilang di Samudra Hindia
Hari ini 6 tahun lalu, tepatnya 8 Maret 2014, pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 jatuh di Samudra Hindia. Diberit
TRIBUNJAMBI.COM- Hari ini 6 tahun lalu, tepatnya 8 Maret 2014, pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 jatuh di Samudra Hindia.
Diberitakan Harian Kompas, 9 Maret 2014, pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing itu lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada pukul 00.41 waktu setempat.
Pesawat itu dijadwalkan tiba di Beijing pukul 06.30, tetapi kemudian putus kontak sekitar pukul 02.40 waktu setempat, 8 Maret 2014.
Adapun posisi terakhir pesawat tersebut sebelum putus kontak yakni berada di kawasan Laut China Selatan di antara Pesisir Timur Semenanjung Malaysia dan ujung selatan Vietnam.
Diketahui, pesawat tersebut membawa 239 orang, dengan rincian 227 penumpang dan 12 awak pesawat.
• Detik-detik Finalis Puteri Indonesia 2020 Kalista Iskandar Gagal Lafalkan Pancasila, Sang Juri Malah
• Tak Terima HP Siswa Dikumpulkan, Wali Murid Marah Bawa Pistol dan Pukul Kepala Sekolah
• Usai Bunuh Bocah 6 Tahun, Siswi SMP Ini Beri Sinyal di Facebook Ternyata Sempat Bilang Begini
Rincian kewarganegaraan awak kabin dan penumpang yang ada di pesawat itu sebagai berikut:
China (153 orang)
Malaysia (38)
Indonesia (7)
India (5)
Australia (6)
Perancis (4)
Amerika Serikat (3)
Selandia Baru (2)
Ukraina (2)
Kanada (2), dan masing-masing satu penumpang dari Rusia, Italia, Belanda, Taiwan, dan Austria.
Peristiwa MH370 ini sempat menjadi misteri, karena pencarian yang tak membuahkan hasil dan berbagai rumor yang beredar tentang pesawat itu.
Rumor dibajak
Harian Kompas, 16 Maret 2014, memberitakan, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyebut bahwa MH370 kemungkinan telah dibajak.
Menurut Najib, berdasarkan data saat itu, komunikasi terakhir antara pesawat yang hilang dan satelit pada pukul 08.11 waktu Malaysia.
Dengan data itu, pesawat tersebut masih terbang selama hampir tujuh jam setelah hilang dari radar.
Selain itu, para penyelidik menduga ada seseorang di dalam pesawat tersebut dan telah dengan sengaja mematikan sistem pelacakan dan komunikasi.
Ada indikasi pula sengaja membelokkan pesawat dan terbang hampir 7 jam setelah pesawat menghilang dari radar.
• Cek Apakah Milikmu? Lebih dari 1 Miliar HP Android Rentan Dibobol, Begini Caranya!
• VIDEO: Keris Kyai Naga Siluman Pangeran Diponegoro 150 Tahun Hilang Ditemukan, ini Kehebatannya
• Lagi, Istri Antar Suami Menikah, Sampai Viral, Kompak Berfoto di Pelaminan Bertiga
Pencarian besar-besaran
Hilangnya pesawat asal Malaysia tersebut membuat 6 negara bekerja sama melakukan pencarian secara besar-besaran.
Keenam negara tersebut yakni Malaysia, Vietnam, Singapura, China, Filipina, dan Australia.
Malaysia mengerahkan sembilan kapal dan 15 pesawat ke lokasi terakhir titik kooridinat pesawat.
China memberangkatkan kapal polisi maritim dan SAR untuk membantu operasi pencarian.
Vietnam, Singapura. Filipina juga mengerahkan kapal dan pesawat.
Meski demikian, pencarian juga sempat menemui hambatan saat cuaca buruk, angin kencang dan jarak pandang terbatas.
Pencarian MH370 sempat menemukan titik terang saat ditangkap sinyal keberadaan pesawat buatan tahun 2012 tersebut.
Kapal pencari Australia mendeteksi sinyal radio dari bawah air di kawasan Samudra Hindia bagian selatan.
• BREAKING NEWS: Gus Andyka Meninggal Dunia, Gelar Tikar di Pinggir Tebing, Jatuh ke Jurang 40 Meter
• Ali Ngabalin Nilai Banyak Hoaks di Media Sosial Terkait Virus Corona, Akan Datangkan Malapetaka
• VIDEO: Luar Biasa! Taksi Terbang Pertama di Indonesia Uji Coba di Jogja
• SAH! Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1441 Bulan Puasa Jatuh pada Jumat 24 April 2020
Kapal Australia tersebut mendeteksi dua sinyal yang konsisten dengan sinyal darurat dari kotak hitam pesawat.
Sinyal pertama tertangkap oleh kapal ADV Ocean Shield kepunyaan dari Angkatan laut Australia pada Minggu (6/4/2014) pagi.
Penemuan sinyal pertama tersebut berjarak 1.700 km barat laut Perth dan terdeteksi selama 2 jam 20 menit sebelum putus.
Sementara, sinyal kedua tertangkap oleh alat pelacak sinyal milik Angkatan Laut AS yang ada di kapal Ocean Shield.
Selain sinyal, ditemukan juga puing pesawat MH370 di Pulau Reunion, Samudra Hindia.
Pulau itu berjarak 3.700 kilometer dari area fokus pencarian MH370 sebelumnya di laut selatan Samudra Hindia, lepas pantai Australia.
Tak hanya itu, sehari sebelum temuan puing pesawat, ditemukan koper dengan kancing tarik masih utuh.
Tidak ada seorang pun yang memberikan perhatian lebih saat itu hingga akhirnya puing pesawat ditemukan.
Pencarian diakhiri pada 2017
Pencarian MH370 tersebut terus berjalan bertahun-tahun hingga pada 17 Januari 2017 pencarian dinyatakan dihentikan.
"Meskipun setiap upaya pencarian menggunakan metode ilmu pengetahuan terbaik, pencarian itu tidak berhasil menemukan pesawat tersebut," tulis isi pernyataan bersama otoritas Malaysia, Australia, dan Tiongkok.
"Keputusan untuk menghentikan pencarian di bawah laut itu tak diambil dengan mudah tanpa kesedihan," demikian pernyataan itu.
Pencarian pesawat MH370 telah menghabiskan biaya sebesar 145 juta dollar AS (Rp 1,9 triliun).
Harian Kompas, 18 Januari 2017 mencatat, jatuhnya pesawat MH370 meninggalkan berbagai teka-teki.
Sejumlah spekulasi muncul, di antaranya apakah satu atau kedua pilot atau tak ada pilot yang mengendalikan pesawat tersebut atau apakah pesawat tersebut dibajak.
Spekulasi lainnya, semua penumpang dan awak pesawat tewas dan pesawat tak ada yang mengendalikan ketika jatuh ke laut.
Meski demikian, para penyelidik yakin bahwa ada seseorang yang sengaja mematikan sistem transponder pesawat sebelum mengalihkan pesawat tersebut hingga ribuan mil ke atas Samudra Hindia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi dan Misteri Jatuhnya Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia "
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/pesawat-malaysia-airlines-mh370_20180731_133536.jpg)