2 Pasien Meninggal di RS Cianjur Sempat Diduga karena Corona, RK: "Alhamdulillah Negatif"
Emil mengatakan sebelumnya memang pihaknya menunggu hasil tersebut karena penelitian sampel ini membutuhkan waktu
TRIBUNJAMBI.COM-Meninggalnya pasien asal Bekasi yang dirawat di Rumah Sakit Dr Hafiz Kabupaten Cianjur, Tuan D (55), dan pasien yang juga meninggal setelah sempat diobservasi di RSUD Syamsudin Kota Sukabumi, Nyonya T (57), dipastikan bukan akibat virus corona covid-19.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan berdasarkan hasil uji sampel kedua pasien di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, dinyatakan dua pasien yang telah meninggal dunia tersebut negatif corona virus.
"Saya sampaikan, hasilnya negatif, alhamdulillah," kata Gubernur yang akrab disapa Emil tersebut di Gedung Sate, Selasa (3/3).
Emil mengatakan sebelumnya memang pihaknya menunggu hasil tersebut karena penelitian sampel ini membutuhkan waktu antara dua sampai 14 hari.
• Seminggu Demam Wanita Ini Mengaku Khawatir Corona, Skrining di Rumah Sakit Ini yang Terjadi
• Wajar Jika Hotman Paris Sempat Kepincut, Ini Rahasia Meriam Bellina Bisa Tampil Seksi Meski 54 Tahun
• Resmi Diumumkan Jokowi, Ini Profil 4 Nama Calon Pemimpin Ibukota Baru, Ada Ahok dan Azwar Anas
"Saya sudah cek lewat Wali Kota Sukabumi juga, yang ada di lapangan, hasilnya negatif. Bukan corona, tapi meninggalnya betul," katanya.
Emil mengatakan berdasarkan akumulasi data terbaru, tidak ada penambahan pasien yang menjadi positif terdampak corona virus covid-19.
Sempat ada 23 pasien dalam pengawasan di sejumlah rumah sakit di Jabar yang kesemuanya dinyatakan negatif.
"Yang positif hanya yang kemarin dilaporkan oleh Pak Presiden kepada publik. Termasuk yang di Cianjur setelah dikonfirmasi bukan terpapar covid-19, karena memang punya sejarah punya penyakit paru-paru," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti, mengatakan penanganan kedua pasien yang sempat mengunjungi dan transit di negara terpapar virus corona ini sudah sesuai dengan standar operasional prosedur Kementerian Kesehatan dan WHO.
Sebelumnya diberitakan, Tuan D (55) adalah warga Bekasi yang berobat ke RS Dr Hafiz di Kabupaten Cianjur, dan meninggal dunia, Selasa (3/3) subuh.
Herman Mewanti-wanti
Plt Bupati Cianjur Haji Herman Suherman pun mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya Tuan D.
“Saya ucapkan bela sungkawa, semalam sudah direncanakan akan dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin tapi keadaannya menurun dan wafat tadi pagi. Hasil laboratorium masih dalam proses pengecekkan dan untuk saat ini belum pasti terjangkit virus Corona,” kata Haji Herman, Selasa (3/2).
Herman juga mewanti-wanti agar masyarakat tetap tenang menyusul kejadian ini.
Terpenting, ia mengimbau agar masyarakat terus menjaga kesehatan dan membiasakan diri mencuci tangan tiap akan berkegiatan.
Herman mengonfirmasi pasien atas nama Tuan D tersebut adalah pegawai Telkom Bekasi.
Yang bersangkutan sempat ke Malaysia pada 14-17 Februari, lalu 20 Februari mengeluh demam dan batuk.
Herman mengatakan Tuan D pada 22 sampai 26 dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi dan tanggal 26 Februari pulang.
Bersama keluarganya, pasien pada 29 Februari berencana ke Ciranjang untuk berobat alternatif.
Keluarga lalu membawa Tuan D ke RS Dr Hafiz karena pasien sesak berat dan kondisinya menurun cepat.
Di Sukabumi, kasus warga yang mengalami sesak dan flu setelah dari luar negeri pun terjadi.
Pasangan suami istri warga Sukabumi, Tuan S (58) dan Nyonya T (57) menyedot perhatian warga dan Pemkot Sukabumi karena keduanya sempat diobservasi di RSUD Syamsudin, Minggu (1/3/2020).
Kabar tersebut tambah viral setelah Nonya T (57) meninggal dunia pukul 24.00 WIB dan dikaitkan dengan virus corona karena pasangan ini baru pulang umrah.
Kabar meninggalnya Nyonya T yang dikaitkan dengan virus corona sempat membuat gaduh dunia maya.
Wali kota Sukabumi Ahmad Fahmi pun bersuara dan langsung mengimbau warganya agar tetap tenang dan tak langsung menyimpulkan hal yang perlu pendalaman dan pemeriksaan lanjutan.
Hasil diagnosa sementara Nyonya T meninggal karena sakit jantung.
Humas RSUD Syamsudin dr Yusuf mengatakan kedua pasien ini masih terduga terpapar corona, karena perlu pemeriksaan lanjutan.
Jadi ada dua perlakuan terhadap terduga, pertama pemantauan di rumah dan kedua pengawasan di rumah sakit.
Yusuf mengatakan, pasangan suami istri ini memang sempat diobservasi, namun hasilnya masih menunggu dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Pasangan suami istri Tuan S dan Nyonya T masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (1/3).
Keduanya hampir mengalami keluhan batuk, pilek, dan demam.
• Seminggu Demam Wanita Ini Mengaku Khawatir Corona, Skrining di Rumah Sakit Ini yang Terjadi
• Wajar Jika Hotman Paris Sempat Kepincut, Ini Rahasia Meriam Bellina Bisa Tampil Seksi Meski 54 Tahun
• Prof. H. Sutrisno Hadiri Audiensi Forum Rektor Dengan Wakil Presiden Republik Indonesia
Sedangkan istrinya mengeluhkan sesak nafas, batuk, dan pilek. Nyonya T (57) akhirnya meninggal dalam penanganan medis.
Namun almarhumah sempat masuk ruang isolasi rumah sakit pemerintah itu.
Sedangkan suaminya, S (58) diperbolehkan pulang namun dalam pemantauan.
Pasangan suami istri ini tercatat warga Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, yang beberapa hari sebelumnya pulang menunaikan ibadah umrah.
Dalam perjalanan umrah keduanya sempat transit di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang juga sudah terpapar virus tersebut. (Sam)
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dipastikan Bukan Karena Virus Corona, 2 Pasien yang Meninggal di Cianjur dan Sukabumi
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tegas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Sebut 2 Warganya Meninggal Negatif Corona