Berita Nasional
Nasib Keluarga 3 Tersangka Kasus SMPN 1 Turi Makin Menjadi-jadi, Anak dan Istri Diperlakukan Begini
Nasib Keluarga 3 Tersangka Kasus SMPN 1 Turi Makin Menjadi-jadi, Anak dan Istri Diperlakukan Begini
TRIBUNJAMBI.COM - Sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian, 3 pembina pramuka SMP 1 Turi juga merasakan tekanan yang harus dihadapi keluarga mereka.
Keluarga para tersangka mendapatkan perlakuan dan bullying dari warganet di media sosial.
Tak hayal perlakuan itu membuat istri dan anak tersangka mengalami ketakutan bukan main.
• IYA Dituding Melarikan Diri Saat Tragedi SMPN 1 Turi, Keluarga: Dia Selamatkan 6 Anak
• Sedih Lihat Kondisi Istri & Anak Tersangka Tragedi SMPN 1 Turi Di-bully hingga Kondisi Begini
• Diisukan Melarikan Diri saat Tragedi Susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi Pihak keluarga Bantah IYA Kabur
Seperti pengakuan dari salah satu keluarga tersangka berinisial IYA.
Kakak sepupu IYA, Agus Sukamta mengaku, anak IYA sampai tak mau untuk berangkat ke sekolah.
"Bahkan istrinya, ketemu orang takut," ujar Agus Sukamta dalam jumpa pers di Puri Mataram, Rabu (26/02/2020), dikutip dari Tribunnews.com.
Ia mengungkapkan, tetangga juga memberi tekanan pada istri dan anak IYA.
• Pelaku Politik Uang Dapat Dijerat UU Pilkada
• Nasib 6 Bocah yang Orang Tuanya Meninggal di Hari yang Sama, Anak Sulung Tolak Adopsi: Ikut Nenek
• KRONOLOGI Riski Nyaris Terjebak di Ruang Mesin saat KM First Star Terbakar, 3 Orang Ada di Dalam
Menurutnya, hal tersebut sangat disayangkan, karena keluarga tersangka juga ikut prihatin atas peristiwa yang terjadi.
"Di sisi lain tekanan-tekanan lingkungan itu masya Allah sangat besar sekali."
"Istri tersangka sendiri itu shock dan mengigau tentang bagaimana kondisi anak-anak yang dididik oleh tersangka ini," jelasnya.

Selain itu, tekanan dari media sosial juga memengaruhi kegiatan sehari-hari dari keluarganya.
Agus berujar, pihak keluarga IYA hanya bisa meminta maaf kepada korban dan keluarga atas perbuatan dari suaminya itu.
"Kami tidak bisa berbuat banyak, kami sekeluarga hanya bisa menerima."
"Kami mohon maaf, andai kata berkenan tolong jangan di viral-viralkan, terutama menyangkut istri dan anak," ucap Agus.
• Ternyata Ini Isi Kontainer Fuso yang Ditangkap Polda Jambi, Sopir Sempat Kabur
• Modus Guru di Padang Ajak Siswi Mesum, Mulai dari Diajak Belanja Hingga Diimingi Nilai Tinggi
• FB LIVE Diskusi Publik Menolak Politik Uang Tribun Jambi- Bawaslu Provinsi Jambi - Pusakademia
Keluarga juga mengucapkan berbelasungkawa atas meninggalnya 10 siswa dalam peristiwa tersebut.
"Atas nama keluarga dan tersangka sungguh memohon maaf yang sebesar-besarnya, setulus-tulusnya."
"Mohon dari keluarga korban berkenan memberikan maaf," imbuh Agus.

Permintaan Maaf IYA
Sebelumnya, IYA (36) mengaku menyesal atas tragedi susur Sungai Sempor yang menewaskan 10 siswa.
IYA kemudian meminta maaf kepada seluruh pihak sekolah dan korban atas peristiwa nahas tersebut.
"Pertama, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada instansi saya, SMP Negeri 1 Turi, karena atas kelalaian kami terjadi hal seperti ini," ujar IYA di Mapolres Sleman, Selasa (25/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
IYA pun menangis saat mengucapkan permohonan maafnya itu.
• Dapatkan Diskon Tiket Pesawat 45 Persen ke 10 Destinasi Wisata Ini
• Selalu Membludak Saat Musim Hujan, Volume Sampah di Stasiun Pompa Air Tembuku Sampai 18 Truk
• Jangan Anggap Remeh Kesemutan, Bisa Jadi Pertanda Penyakit Autoimun
Ia berharap keluarga korban dapat memaafkan segala kesalahannya.
"Kedua, kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban, terutama keluarga korban yang sudah meninggal," ungkap IYA.
"Semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan-kesalahan kami," lanjutnya.
Pembina pramuka yang juga sebagai guru olahraga ini berujar, akan menghadapi proses hukum yang berjalan.
"Ini sudah menjadi resiko kami sehingga apa pun yang nanti menjadi keputusan akan kami terima," imbuh IYA.

Pengakuan IYA
IYA mengaku, kegiatan susur sungai tersebut merupakan latihan dasar untuk pengenalan karakter.
Ia menyebut, kegiatan itu bisa mengenalkan anak-anak pada sungai.
"Supaya mereka bisa memahami sungai, anak sekarang kan jarang yang main di sungai atau menyusuri sungai, jadi kita kenalkan, ini loh sungai," ujar IYA, dikutip dari TribunJogja.com, Selasa (25/2/2020).
Tersangka membantah jika siswa SMPN 1 Turi saat itu berjalan di tengah sungai.
"Tidak, mereka berjalan di pinggir," ungkapnya.
Ditanya soal penggunaan alat pengamanan, IYA berujar, air di Sungai Sempor saat itu hanya selutut.
Selain itu, cuaca sebelum para siswa menyusuri sungai juga belum hujan.
"Pukul 13.30 saya berangkat kan cuaca masih belum hujan, saya ikuti saya cek di atas, di jembatan itu air juga tidak deras."
"Kemudian saya kembali ke tempat pemberangkatan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Santo Ari) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Teror Keluarga Tersangka Kasus SMPN 1 Turi Makin Menjadi-jadi, Anak dan Istri Diperlakukan Begini
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: