Sedih Lihat Kondisi Istri & Anak Tersangka Tragedi SMPN 1 Turi Di-bully hingga Kondisi Begini
"Eh ayah mu pembunuh ya?" ucapnya menirukan perkataan yang didapat oleh anak-anak IYA. Tak hanya itu anak-anak dari IYA juga sempat melihat ...
Sedih Lihat Kondisi Istri & Anak Tersangka Tragedi SMPN 1 Turi Di-bully hingga Ketakutan Pegang Ponsel
TRIBUNJAMBI.COM - Ditetapkan sebagai tersangka tragedi susur sungai, kini istri dan kedua anak IYA guru di SMPN 1 Turi alami tekanan psikologis.
Akibat kelalaiannya hingga menewaskan 10 siswi SMPN 1 Turi, kini keluarga tersangka tragedi susur sungai ikut terkena imbasnya.
Salah satunya istri dan kedua anak IYA, guru SMPN 1 Turi yang menjadi tersangka dalam tragedi susur sungai pada (21/2/2020) lalu.

• Siswi SD yang Tewas di Gorong-gorong Ternyata Dibunuh, Ibu Korban Sudah Menduga
• Betrand Peto Menangis Sesenggukan di Kamar Mandi, Ruben Onsu Kaget saat Lihat Kondisinya
• Daftar Film Komedi Doyok Kadir yang Fenomenal sejak 1985 s/d 2015, Ingat Kanan Kiri Oke?
Melalui kakak sepupu IYA terungkap seperti apa perundungan yang telah diterima istri dan kedua anak guru SMPN 1 Turi ini.
Agus Sukamta (58) kakak sepupu dari IYA, tersangka susur sungai menceritakan bahwa istri dan anak-anak tersangka mengalami tekanan psikologis.
Mereka jadi korban perundungan di media sosial, bahkan anak-anak tersangka juga dihakimi oleh teman sebayanya.
"Eh ayah mu pembunuh ya?" ucapnya menirukan perkataan yang didapat oleh anak-anak IYA.
Tak hanya itu anak-anak dari IYA juga sempat melihat pemberitaan tentang ayahnya di YouTube melalui ponsel.
Terkejut dengan apa yang dilihatnya, anak IYA langsung melemparkan ponsel tersebut karena ketakutan.
Akibat hal-hal ini kedua anak IYA yang masih duduk di bangku kelas 5 dan 6 SD menjadi ketakutan dan sempat tak mau sekolah.
"Anak-anak beberapa hari tidak masuk sekolah, tapi karena sudah agak tenang, mereka sudah mau ke sekolah diantar eyangnya," terangnya.
• Hubungan Dono Kasino Indro dan Warkop DKI dan Penyiar Radio Prambors Legendaris, 1971
Saat di sekolah mereka pun hanya bisa sembunyi sebelum dijemput. Beruntung pihak sekolah mau membantu dengan menemani anak-anak tersebut.
Karena aksi perundungan gencar di media sosial, pihak keluarga saat ini tak memperbolehkan anak-anak dan istri IYA untuk memegang ponsel.
"Kami bisa memahami IT yang berkembang, dan viral medsos memang memberikan tekanan psikologis ke anak-anaknya. Bahkan istri IYA ketemu orang juga takut," paparnya.

Istri IYA kini lebih banyak diam dan melamun.